2012
Waktu menujukkan pukul 07.25. Tandanya 5 menit lagi gerbang sekolah akan di tutup. Seorang gadis berkemeja putih dan bercelana bahan hitam dengan converse hitamnya berlari ke arah gerbang sekolah dengan nafas terengah - engah.
Gadis berambut hitam panjang tersebut mulai memasuki gerbang sekolah bersama para siswa baru lainnya. Namun naas, sebelum benar - benar masuk ia sudah di hadang satpam.
"Maaf selain murid SIS ( Seoul International School) dilarang masuk." Terang satpam sekolah sambil menatap gadis tersebut dengan pandangan aneh.
"Ah maaf, tapi saya murid baru disini. Tolong biarkan saya masuk, 5 menit ah 3 menit lagi MOS saya akan segera dimulai"
Ya gadis itu adalah Jung Ahra. Seperti yang kita tahu bahwa sekolah di Amerika tidak mewajibkan muridnya memakai seragam sekolah sehingga Ahra tidak mempunyai seragam resmi dari sekolah menengah pertamanya.
Oleh karena itu, ia hanya memakai kemeja putih dan celana bahan hitam untuk pergi ke sekolahnya karena MOS di SIS mewajibkan peserta didik barunya untuk memakai seragam sekolah menengah pertamanya.
"Jangan berbohong, bagaimana mungkin siswa baru tidak memakai seragam sekolah?" Sungut satpam SIS. Ahrapun mendengus dan melihat MOS sudah dimulai. Para siswa baru sudah mulai berbaris.
"Saya pindahan dari Amerika, jadi saya tidak punya seragam, para siswa di Amerika tidak mempunyai seragam sekolah." terang Ahra namun satpam tersebut masih belum percaya.
Ahrapun mengeluarkan kartu tanda peserta MOSnya dan menunjukkannya pada satpam sekolah. Satpam tersebut memicingkan matanya menatap tanda pengenal Ahra dan mempersilahkan Ahra untuk masuk.
Ahra segera berlari menuju barisan para murid baru. Namun ia sempat kebingungan hendak masuk ke barisan yang mana. Akhirnya ia memilih asal dan bergabung dengan salah satu barisan yang dekat dengannya. Tindak tanduk Ahra tak luput dari pandangan panitia MOS SIS.
"Perhatian untuk semuanya! Yang terlambat datang silahkan maju kedepan!" Teriak salah satu panitia melalui TOA yang Ahra yakini melihat keterlambatannya.
"Sekali lagi untuk yang terlambat datang silahkan maju ke depan."
Mau tidak mau Ahra harus maju ke depan. Dengan tidak tahu malunya ia berjalan dengan rasa percaya diri yang tinggi dan berhenti di depan semua murid menghadap panitia.
Para peserta didik baru tengah di kumpulkan di lapangan sepak bola out door SIS dan mereka duduk sambil memandang murid yang terlambat datang. Salah satunya adalah Ahra.
Ahra berdiri menatap kakak kelasnya yang ia yakini sebagai panitia MOS. Awalnya Ahra merasa terintimidasi namun ia sadar bahwa bukan hanya dirinya yang datang terlambat. Ia menolehkan kepalanya ke samping dan mendapati sesosok lelaki tinggi berparas tampan dan berkulit tan. Ia terpesona dan membuka lebar mulutnya.
'Wow, daebak, gila dia benar - benar tampan.' batin Ahra.
"Ehm, jadi hanya dua orang yang terlambat?" Ahra menatap nametag sang kakak kelas 'Kim Doyoung', nama yang tertulis di nametag panitia tersebut.
"Kenapa kalian terlambat? Dan hei dimana seragammu?" Marah Kim Doyoung sambil menatap Ahra dari ujung kepala hingga ujung kaki.
Lelaki tinggi yang berada di sebelah Ahra melirikkan matanya dan menatap Ahra sedangkan para murid baru mulai berbisik - bisik.
"Aku tidak punya seragam, aku baru pindah dari Amerika. Sekolah disana tidak mempunyai seragam dan maafkan aku karena terlambat" Ahra menatap Kim Doyoung disertai cengiran garingnya.
ESTÁS LEYENDO
The Beginning ✔️
FanfictionJung Ahra si gadis pindahan dari Amerika yang sangat menyukai Kim Mingyu, salah satu siswa populer di sekolah barunya. "Maaf tapi aku tidak menyukaimu" - Kim Mingyu "Memang apa salahnya jika aku menyukai Kim Mingyu?" - Jung Ahra
