Cerita FlavShen.

73 77 4
                                    

"Arshen perih," ucap Flavia meringis kesakitan di bagian bawah bibirnya yang tak sengaja kegigit giginya.

"Hati-hati mangkanya" wajah Arshen mendekat kearah Flavia menatap bibir bawah wanita itu.

Dekat dan semakin dekat Arshen sedikit memajukan bibirnya tatapan nya tetap fokus kearah bibir Flavia yang merah bekas kegigit. Arshen diam sebentar setelah itu dia lanjutkan, dia meniup pelan luka di bibir Flavia. Mata nys terpejap begitu juga dengan Flavia, wangi apel pada nafas Arshen membuat Flavia terpesona.

Kejadian itu hanya beberapa menit dan bersikap biasa lagi. Seketika Arshen teringat dengan tamu nya, dia buru-buru meninggalkan meja makan untuk menemui Kyilla.

"Sosweet banget di tiupin, tapi kasian kalian bayanginnya di-" jari telunjuk Flavia menyentuh bibir mungilnya yang manis, setelah itu terkekeh.

"Lama banget Arshen, lagi ngapain sih!" oceh Kyilla merasa bosan.

Arshen datang dan Kyilla menatapnya kesal, "Sorry tadi makanannya di makan kucing"

"Kamu lama banget tau gak! Aku bosen sendirian, kamu kayak sibuk sama orang lain. Kamu anggapnya kayak aku gak ada aja disini." Kyilla berkoar-koar.

Arshen menyentuh dahinya yang tiba-tiba pusing, "Sana pulang aja Kil. Kepala saya pusing mau istirahat," usir Arshen tidak pikir panjang.

"Kok jahat sih? Harusnya anterin kek, aku kan cewek kalo misalnya di jalan ada pemulung nyulik aku gimana? Kamu mau tanggung jawab? Kamu gak kasihan sama aku? Aku tuh-"

"Brisik!" tukas Arshen semakin pusing mendengar ocehan Kyilla yang cempreng dan tanpa jeda.

Kyilla mengambil tas miliknya, menghentak 'kan satu kakinya setelah itu pergi keluar dari rumah Arshen.

"Arshen," panggil Flavia tiba-tiba.

"Oh iya kenapa?"

"Aku mau pake baju yang ada warnanya, kenapa baju aku ini terus" rilih Flavia menatap nanar dirinya.

"Kalo kamu pake baju nanti orang liat bajunya melayang. Badan kamu gak bisa di lihat orang," jelas Arshen.

"Kamu meninggal waktu umur berapa?" kini Arshen bertanya serius.

Flavia mencoba mengingat, "Umur sepuluh dan aku bangkit setelah sembilan tahun di dalam tanah"

"Mungkin kamu bisa di lihat orang jika sudah sepuluh tahun meninggal, jadi tunggu satu tahun lagi."

"Kamu tau dari mana?" tanya Flavia penasaran

"Ada artikel yang gak sengaja saya lihat, dan ada beberapa vidio penampakan wujud hantu jadi manusia jika hantu itu sudah sepuluh tahun meninggal," jawab Arshen detail.

Flavia mengembangkan senyum, "Sebentar lagi dong!" ucapnya penuh harap

"Maybe"

Arshen mengajak Flavia masuk ke dalam kamar nya untuk bicara banyak. Awalnya mereka duduk di atas ranjang.

"Kamu enggak takut sama aku?" tanya Flavia.

FLAVIAWhere stories live. Discover now