Part 6

18 4 2
                                    

"Biarkan takdir menyatukan yang kita kembali"
~devityas22~

______________________________________

Typo bertebaran. Budayakan vote,commen dan share

Plagiat silahkan pergi, jauh jauh hus hus Sana!!

Murni pemikiran author sendiri!!
______________________________________



Happy Reading

"Pelajaran untuk hari ini telah usai, silahkan untuk pulang, jangan lupa besok kembali bersekolah"

Kalau sudah terdengar suara itu berarti sudah waktunya pulang sekolah. Semua siswa siswi bergegas membereskan barang-barangnya, begitu juga dengan kelas 11 DPIB.

"Rapat osis gak sih?" Tanya Rapuh,  berjalan keluar kelas diikuti yang lain

"Rapat lah, Lo lupa kalau tiap Jumat kita rapat mingguan" Ucap Zeva mengambil hp dari saku roknya

"Mau ke kantin dulu atau langsung ke ruang osis?" Celetuk Jani yang berada di belakang Tania bersama Yuni

"Kantin aja beli sosis sekalian es" usul Tania dengan tangan yang masih menscrol Instagram di hpnya

"Gasken boskuy" heboh ketiganya, sedangkan Yuni hanya diam meringis malu

Mereka tidak sadar jika sudah sampai di tangga terakhir dan beberapa siswi yang berada disana pun melirik mereka karna suara heboh dari ketiganya.

"Gue langsung pulang aja deh" pamit Yuni berjalan meninggalkan mereka berempat

"Oke kalau ada angin jangan ditabrak" teriak Rapuh karena Yuni sudah lumayan jauh dari tempatnya berdiri

"Nanti pas ketemu polisi tidur jangan dibangunin kasihan dia butuh istirahat" timpa Jani dan Rapuh yang mendengar itu langsung berkata

"Kayaknya dia sakit deh makanya tidur Mulu, kasihan kalau hujan kehujanan kalau panas kepanasan, apa lagi nanti kalau ada yang melintasinya" jelas Rapuh sedangkan yang lain juga berpikir apa yang dikatakan Rapuh ada benarnya

"Heran deh gue dimana sih keluarganya masa gak ada yang perduli gitu sama dia, kasihan kan kalau harus tidur dijalan terus" sahut Tania berjalan duluan menuju kantin

"Eh Tan tungguin, elah malah ditinggal" kesal Jani lalu jalan mengikuti Tania begitu juga Rapuh dan Zeva

"Sebenarnya gue mau bantu dia nyari keluarganya, tapi setiap kali gue tangan dia cuma diam aja" kata Zeva yang masih memikirkan nasib polisi tidur itu

Tania berdecak sebal "Dih sombong, mau dibantu malah diam aja"

"Punya masalah apa ya kok sampai diusir sama keluarganya" Rapuh, memandang ketiga temannya "mau gue tampung dirumah tapi asal usulnya gak jelas" lanjutnya

"Jangan ntar malah nyusahin"cegah Jani

"Cukup lihat dan ngerasa iba aja" santai Tania

"Udah lah biarin aja tu polisi, tidur dijalan" kata Zeva agar temannya menyudahi pembicaraan itu

Karena keasikan ngobrol mereka tak sadar jika sudah berada di depan pintu kantin. Bahkan disana  ada tiga remaja yang duduk memperhatikan keempat gadis itu dengan heran.

"Kalian bahas apa? Kelihatannya asik banget" tanya Viko, membuat keempat gadis itu kaget

"Kalian ngapain disini"bukan jawaban yang dilontarkan Jani melainkan pertanyaan yang bodoh menurut mereka

Rapuh [On Going]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora