16. Main kuda

3.9K 816 64
                                    

Ayo istigfar gaes, jangan lupa sholawat juga ya. Semoga moodku gak berubah lagi yang berakhir gak ngetik berhari-hari.

1

2

3

Cekidot...

Suasana mulai tenang, Zaid mengakui bahwa nyali lelaki bernama Roy itu bisa diacungi jempol.

Setelah rasa penasarannya usai, Zaid dengan cepat langsung pulang ke rumahnya dengan berlari.

Sesampainya di depan pintu rumah, Zaid berdiri sembari mencoba mengatur nafasnya yang ngos-ngosan.

"Astagfirullah ya Allah, emang setan mereka ngajak ngobrol mulu!"

Setelah di rasa tenang, Zaid pun memegang knop pintu rumahnya dan hendak masuk. Tapi...

"Loh, kok dikunci? Masa tidur diluar tanpa kehangatan dan tangan yang naik-naik ke puncak gunung? Oh tidak bisa!"

Zaid mulai ancang-ancang untuk mendobrak pintu, ia berdiri lumayan jauh dari pintu dan berlari untuk mendobrak pintu dengan tubuhnya yang sudah disiapkan membentur pintu dengan keras.

"BISMILLAH DENGAN KEKUATAN ZAID!!!"

Zaid pun berlari dan saat sudah dekat dengan pintu, suara kunci terdengar tetapi naasnya Zaid tidak bisa mengerem.

Ceklek..

BRUK!

"YA ALLAH MAS!" pekik Shira kaget karena Zaid langsung saja nyungsep ke lantai.

Dengan posisi bibir yang mencium lantai dengan mesra Zaid berniat tidak sadarkan diri. Sebelum tuyul syar'i datang sambil mengucek matanya.

"Papa," panggil Zaira.

Zaira berjalan dan heran ketika melihat posisi Papanya yang nungging, Zaira pun memutuskan untuk berjalan mendekati Zaid.

Zaira berpikir, mengapa Papanya tidak berbicara ataupun bangkit dari posisinya ini. Hingga akhirnya kepala kecil Zaira memikirkan sesuatu hal.

Papa mau main kuda.

Tanpa bertanya Zaira langsung saja duduk di atas punggung Zaid, Shira segera
mengambil kotak P3K di dalam kamar ketika melihat kening suaminya yang mulai benjol dengan permukaan kulit memerah.

Shira menjadi dengan cepat kotak P3K tersebut agar benjol Zaid tidak membiru. Setelah mendapatkan kotak P3K, Shira segera keluar untuk menghampiri suaminya.

Dan betapa kagetnya ia ketika melihat Zaira yang sudah duduk di atas punggung Zaid sambil tertawa ria.

"Astagfirullah nakk!!" teriak Shira kaget.

Zaira yang tertawa menoleh ke arah Mamanya.

"Mama kenapa teriak?" tanya Zaira heran.

Shira berdiri sambil menggeleng pelan, mengapa anaknya seperti ini.

"Kenapa Papa dinaikin nak? Papa lagi sakit itu Zaira. Papa nyungsep," ucap Shira frustasi.

Zaira memandang Zaid heran, " Engga Mama, Papa ngajak Zaira main kuda-kudaan. Tadi Papa suaranya mirip kuda," jelas Zaira.

Shira mengangkat anaknya syang duduk di atas punggung Zaid setelah meletakkan kotak P3K di atas meja kecil.

"Gimana emangnya suara Papa tadi?" tanya Shira heran.

"Kata Papa tadi, mbeee mbeee."

Saat itulah Shira sadar bahwa Zaira sudah mendalami ilmu turun temurun keluarga ibrahim.

Family Gaje III - Ending [ End ]Where stories live. Discover now