Cleekkkk

"Tuan Muda!" Maid Alea menyingkap selimut dan memegang pipi Zaki

Seketika Maid Alea Tersentak kaget saat telapak tangannya merasakan panas membara ditubuh mungil Zaki. Maid Alea buru-buru keluar menuruni anak tangga, berlari cepat menuju ke dapur.

"Nyonya, Tuan! Zaki sakit! Seluruh badannya panas!" Serunya panik mengagetkan ketiga orang yang sedang makan

Jennie langsung berlari menaiki anak tangga dan masuk kedalam kamar cucunya memeriksa suhu tubuh bocah kesayangannya. Dan ternyata benar, Suhu tubuh Zaki naik mencapai 40° Celcius.

Alexander segera menggendong cucunya turun kembali ke lantai satu "THOMAS! SIAPKAN MOBIL KITA KE RUMAH SAKIT!" Teriaknya menggelegar

"Aku tidak akan pernah memaafkanmu jika ada yang terjadi kepada cucuku! Camkan itu, Kim Dahyun!!!" Geram Jennie menatap tajam Anaknya lalu ikut masuk ke dalam mobil

Atas perintah Jennie, Mobil Ranger Rover itu meleset cepat meninggalkan Mansion pergi menuju ke Rumah Sakit tanpa menunggu Dahyun.

Alexander merasa bersalah kepada cucunya setelah melihat kedua mata Zaki yang bengkak dan memerah. Cucunya itu pasti menangis setelah mendengar pertengkaran Nenek dan Ayahnya.

Jennie menangis mengelus sayang rambut cucunya. Sesekali memberi kecupan hangat ditelapak tangan Zaki. Jennie ketakutan saat ini, karena untuk pertama kalinya Zaki jatuh sakit selama bocah itu dilahirkan.

Dokter Andre keluar dari Ruangan ICU setelah memeriksa keadaan Zaki lalu mengajak kedua orang tua angkatnya pergi ke Ruangan pribadinya untuk membahas penyakit yang menyerang Zaki.

"Apa yang sedang terjadi kepada keponakanmu, Nak? Tadi malam Zaki masih sehat-sehat saja. Kenapa paginya suhu tubuhnya langsung tinggi?" Tanya Jennie khawatir meremas kuat ujung Dressnya

"Apa tadi malam ada yang membuat Zaki menangis?" Dokter Andre menatap orang tua angkatnya secara bergantian

Jennie menggeleng. Alexander hanya diam menanti lanjutan penjelasan Anak angkat sekaligus Dokter Pribadi keluarganya itu. Sebenarnya Alexander sudah tau penyebab kenapa Zaki bisa jatuh sakit. Tentu saja karena kejadian tadi malam yang pasti mengguncang batin Cucunya.

"Zaki terlalu lama menangis sehingga berdampak pada kesehatan fisik dan kesehatan mentalnya. Zaki... Mengalami depresi" Jelas Dokter Andre hati-hati, menatap sendu Ibu angkatnya

Jennie kembali menangis mendengar penyakit Cucunya yang bisa dikatakan berbahaya untuk anak umur tiga tahun. Apakah merindukan sosok sang Ibu membuat Cucunya menangis semalaman?

Dahyun berdiri tegak didepan pintu VVIP, menatap sendu tubuh mungil anaknya yang dihiasi beberapa alat dan infus. Hatinya terasa sakit melihat anaknya jatuh sakit untuk pertama kali. Air matanya pun jatuh menetes.

*

Sana yang sedang melakukan pemotretan tidak bisa fokus saat diberi arahan dari Fotografer. Pikirannya melayang tertuju kepada Zaki Kim. Hatinya juga merasa panik dan khawatir berlebihan.

"Sana, kau baik-baik saja? Kalau tidak, kita tunda dulu pemotretan ini. Wajahmu terlihat sangat pucat" Sang Manager membimbing Sana masuk ke dalam ruang make-up

Sana menatap sendu pantulan dirinya di cermin besar yang berada di depannya "Aku baik-baik saja. Tapi perasaanku tidak enak sedari tadi. Aku... Merasa khawatir secara berlebihan" Katanya lirih, air matanya tiba-tiba saja menetes sendiri

"Kita pulang saja. Aku akan meminta izin kepada perusahaan untuk meliburkan mu dulu" Si Manager menyelimuti tubuh Sana memakai jiket besar lalu kembali membimbing Sana keluar dari gedung tempat pemotretan

Sesampainya di Apartemen, Sana langsung merebahkan tubuhnya diatas ranjang tanpa perduli keadaan kamarnya. Padahal disofa ada seorang pria yang sedang duduk memerhatikan setiap pergerakannya.

Pria itu berdiri, melangkah pelan dan duduk dibibir ranjang mengamati wajah cantik Sana. Tangannya terulur tiba-tiba mencengkram kuat leher Sana.

"Akhhhh!!!" Sana terpekik kaget merasa sesak karena lehernya ditekan kuat oleh seseorang

Sana mencoba menoleh guna melihat si pelaku. Namun gagal, kekuatannya tidak sebanding dengan si pelaku "Si-siapa kau!!??? Ke-napa ka-u bisa ma-suk!!!???"

"Gara-gara kehadiranmu, Anakku hampir mati. Aku sudah pernah bilang. Jangan pernah muncul didalam hidupku lagi. Malam ini aku benar-benar akan membunuhmu!!!" Kata pria itu geram semakin menekan kuat leher jenjang Sana

Sana meringis susah payah menghirup udara sebanyak-banyaknya. Dia tau siapa orang yang sedang menekan lehernya. Jika memang malam ini adalah malam terakhir dia hidup, Sana sudah ikhlas. Setidaknya, orang yang membunuhnya adalah orang yang sudah dia cintai.

"I'm sorry"

💚
💚
💚

Sedikit curhat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sedikit curhat

Gue punya tetangga, mereka udah nikah selama 5 tahun dan belum juga diberkahi anak. Lalu si pria dituduh mandul. Pas tahun ke-6, mereka cerai dan masing-masing menikah lagi.

Dan kejutannya, mereka akhirnya sama-sama punya anak.

Gue pernah bilangin ceweknya kalo golongan darah mereka tidak cocok. Dan dia percaya karena emang udah punya anak sama suami keduanya.

Soal ketidak cocokan darah ini dipelajari di mapel Biologi kelas 3 SMA. Dan kebetulan gue masih ingat mapel ini. Xixixixi

Depend On YouWhere stories live. Discover now