"Aku juga tidak suka mereka, sudahlah ayo pergi." Ajak Yuna.
***
Beberapa bulan telah berlalu. Sebentar lagi ujian kenaikan kelas akan dilaksanakan.
Ahra tengah menghias sandwhich buatannya di dalam kotak makan yang selama ini selalu ia bawa ke sekolah.
Ia tersenyum puas ketika menyelesaikan pekerjaannya.
"Sandwich cantik buatan Jung Ahra yang dibuat dengan penuh cinta untuk Kim Mingyu tercinta." Mata Ahra berbinar ketika mambayangkan Mingyu memakan sandwhich buatanya.
Setelah insiden di mall dulu, ia benar - benar bekerja keras untuk mendekati Kim Mingyu. Setiap jam istirahat tiba, ia selalu menghampiri Mingyu dan merecokinya meskipun selalu diabaikan oleh pemuda itu.
Apalagi setelah ia mendengar kabar bahwa Mingyu tidak lagi dekat dengan Jung Chaeyeon.
Ahra semakin bersemangat untuk mendapatkan hati Mingyu. Ia bahkan menstalk dan memfollow akun media sosial Mingyu namun tidak pernah mendapatkan respon dari Mingyu.
Ia juga selalu mengirim pesan/chat kepada Mingyu namun tidak pernah dibalas. Jangankan dibalas, dibuka saja tidak pernah.
Pernah dulu sekali ketika pertama kali Ahra menghubungi Mingyu. Namun ketika Mingyu mengetahui bahwa nomor tersebut adalah milik Ahra, ia tidak pernah merespon pesannya lagi.
Memang Kim Mingyu jahat sekali. Itulah yang ada di pikiran Ahra. Namun ia tidak menyerah dan tetap menyukainya.
Ya begitulah Jung Ahra, ketika ia menyukai sesuatu, maka ia benar - benar akan menyukainya dengan sepenuh hati.
"Okay sekarang waktunya memakai rambut palsu kesayanganku dan pergi ke sekokah." Ahra masih konsisten memakai wignya ketika berada di luar Apartment tetutama ketika berada di sekolah.
***
Suasana kelas X IPS 4 terlihat ramai. Para murid dikelas tersebut bercanda ria, ada juga yang sedang mengerjakan PR.
Ahra masuk ke dalam kelas dengan wajah ceria.
"Morning everyone!" Sapa Ahra ceria dan disambut dengan tawa riang teman - temannya.
Setelah meletakkan tasnya di tempat duduknya, Ahra segera menghampiri Dokyeom yang sedang bercanda dengan Bambam dan Lisa sambil membawa kotak bekalnya.
"Selamat pagi manusia-manusia aneh!" Sapa Ahra kepada mereka bertiga dengan wajah ceria.
"Selamat pagi manusia yang tak kalah aneh!" Dokyeom menyapa balik disertai cengiran khasnya.
"Bekal untuk Mingyu? Lagi?" Tanya Bambam. Ahra menganggukkan kepalanya dengan semangat lalu meletakkan kotak bekalnya di atas meja Dokyeom.
"Tolong berikan ini kepada Mingyu ya. Katakan padanya menu kali ini adalah sandwhich spesial yang dibuat dengan penuh cinta."
Dokyeom dan Bambam hanya menggelengkan kepalanya.
Mereka heran kepada Jung Ahra dan juga merasa kasihan. Mereka tahu bahwa Mingyu tidak menyukai Ahra namun gadis itu tetap keukeuh mendekati Mingyu. Bahkan dalam beberapa bulan terakhir Jung Ahra selalu membuatkan bekal untuk Mingyu.
Terkadang Ahra memberikan sendiri bekalnya kepada Mingyu namun terkadang ia menitipkannya kepada Dokyeom ataupun Bambam.
***
Istirahat tiba
Para murid senior high school SIS berhamburan keluar kelas. Sebagian dari mereka pergi menuju kantin. Ada yang tetap berada di dalam kelas, ada pula yang pergi ke perpustakaan ataupun kelas lain.
Seperti halnya geng 97L, mereka tengah duduk di salah satu meja kantin.
"The8, jangan lupa pesananku. Eunhaku sangat menyukai buku itu, aku harap kau bisa menemukannya ya. " Pinta Jungkook pada The8 dengan wajah memelas.
"Huh baiklah. Nanti akan kucarikan. Tapi jangan sampai hilang ya. Itu buku limited edition."
Jungkook menganggukkan kepalanya dengan semangat. Jeon Jungkook dan Jung Eunha telah resmi menjadi sepasang kekasih sejak tiga bulan lalu.
Eunha sangat suka membaca buku. Diantara geng 97L, hanya dua orang yang sangat menyukai buku yaitu Cha Eunwoo dan Xu Minghao a.k.a The8. Namun The8 lebih banyak mempunyai koleksi buku dibandingkan dengan Cha Eunwoo.
"Ngomong - ngomong dimana duo berisik?" Tanya Yugyeom sambil mengaduk makanannya.
"Itu mereka. " Sahut Jaehyun sambil menunjuk Dokyeom dan Bambam yang datang sambil membawa bekal.
"Bekal? Lagi?" Tanya Jungkook sambil menggelengkan kepalanya.
"Yuhuu, bekal untuk tuan muda Kim Mingyu dari nona Jung Ahra." Jawab Bambam sambil meletakkan bekalnya di hadapan Mingyu.
"Menu kali ini adalah sandwhich special yang dibuat oleh nona Jung Ahra dengan penuh cinta. Begitulah pesannya hehe." Sahut Dokyeom disertai cengiran khasnya.
"Woah, dia benar-benar keukeuh." Kekeh Eunwoo sambil bertepuk tangan kecil.
"Begitulah, aku juga heran padahal Mingyu selalu menolaknya." Heran Dokyeom.
"Jadi bagaimana Gyu? Mau kau apakan bekal kali ini?" Tanya Yugyeom. Mingyu terlihat berfikir.
"Untuk kalian saja."
Ya selalu saja begitu. Selama ini Mingyu memang selalu menerima bekal dari Ahra, namun ia tak pernah memakannya. Biasanya ia akan membuangnya atau memberikannya pada teman - temannya. Jahat bukan?
"Baiklah kalau begitu untukku saja. Lagipula makanan buatannya itu enak kok." Ucap Jungkook sambil menarik kotak bekal Ahra dan membukanya. Terdapat tiga potong sandwhich di dalamnya.
"Ya Jungkook, aku juga mau." Sahut Eunwoo.
"Aku juga. " Jung Jaehyun juga menginginkannya.
"Yak aku juga mau!" ucap Dokyeom dan Bambam.
"Ya sudah kita bagi saja." Ucap Jungkook final sambil membagi sandwhichnya, sedangkan Mingyu hanya menghela nafas kasar sambil menatap tajam sandwhich tersebut.
Tanpa mereka sadari Jung Ahra menyaksikan dan mendengar semuanya. Ia hanya tersenyum sedih dan pergi meninggalkan kantin.
TBC
YOU ARE READING
The Beginning ✔️
FanfictionJung Ahra si gadis pindahan dari Amerika yang sangat menyukai Kim Mingyu, salah satu siswa populer di sekolah barunya. "Maaf tapi aku tidak menyukaimu" - Kim Mingyu "Memang apa salahnya jika aku menyukai Kim Mingyu?" - Jung Ahra
Part 2
Start from the beginning
