3 [ Tiba-tiba ? ]

1.1K 106 2
                                    

HOME

__________________

copyright©2020 | Written by 2thousand7

_________________

















Sudah hampir 2 minggu  Theo, Jeffrey, Yoshua dan Devan tinggal di Previlea House milik Bu Dara.

Semakin hari, mereka semakin akrab satu sama lain ,bahkan beberapa dari mereka satu sekolah dan satu kampus.

Seperti rutinitas 2 minggu terakhir,jika hari libur, mereka akan berkumpul bersama sambil menonton di bioskop mini yang di sediakan di kost yang biaya sewa nya nyaris seharga jet pribadi ini.

Hari ini juga ,mereka sedang bersenda gurau bersama sambil menonton film yang sedang trending dan di tunggu-tunggu, Avatar.

Kalo kata Jeano sih; "tumben gak dora?"

Di sela² menonton,mereka terkadang juga sibuk dengan kegiatan masing-masing,ada yang sebentar-sebentar menengok ponsel nya ,ada yang bolak-balik untuk mengambil snack dan ada yang sibuk dengan buku di tangan nya.

Namun, ada satu orang yang sedari tadi bergerak gelisah seperti ada yang ingin di bicarakan.

"Lu kanapa sih Ray ?" Tanya Hana yang merasa terganggu dengan pergerakan Raya.

"Gw mau ngomong sesuatu tapi gimana ya ?"

Kalimat Raya sukses bikin semua yang lagi sibuk sama aktivitas nya jadi hening dan mengalihkan atensi nya pada Raya.

"Ngomong apaan Ray, ngomong aja nggak usah sungkan"

"mau ngomong apa kak..?"
Tanya Rivaldi, atau panggil saja Aldi.

"Jadi-, gw harus pergi balik ke Aussie, nyokap gw sakit. Jadi gw harus ngurusin perusahaan nya . Gw gak tau bisa balik atau gak kesini. Lusa gw udh harus berangkat."
Jelas Raya.

Semuanya mendadak hening sambil mencerna setiap kalimat yang keluar dari mulut Raya.

...........

"HAH!"
Semua tersentak dengan penuturan Raya setelah berhasil mencerna ucapannya.

"Serius lu Ray ??"
Tanya Irene kaget.

"Ya serius kak, nyokap gw gak ada yang jaga di sana, abang gw kan masih di Jepang ,bokap gw juga masih di Paris. Gak bisa langsung balik, jadi mungkin kalo abang gw balik, gw baru bisa balik ke sini."
Jelas Raya.

"Lusa ? Emang lu udah ada persiapan ray ?" Tanya Sarah.

"Semua udah di siapin sama Kak Evan , tangan kanan Papah" Jawab Raya lalu mendapat anggukan dari yang lain.

"Terus yang ngurusin kita siapa dong kak?"
Tanya Juan lesu.

"Maafin gw ya, kalo gak karena nyokap, gw juga gak mau pergi."
"Lagian kan ada yang lain juga"

"Ya bedalah, yang ada kalo sama yang lain kita di babuin terus."
Kata Candi meledek kakak² nya.

"Dasar bocah semprul."
Irene melempar sendok ke Candi.

"Jadi lo mau pergi Ray ?"
Tanya Theo yang diangguki Raya.

"Sorry yaa, curut-curut gw."
Raya menaruh tangan nya didepan dada dan menyatukan nya tanda minta maaf.

"Gak papa kak, semoga nyokap kak Ray cepet sembuh. Jadi lo cepet balik deh kak"
Imbuh Jevano

"Tumben lu baik Jep..?"
Ledek Wendy dan Sarah kompak.

"Yeeehh, gw emang baik dari dulu kak.."
Kata Jevano dengan percaya diri.

"Pede banget lu.."
Giliran Hana dan Lisa yang kompak.

"Lu pada kompak banget tumben."
Kata Raya tertawa heran.

"Yaudah, lanjut nonton lagi aja"
Ujar Raya tersenyum lalu beranjak.

Yang lain hanya mengangguk dan kembali fokus pada kegiatan masing-masing serta film di depan mereka.




See You

"Thanks for your reading"



copyright©2020

HOMEWhere stories live. Discover now