"Hei bocah, kau bisa pulang sekarang."
"Baik paman, aku pulang dulu. Selamat bekerja." Ucap Ahra, setelahnya ia membungkuk dan pergi dari minimarket tersebut sambil membawa tasnya.
***
Ahra mulai memasuki lift dengan mata sayunya. Setelah masuk ia memencet tombol angka 5.
Ia masuk ke dalam apartment dengan wajah lesu lalu ia mulai membersihkan diri dan pergi tidur.
Belum lama ia tertidur HPnya bergetar tanda ada panggilan masuk. Awalnya Ahra mengabaikannya karena terlalu malas, namun lama kelamaan ia mulai merasa terganggu. Dengan raut wajah kesal iapun mengambil HPnya dan mengangkat panggilannya tanpa menatap layar HP.
"Halo."
'Yak Jung Ahra, besok bisa temani aku jalan - jalan ke mall?' Sahut suara di seberang sana.
'Suaranya cempreng sekali.' Batin Ahra.
"Besok kita harus sekolah Choi Yuna." Ya, yang meneleponnya adalah Choi Yuna.
Choi Yuna adalah salah satu teman sekelas Ahra. Orang yang selalu memberikan contekan matematika pada Ahra dan teman - teman lainnya secara gratis. Baik hati bukan kkkkkk.
'Aish, besok kan hari minggu. Aku tidak mau tahu, besok aku akan menjemputmu. Kau harus sudah siap jam 8 pagi.'
Tanpa menunggu respon Ahra ia segera mematikan panggilannya. Ahra mendengus kesal.
'Dasar semena - mena. Jika saja ia tidak sering memberiku contekan, aku tidak akan menanggapinya.' Batin Ahra.
Ahra kembali melanjutkan tidurnya.
***
Ahra dan Yuna tengah berjalan - jalan di salah satu mall di kota Seoul. Ketika mereka sedang melihat - lihat baju, tanpa sengaja Yuna melihat Mingyu dan seorang gadis tengah berjalan bersama.
"Ahra, psst psstt sini." Panggil Yuna dengan suara berbisik. Ahra yang sedang melihat - lihat baju bergegas menghampiri Yuna.
"Kenapa?"
"Bukankah itu Kim Mingyu?" Yuna menunjuk Mingyu dan gadis di sampingnya.
Ahra membelakakkan matanya. ’Sialan. Siapa gadis itu?!'
Beraninya dia mendekati lelaki pujaannya. Ia saja yang sudah sebulan mendekati Mingyu tidak pernah di respon . Tapi gadis itu berjalan di samping Mingyu dan mereka bahkan tertawa bersama. Terlihat akrab sekali. Ahra memanyunkan bibirnya kesal.
"Bukankah itu Jung Chaeyeon?" Tanya Yuna.
"Jung Chaeyeon?! Siapa dia?" Tanya Ahra bingung. Yuna menepuk jidat lebarnya yang tertutupi poni.
"Kau tidak tahu siapa itu Jung Chaeyeon? Dia itu populer sekali. Dia teman sekelas Jung Jaehyun dan Cha Eunwoo, salah satu primadona di SIS, wah pantas saja Mingyu selalu menolakmu, ternyata dia dekat dengan Jung Chaeyeon."
Ahra menatap tajam Mingyu dan Chaeyeon dari belakang.
"Tidak bisa dibiarkan. Aku tidak akan menyerah. Aku pasti akan mendapatkan Mingyu." Ahra tetap bersikeukeuh. Yuna menggelengkan kepalanya, menatap Ahra miris.
"Hei, lawanmu itu Jung Chaeyeon. Dia itu terkenal cantik sekali dan juga pintar. Lebih baik kau berhenti mengejar Mingyu. Menyerah saja. Lagipula masih banyak lelaki tampan di luar sana. Kau dekati saja Cha Eunwoo atau Jung Jaehyun, menurutku mereka lebih tampan dari si hitam Mingyu, mereka juga terkenal pintar."
Ahra memandang Yuna sengit.
"Mereka bukan tipeku. Kau saja yang dekati mereka dan jangan memanggil Mingyu hitam. Dia tidak hitam tahu. Dia tan, seksi sekali kan." Bela Ahra. Yuna hanya memutar bola matanya. Temannya ini memang keras kepala.
YOU ARE READING
The Beginning ✔️
FanfictionJung Ahra si gadis pindahan dari Amerika yang sangat menyukai Kim Mingyu, salah satu siswa populer di sekolah barunya. "Maaf tapi aku tidak menyukaimu" - Kim Mingyu "Memang apa salahnya jika aku menyukai Kim Mingyu?" - Jung Ahra
Part 2
Start from the beginning
