"Dahyun! Ini sakit!" Ringis Sana menekan perutnya

"Tahan Sana tahan. Shit! lama sekali" Dahyun merutuki lift

Lift terbuka "THOMAS!!! SIAPKAN MOBIL KITA KE RUMAH SAKIT!!!" Teriaknya frustasi sambil terus melangkah keluar Mansion. Sana mengigit bahu Dahyun, melampiaskan rasa sakit perutnya.

Diluar Thomas bergegas membuka pintu mobil dan langsung masuk ke kursi kemudi setelah Dahyun dan Sana masuk. Thomas mengendarai mobil dengan tenang karena masih merasa mengantuk. Untung pria baya itu belum tertidur pulas.

"Sakit, Hiks, ini sakit" Seru Sana kesakitan, terus menerus mengigit pergelangan tangan Dahyun

"Thomas, tolong percepat laju mobilmu. Tenang Sana, sebentar lagi kita sampai!" Dahyun meringis merasa sakit dengan gigitan Sana namun itu tidak penting. Yang penting adalah cepat sampai di Rumah Sakit. Dahyun kasihan melihat wajah kesakitan Sana.

Mobil mereka pun sampai. Dokter Andre dan dua suster segera membuka pintu mobil, menyuruh Dahyun untuk meletakkan Sana diatas Brangkar. Setelah itu, dua suster mendorong Brangkar masuk ke dalam. Dokter Andre berlari kecil berdampingan dengan Dahyun masuk mengikuti Brangkar Sana.

"Tunggu disini saja. Kabari Uncle dan Aunty dulu" Kata Dokter Andre setelah sampai didepan Ruangan persalinan

"Tolong, selamat Sana dan Anakku" Mohon Dahyun dengan wajah panik dan khawatir

Dokter Andre mengangguk mantap kemudian segera masuk ke dalam.

Dahyun mendudukkan bokongnya dikursi tunggu. Kedua tangannya menyatu, matanya terpejam. Didalam hatinya, Dahyun berdoa agar Sana dan anaknya selamat.

"Dahyun!" Pekik Jennie datang duduk memeluk tubuh kekar anaknya. Alexander ikut duduk disebelah kiri anaknya, mengelus lembut bahu Dahyun.

"Mom, apa Sana dan anakku akan baik-baik saja?"

Jennie mengangguk "Tentu saja mereka berdua akan baik-baik saja. Aku percaya Sana bisa melahirkan anakmu dengan selamat. Kau harus terus berdoa kepada Tuhan agar mereka berdua baik-baik saja"

Dahyun mengangguk memeluk tubuh Ibunya.

1 jam kemudian

Dokter Andre keluar, melepas maskernya. Sedikit menunduk ke arah Alexander dan Jennie "Dahyun, Ayo masuk. Anakmu sudah lahir"

Dahyun langsung menerobos masuk melihat Sana yang terbaring lemah diatas Brangkar "Sana..." Gumamnya mendekati wanita yang baru saja melahirkan putranya

"Dahyun..." Sana tersenyum lemah menatap sayu Dahyun

"Kau baik-baik saja?" Dahyun mengelus lembut kepala Sana

Sana hanya mengangguk lemah tak sanggup lagi mengeluarkan suara karena sudah tidak mempunyai tenaga sedikit pun. Seluruh tubuhnya terasa seperti jelly.

"Dahyun, lihat. Dia sangat tampan sama seperti kau" Dokter Andre datang dengan seorang bayi mungil dipelukannya

Air mata Dahyun menetes begitu saja saat kedua matanya terpusat kepada bayi mungil yang masih merah. Dahyun maju, tangannya terulur menyentuh pipi memerah anaknya. Air matanya semakin menetes saat bayi mungil itu menggeliat.

"Anakku!" Dahyun tersenyum haru mengambil bayi mungil itu dari gendongan Dokter Andre. Dengan penuh kehati-hatian Dahyun mengecupi seluruh wajah mungil anaknya.

"Aku keluar dulu. Suster akan mengurus dan membawa Sana ke kamar rawat" Ucap Dokter Andre kemudian keluar

Dahyun terkekeh melihat tubuh mungil anaknya menggeliat "Hay, little Boy. I'm Kim Dahyun. Daddymu!" Katanya mengenalkan dirinya

Depend On YouWhere stories live. Discover now