2012
Setelah menyelesaikan urusannya untuk buang air kecil Ahrapun keluar dari bilik kamar mandi dan mencuci tangannya di wastafel sambil menatap cermin.
"Ah kepalaku gatal sekali." Gerutu Ahra sambil sesekali menggaruk kepalanya. Nampak rambut dikepala Ahra bergoyang dan bergeser ketika Ahra menggaruk kepalanya yang gatal.
"Wig sialan, apa rambut palsu ini sudah minta dicuci ya?" Tanya Ahra pada dirinya sendiri. Ya, Jung Ahra belum mengganti warna rambutnya menjadi hitam. Ia lebih memilih memakai rambut palsu ketika pergi ke sekolah.
Seperti saat ini, setelah selesai menggaruk kepalanya ia segera membetulkan letak rambut palsunya.
Merasa sudah rapi, Ahra tersenyum menatap cermin. Namun ingatannya melayang ke kejadian tadi sebelum ia buang air kecil.
"Laki - laki tadi, Jeon Wonwoo? Apa yang dia lakukan dengan si murid populer Park Jihyo di bilik kamar mandi? Berdua? Kenapa Park Jihyo menangis? Apa mereka habis berbuat mesum di bilik kamar mandi? Ommo?! Daebak!" Ahra bergumam heboh sambil menatap dirinya di cermin.
"Jika berita ini tersebar pasti akan menjadi hotnews! Jeon Wonwoo si pria dingin menyebalkan dan Park Jihyo si murid baru yang populer, berdua di kamar mandi dalam keadaan sepi. Wahh gila." Ahra tampak bersemangat ketika membayangkan dampak berita ini jika tersebar.
Tak berapa lama, Ahra memutuskan untuk keluar dari kamar mandi. Namun ketika ia baru keluar tangannya segera ditarik oleh seorang lelaki kurus nan tinggi. Jeon Wonwoo. Ternyata ia menunggu Ahra di luar kamar mandi.
"Yak! Lepaskan tanganku!" Berontak Ahra namun Wonwoo tidak menghiraukannya dan membawa Ahra ke belakang gedung sekolah di dekat gudang.
Suasana sekolah nampak sepi karena KBM masih berlangsung sehingga tidak ada yang memergoki mereka.
Wonwoo melepaskan cengkraman tangannya dari pergelangan tangan Ahra ketika mereka sudah sampai di depan gudang sekolah yang jarang dikunjungi. Wonwoo menatap Ahra dingin sedangkan Ahra menatap Wonwoo sengit.
"Kau, apa yang kau dengar tadi di kamar mandi?" Ya, Jeon Wonwoo tipe orang yang tidak suka berbasa basi. Ahra terdiam dan berdehem.
"Ehm, aku tidak mendengar apapun."
Wonwoo berdecih.
"Aku tidak suka dengan seorang pembohong, katakan dengan jujur." Lanjutnya dengan nada dingin. Ahra meringis dan menyerah.
"Baiklah, aku akan jujur. Aku mendengar suara tangis seorang gadis yang kuketahui adalah Park Jihyo , si murid populer dari kelas X IPS 1. Dan aku mendengar seorang laki - laki mengumpat yang ternyata adalah kau, kak."
Wonwoo memicingkan matanya, mencoba mencari celah kebohongan dari Ahra namun ia tidak menemukannya.
'Sepertinya gadis ini berkata jujur, syukurlah.' Batin Wonwoo.
"Kau tidak berbohong?"
Ahra segera menggelengkan kepalanya.
"Tentu saja, aku berkata jujur. Untuk apa aku berbohong, tapi kak, ada hubungan apa antara kau dengan Park Jihyo? Apa kalian berkencan?" Suara Ahra terdengar seperti bisikan. Wonwoo mendengus kesal dan mulai berjalan mendekati Ahra.
Merasa terintimidasi, Ahra mulai memundurkan tubuhnya setiap kali Wonwoo melangkah maju hingga punggungnya menabrak tembok gudang.
Kini jarak antara ia dan Wonwoo sangat dekat , bahkantidak sampai sejengkal. Ahra bahkan dapat merasakan hembusan nafas Wonwoo di puncak kepalanya. Jangan lupa bahwa Ahra pendek dan Wonwoo tinggi.
YOU ARE READING
The Beginning ✔️
FanfictionJung Ahra si gadis pindahan dari Amerika yang sangat menyukai Kim Mingyu, salah satu siswa populer di sekolah barunya. "Maaf tapi aku tidak menyukaimu" - Kim Mingyu "Memang apa salahnya jika aku menyukai Kim Mingyu?" - Jung Ahra
