4. My Stupid Prince

123 10 1
                                    

Nama : Nurul Khumairoh
Akun Ig : nurulkhumaira_
Akun WP : Nurhumaira04
Tema : Romance

"Kita adalah siang dan malam, hanya bisa bersinggungan karena tuhan tak mau mempersatukan"

"Senjanya indah," lirih Viona dengan senyum lebar di wajah manisnya.

Walaupun hanyalah kegelapan yang ia lihat, otaknya masih bisa membayangkan indahnya pemandangan taman rumah sakit ketika sinar jingga menyinarinya.
Seorang lelaki mendekatkan gelas berisi air saat Viona meraba-raba meja, menjaga wanita itu sudah menjadi kebiasaannya semenjak kecelakaan dua minggu lalu saat akan fitting baju untuk pernikahan. Mobil yang mereka kendarai menabrak truk hingga kecelakaan tak terhindarkan. Mereka masih selamat tapi tidak dengan kedua mata Viona yang terkena pecahan kaca mobil karena bagian daerah Viona yang terbentur keras dengan truk.

"Aku tidak akan menikahimu."
Viona yang sedang minum tersedak.

"Lan, jangan berkata seperti itu. Sebentar lagi aku akan mendapat pendonor, lalu kita bisa kembali-"

"Jika dalam beberapa hari ini tidak dapat, maka kau akan buta permanen. Tidak ada laki-laki yang mau menikahi wanita buta."

Keadaan dunia yang sedang dilanda corona virus yang merupakan virus mematikan menyebabkan banyaknya jenazah korban yang tidak boleh sembarangan di sentuh untuk meminimalkan penularan, setiap negara dan kota juga menutup akses jalan karena rakyat diminta tidak berpergian jauh. Hal itulah yang membuatnya tidak bisa mendapat pendonor dan sulitnya pengiriman mata untuk donor.

"Apa ayah kembali mengatakan sesuatu?" tebak Viona berusaha tegar.

Ayah Agra menentang hubungan mereka karena Alan hanyalah yatim piatu yang kuliah sambil bekerja sebagai pelayan di cafe milik keluarga Viona. Tentu sebagai orang tua tidak setuju anaknya akan hidup susah. Namun, terakhir kali ayah Agra mengatakan merestui.

"Aku akan jujur. Semua yang dikatakan ayahmu benar, aku hanya ingin uangmu. Kau anak tunggal pewaris keluarga, royal dan tentunya bodoh. Tapi aku tidak mau tersiksa batin dengan menikahi wanita cacat."
Viona melepas infus di tangannya kasar dan berjalan dengan meraba-raba keberadaan Alan hingga akhirnya dia tersandung meja dan terjatuh ke lantai.

"Bodoh."

"Lan, jangan bercanda. Ulang tahunku masih dua minggu lagi." Viona terisak. Dia bahkan tidak bisa membayangkan Alan meninggalkannya dan sekarang di saat seperti ini, bagaimana bisa Alan tega melakukannya?

"Kau tau kapan aku bercanda dan apakah sekarang aku terdengar bercanda?"

"Baiklah. Jika kau memang tidak mau menikahiku, kau tidak ingin punya istri cacat atau apapun, aku akan mencoba ikhlas. Tapi tolong jangan katakan hal seburuk itu hanya untuk mengusirku, jelaskan yang kau ucapkan tadi tidak benar, aku tidak bisa menerima itu."

"Sulitkah untuk kau percaya?"

"Sulit. Kau gila? Sudah segitu banyak halangan yang kita lewati dan tiba-tiba kau mengatakan hanya menyukai uangku. Bagaimana mungkin aku bisa percaya?"

"Terserah kau mau percaya atau tidak. Tapi saat ini aku sudah menemukan wanita yang akan aku nikahi, lebih cantik darimu, lebih kaya dan tentunya ... tidak cacat. Tidak akan menyusahkan."

"Lan ..."

"Ck, aku tidak percaya ini, kau begitu bodoh hingga tidak pernah mecurigaiku. Sekarang aku akan pergi. Berhentilah jadi gadis cengeng."
Viona menghapus kasar air matanya.

"Tunggu, Lan. Tolong jawab pertanyaan terakhirku dengan jujur."
Viona meraba lantai dan menemukan kaki seseorang lalu dia berdiri tepat di depan lelaki itu dan bertanya,

Kumpulan Cerpen Anak Literasi AwTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang