"Kak Wonwoo? Apa yang dia lakukan? Siapa gadis itu?" Setelah beberapa saat menunggu, ia melihat Wonwoo pergi meninggalkan gadis itu. Gadis itu, Mingyu mengenalnya.

Ia Jung Ahra, gadis yang selama ini mendekatinya. Mingyu berdecih sinis ketika melihat Ahra berkomat kamit sambil memandang kepergian Wonwoo. Tak berapa lama ia melihat Ahra pergi dari sana.

"Apa yang mereka berdua lakukan disana? Apakah mereka dekat? Hebat juga Jung Ahra bisa menggoda Kak Wonwoo." kekeh Mingyu dengan nada sinis. Ya orang yang mengintip Ahra dan Wonwoo adalah Mingyu.

Setelah Ahra pergi, Mingyu segera pergi ke arah gudang untuk mengambil bola dan kembali ke lapangan indoor.

***

Malam telah tiba, Ahra berbaring di atas ranjangnya sambil menatap langit - langit kamar. Ia nampak memikirkan nasibnya. Ia sudah tidak mendapat sokongan fasilitas dari keluarganya.
Ia harus mencari pekerjaan. Dalam waktu 3 minggu ini ia harus mendapatkan pekerjaan. Ya harus!

Ia akan membuktikan kepada keluarganya kalau ia mampu hidup sendiri tanpa campur tangan mereka. Tekadnya sudah bulat. Ia harus pandai mengatur uang.

"Argh sial, aku jadi rindu Oh Sehun!" Umpatnya sambil menggerakkan kakinya asal hingga selimutnya berantakan. Ahra membuka laptopnya dan memutar lagu EXO secara random. Sesekali ia ikut bernyanyi.

***

Kim Mingyu memandang langit - langit kamarnya. Ia tengah memikirkan seorang gadis yang belum lama ini selalu mengusiknya. Jung Ahra.

Meskipun ia memikirkan Ahra, bukan berarti ia menyukainya. Ia hanya heran pada gadis itu, kenapa gadis itu agresif sekali. Memang ini bukan pertama kalinya ada gadis yang menyukainya secara terang - terangan. Mingyu cukup populer dikalangan perempuan sejak SD.

Banyak gadis yang menyukainya dan tidak sedikit yang mengungkapkan perasaannya pada Mingyu, namun Mingyu selalu menolaknya. Meskipun begitu, baru pertama kali Mingyu mendapati gadis yang begitu agresif.

Ia terkekeh sambil menggelengkan kepalanya.

'knock knock' seseorang mengetuk pintu kamarnya.

"Siapa?" Tanya Mingyu dari dalam kamar.

'ceklek' pintu terbuka dan seorang gadis kecil masuk ke dalam kamarnya.

"Kakak." Panggil gadis itu sambil naik ke atas ranjang Mingyu. Gadis kecil itu  adalah adik perempuan Mingyu. Kim Minseo.

"Oh Minseo? Kenapa?"

"Bolehkan aku tidur disini? Tadi aku mimpi buruk dan takut tidur lagi." Ucapnya dengan suara lirih. Mingyu terkekeh lalu menganggukkan kepalanya sambil mengelus kepala Minseo.

Ya, Kim Mingyu sangat menyanyangi adik perempuannya yang kini masih duduk di bangku kelas 6 SD. Kim Minseo gadis yang sangat manja pada kakak lelakinya.

***

Tiga minggu telah berlalu. Ahra berhasil mendapatkan pekerjaan untuk menyambung hidupnya. Kini ia bekerja paruh waktu sebagai kasir di sebuah minimarket di dekat apartmentnya. Ia bekerja disana setelah pulang sekolah pada sore hari hingga jam 10 malam.

"Terima kasih telah berbelanja disini." Ahra tersenyum sambil menatap sang pembeli yang kini sudah pergi.

Ahra menggerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan hingga terdengar suara 'krek krek' dari lehernya.

"Ah lelah sekali. Akhirnya aku bisa pulang." Keluh Ahra. Ia segera melepas rompi kerjanya dan meletakkannya di bawah meja. Tak berapa lama datanglah seorang lelaki yang akan menggantikan pekerjaan Ahra.

The Beginning ✔️Where stories live. Discover now