Poem Twenty Nine

18 4 0
                                    

HADIRKU

Aku hadir di setiap hembusan napasmu, berbekal cinta, tanpa duka yang pernah mengekang masa lalumu. Aku adalah lembaran kosong yang siap kauisi dengan tinta warna-warni sebagai pragmatisnya hati.

Aku bukan sebuah cermin yang menjadi proyeksi kenangan tentangnya. Sembilu yang tertancap begitu lama, telah kucabut dengan lembut.

Kumohon, hapus berlian berharga yang terjatuh dari pelipis matamu. Melirik seakan memirik lemahnya aku tanpamu. Satu yang pasti, hadirku untuk melengkapi ruang kosong nan gelap di sudut hati.

Menjadi pelita menerangi masa temaram yang pernah kamu lalui. Izinkan, aku dan semesta bersatu padu menciptakan tawa dan simpul senyum yang tak kunjung ada temu selama ini.

— Muhammad Iqbal Nasution, 17 April 2020

Dalam Diam Aku Berkata [Puisi] Where stories live. Discover now