Poem Twenty Six

24 4 0
                                    

Melukis Senja

Ketika sore menyapa, debur ombak menggelitik saat usai berkelana mengelilingi samudra. Ia masih sempat menghantam karang yang bergeming, lalu berbagi potret lewat sentuhan yang beralun seiras.

Kanvas kosong yang belum terjamah, padu padan dengan warna jingga yang berkilau di cakrawala. Kuas lihai memainkan perannya dengan bijaksana, sedangkan biru lautan yang menenangkan dan pasir pantai mendamaikan lukisan yang terbingkai.

Jelas saja, melukis kala senja saat terbuai oleh angin utara, seakan berada di dimensi lain. Hanya ada aku dan ketenangan yang didamba.

— Muhammad Iqbal Nasution, 14 Januari 2021

Dalam Diam Aku Berkata [Puisi] Donde viven las historias. Descúbrelo ahora