Twenty One: Hello

37 16 0
                                    



23 Februari

"Kau yakin ingin memberitahu teman-teman soal hubungan kita?"

"Ya tentu saja."

"Tapi aku sedikit merasa bersalah pada Minghao."

Raeyoung langsung menatap heran pada Mingyu, ia agak terkejut di saat seperti ini Mingyu malah memikirkan sahabat–mungkin masih–mereka itu.

"Bersalah karena apa?"

Raeyoung mengangkat kaleng soda lalu meminum seteguk, menyilangkan kaki dan juga menegakkan punggung untuk melihat ekspresi gelisah Mingyu.

"Hm, karena dulu kita bertiga adalah sahabat, lalu kita diam-diam pacaran di belakangnya, pasti dia kesal jika tahu."

Raeyoung mengangguk paham, "kau benar juga, tetapi apa alasannya untuk kesal? Jika dia memang sahabat kita dia pasti akan mendukung hubungan kita."

"Entahlah," jawab Mingyu pula, ia hanya merasa tidak enak, "sebelum hari kelulusan kelas tiga kami sempat bertengkar karena dia menyuruhku menjauh darimu, eum kurasa bukan bertengkar tapi aku marah padanya dan kami sudah jarang bertemu sejak saat itu."

Raeyoung menatap ke arah kaleng soda kosong dalam genggamannya, pikirannya melayang jauh, padahal dulu Raeyoung hanya ingin berteman dengan mereka karena kebetulan satu kelas dan sesama anggota jurnalis, tetapi takdir berkata lain, hubungan persahabatan mereka juga menumbuhkan perasaan lebih.

Mengembuskan nafas berat perlahan, Raeyoung meletakkan kembali kaleng soda kosong ke atas meja, ia harus bertindak cepat agar tidak memunculkan kesalahan baru dan orang-orang tersakiti lainnya.

"Sabtu ini tanggal 28 februari, hari jadi ke seratus hari kita, bisakah kita mengadakan pesta kecil? Kita bisa memberi tahu hubungan kita pada teman-teman hari itu."

Mingyu tampak berpikir dengan kata-kata Raeyoung. Tanggal 28, itu artinya tinggal 5 hari lagi.

"Soal Minghao, aku punya ide agar kalian kembali berbaikan."

Kepala Mingyu naik, mendongak pada Raeyoung.

"Ide macam apa?" Mingyu mengusap tangannya tak sabar.

Mata Raeyoung bergerak, "bagaimana jika Minghao kita jodohkan dengan gadis di pesta Seungkwan kemarin, yang bicara denganmu waktu itu, dia teman satu akademi denganmu... kan?"

Raeyoung bertanya agak ragu, selain tahu jika gadis yang dimaksud adalah teman Mingyu ia tak tahu apa-apa lagi, bahkan namanya, sementara itu Mingyu berpikir berusaha menerka-nerka siapa gerangan orang yang dimaksud.

"Oh!" Mingyu berseru ketika berhasil menerka, "maksudmu Kim Yewon? Aku sudah lama ingin menjodohkan mereka, tetapi sepertinya Minghao tidak tertarik padanya."

Mingyu berpikir lagi, beberapa hari atau mungkin minggu yang ia lewati tanpa Minghao ia merasa ada banyak perubahan dari temannya itu.

"Tidak tertarik?" Sahut Raeyoung yang agak bingung, karena menurutnya hubungan Minghao dan Yewon itu cukup terbilang baik, "aku sudah berulang kali melihat Minghao dekat dengan gadis tetapi dengan Yewon, mereka tampak dekat. Aku akan bicara dengan Yewon."

"Tidak," titah Mingyu cepat, "aku yang akan bicara dengannya, dia temanku."

Raeyoung cemberut, "ayolah Mingyu, aku juga ingin berteman dengannya."

Raeyoung meraih ujung tangan Mingyu kemudian menggenggamnya, berekspresi sedih agar Mingyu luluh, yang ia dapatkan Mingyu malah ikut merengek seperti anak kecil.

"Ya! Mingyu!" Raeyoung berseru sambil terkikik geli.

"Baiklah, aku akan mengirim nomornya kepadamu." Mingyu meraih ponselnya, mengirim sederet angka ke nomor Raeyoung.

Raeyoung tersenyum senang, "terima kasih, aku akan langsung menghubunginya."

Annyeong|
Aku Kang Raeyoung kelas 3 SMA Ilsan|
Salam kenal, aku mendapatkan nomormu dari Mingyu|

Terbaca. Raeyoung masih menggenggam ponselnya, matanya fokus pada layar, tepatnya pada pemberitahuan mengetik dari lawan pesannya.

;Yewon Kim
|Nee Annyeong sunbae-nim
|Aku Kim Yewon kelas 2 SMA Ilsan
|Salam kenal juga

Nee|

Raeyoung meletakkan ponselnya ke atas meja, Mingyu menunggunya bicara dengan ekspresi penasaran.

"Dia sudah membaca pesanmu?" Tanya Mingyu.

Raeyoung hanya mengangguk, ia mulai berpikir haruskah mereka berdua–dirinya dan Yewon–bertemu dalam waktu cepat, meskipun Raeyoung memutuskan dengan cepat akan bicara langsung pada Yewon, ia masih agak canggung, mereka baru saling kenal.

Raeyoung melihat ponselnya lagi, sebuah pesan dari Yewon.

;Yewon Kim
|Nee Eonnie

Raeyoung menyiapkan jemari dan nyalinya untuk mulai mengetik.

Hm, maaf mengganggu, tapi apakah kau punya waktu luang? |
Maaf tidak sopan, aku hanya ingin berteman denganmu|

;Yewon Kim
|Tidak apa-apa eonnie ^^
|Jika sekarang aku sibuk, aku sedang berada di luar, di kafe belajar

"Kafe belajar?" Raeyoung langsung bergumam membuat Mingyu ikut terkejut.

"Ada apa?" Tanya Mingyu heran.

"Aku akan bertemu dengan Yewon."

Oh, aku berada tidak jauh dari kafe belajar|
Bisakah kita bertemu sekarang?|
Aku akan membeli camilan|


;Yewon Kim
|Baiklah, aku akan menunggumu
|Soal camilan tidak perlu, aku sudah punya banyak.

Nee|



 ✔ [1]30 Day's in February[Xu Minghao]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang