01 | Baru mau Kenalan

361 66 16
                                    

"Lunaaa cepetaaan!," begitu seru Jia memanggil Luna yang masih ada dibalik pintu toilet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lunaaa cepetaaan!," begitu seru Jia memanggil Luna yang masih ada dibalik pintu toilet. Mata pelajaran olahraga akan dimulai sebentar lagi tapi Luna belumlah siap sehingga Jia kawan sebangkunya itu tak kuasa untuk segera mengajak Luna bergabung dengan teman-teman lainnya yang sudah berbaris di lapangan.

"Iya iya Jiii, sebentar-" tanggap Luna kepada Jia. Terdengar suara grusak grusuk dari balik pintu toilet itu, rupanya Luna jadi terburu-buru.

Selang waktu sekitar 1 menit kemudian akhirnya Luna pun keluar dari dalam pintu toilet sudah dengan seragam olahraga dikenakannya. Sambil senyam-senyum sendiri Luna berceletuk kepada Jia, "Bentar kan? Gak lama kan nunggu aku? Hehehe"

"Ya yaaa gimana kamu aja na," Mendapatinya Jia tak banyak bicara, dengan refleks ia menarik tangan Luna membawanya segera ke arah area lapangan.

Mulanya suasana proses pembelajaran mata pelajaran olahraga itu berlangsung biasa dimulai dari semua siswa berlari keliling lapangan dilanjut ke pemanasan rentang gerak. Namun tiba-tiba saja ketika sang guru akan mengarahkan praktek materi baru ada salah satu siswa sesak nafas, semuanya pun sempat dibuat panik. Dan kalau sudah ada kejadian begini, Luna lah yang menjadi sasarannya---

"Ketua PMR cepet itu bantu!"

"Naa, buruan bantu bawa ke uks"

"Gimana sih, katanya ketua PMR ngatasin gini aja lambat banget"

"Deluna, kamu harusnya langsung cepat tanggap tanggung jawab dong kalau ada temen yang sakit gini"

Luna menghela nafasnya panjang, ia menatap Jia yang ada disebalahnya. Jia paham betul Luna paling tidak suka diolok-olok seperti itu. Bukannya tidak tanggung jawab bukannya tidak mau bantu, tapi teman-teman sekelas Luna saja yang seenaknya men-judge duluan.

"Sabar, udah yang penting sekarang kamu bantuin aja na bawa dia ke UKS, kayaknya aku liat tadi ada dokter Wisnu disana." ujar Jia seraya menanangkan Luna.

"Baiklah."

Akhirnya Luna pun membantu temannya itu dengan perasaan yang campur aduk, ekspresi wajahnya masih terlihat seperti memesam, dalam hatinya Luna benar merasa tak terima atas olokan dari teman-temannya tersebut.

Dan setibanya di UKS benar apa yang dikata Jia tadi kalau ada dokter Wisnu ada disana. Setelah Luna menceritakan sekilas kronologis kejadiannya dengan segera dokter Wisnu pun memberikan tindakan agar keluhan sesak nafas yang dirasakan teman sekelas Luna itu membaik.

"Luna?"

"....."

"Deluna? Kamu lagi kurang sehat juga hm?"

"Eh-- dokter Wisnu, Maaf tadi aku gak denger dokter manggil hehe."

Ah rupanya Luna sempat melamun selama menunggu temannya itu diberikan tindakan, untung saja dokter Wisnu cepat menyadarkannya.

Hello BunnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang