7 [ Tidak Rela ]

665 61 11
                                    

HOME

___________________

copyright©2020 | Written by 2007ETF

Happy Reading 📖

==========•°•∆•°•==========
















Jeffrey masih memikirkan kejadian saat Erland mencium Raya tempo hari.

Bayangan itu selalu menghantui pikiran nya. Kata² Raya juga selalu terngiang-ngiang di telinganya.

Entah apa yang Jeffrey pikirkan saat ini, yang pasti ia sangat menyesal. Memilih kembali pada Cantika dan meninggalkan Raya.

"Gw nyesel, gw salah pilih orang. Raya yang selalu perhatian sama gw malah gw tinggalin demi Cantika yang jelas² cuma mau harta gw doang."
Gumam Jeffrey dalam hatinya.

Jeffrey keluar dari kamar menuju ruang kumpul anak kost lain.

"Napa bang, masih mikirin yang kemarin ya?"
Tanya Jevano kasian.

"Enggak, gw keluar bentar ya."
Pamit Jeffrey meninggalkan anak-anak kost yang masih heran dengan sikap nya yang tiba-tiba berubah drastis.

=====•°•∆•°•=====

Ditaman, ditemani angin sejuk sore hari.
Erland menggenggam erat tangan Raya.

"Gw sayang sama lo Ray."
Ujar Erland.

"Apaa ?"

"Gw cinta sama lo, lo mau jadi pacar gw ?"
Tanya Erland menunggu jawaban.

"Lo serius ?"

Erland hanya mengangguk, Raya memejamkan matanya sejenak, lalu menatap Erland dalam.

"Gw mau."
Jawab Raya lalu tersenyum.

Erland langsung memeluk gadis berambut pirang itu.

Setelah dirasa cukup, Erland melepaskan pelukannya.
Mendekatkan bibirnya ke bibir Raya, lalu menekan tengkuk Raya guna memperdalam ciuman mereka.

Lumatan demi lumatan Erland berikan.

Cukup lama. Namun anehnya ,Raya tidak bisa merasakan ketulusan dalam ciuman itu. Berbeda saat dirinya dan Jeffrey pertama kali menjalin kasih. Ciuman mereka dulu tampak sangat tulus dan penuh cinta ,sangat berbeda dengan sekarang.

Disisi lain, Jeffrey tengah fokus mengendarai motor nya, sambil melihat beberapa anak kecil berlarian di taman dan ramainya orang-orang dengan berbagai kegiatan yang mereka lakukan.
Sampai tiba-tiba, matanya menangkap satu objek, yang membuat emosi nya seketika naik drastis.

Jeffrey menghentikan motornya, ia hanya menatap sepasang kekasih tersebut yang mencuri perhatian nya tadi.

Sampai saat, sang pria mencium wanita di depannya.

Amarah Jeffrey memuncak, ia berlari menghampiri dua orang yang sedang bercumbu mesra itu.

BUGHH!

BUGHH!

"Jeffrey!"
Teriak Raya menghentikan Jeffrey, namun tak dihiraukan oleh pria yang tadi namanya ia panggil.

"JEFFREY CUKUP!"
Teriak Raya lebih keras.

Jeffrey menghentikan kegiatan nya, lalu menarik Raya pergi dengan kasar.

"Lo apa-apaan sih Jeff!?"
Tegas Raya menghentikan langkahnya.

Raya berusaha melepaskan tangannya yang di genggam Jeffrey.

"Ray, dengerin gw! Gw gak suka liat lo sama Erland lagi."

"Apa urusan lo ?, lo yang mulai Jeff. Lo yang ninggalin gw demi Cantika, sekarang gw berhak deket sama siapa pun."

"Tapi gak sama Erland bisa kan ?"

"Kenapa, karena Erland musuh lo ?"

"Gw capek jeff, gw capek ngadepin sifat lo yang gak pernah berubah. Lo selalu kasar, cemburuan, dan sekarang kita udah gak ada hubungan apa-apa lagi. Kenapa lo ngelarang gw buat deket sama Erland."

"Gw masih sayang sama lo Ray."

"Kalo lo sayang sama gw, lo gak akan ninggalin gw demi Cantika."
Tegas Raya lalu pergi meninggalkan Jeffrey yang masih terpaku.

=====•°•∆•°•=====

"Hiks...Hikss...gw juga masih sayang sama lo Jeff, tapi lo udah bikin gw kecewa" - Raya

"Apa sebegitu besar luka yang gw kasih di hati lo Ray ?" - Jeffrey

=====•°•∆•°•=====

Jeffrey masih memaku di tempat tadi, hujan mulai turun membasahi tubuh nya.

Karena mulai tak kuat menopang tubuhnya, Jeffrey terduduk dengan lutut sebagai pangkuan nya.

"GW SAYANG SAMA LO RAY, GW CINTA SAMA LO... "
Teriak Jeffrey mengeluarkan semua yang sejak kemarin mengganjal di hati nya.

=====•°•∆•°•=====

"Astaga, Raya lo kenapa ?"
Tanya Irene kawatir melihat kondisi Raya yang basah kuyup.

"Gak papa kok kak,cuma kehujanan aja, gw ke kamar dulu ya kak"

Selang beberapa waktu, Jeffrey juga datang dengan kondisi yang sama dengan Raya, bedanya Jeffrey lebih parah.
Rambut acak-acakan, baju nya yang sudah lusuh dan tidak memakai alas kaki dengan sepuntung rokok yang bertengger di mulut nya.

"Lo juga kenapa Jeff ?"
Tanya Irene kawatir.

"Gak papa kak"

"Jangan bilang lo abis berantem sama Raya ?"
Tebak Irene.

"Enggak"
Jawab Jeffrey meninggalkan Irene.

"Pada kenapa sih ?"
Gumam Irene heran.

==========•°•∆•°•==========

Thanks for reading.

copyright©2020

HOMEWhere stories live. Discover now