Sana mendudukkan bokongnya dikursi meja makan kemudian mulai memakan semua makanan yang sudah dimasak oleh Maid Alea. Karena Sana sudah mendapat peringatan lapar dari Bayinya, Sana pun makan banyak agar Bayinya bisa kebagian banyak juga.

Sesudah makan, Sana pergi ke ruang tengah menonton TV agar tidak merasa bosan. Sebenarnya, Sana sudah merasa mengantuk. Tetapi, wanita hamil itu sudah lelah tidur terus menerus. Jadi, Sana berencana akan menghabiskan waktunya menonton TV dengan mengajak Maid Alea dan beberapa Maid lainnya.

"SANA!?"

Sana menoleh terkejut melihat Nayeon yang baru saja masuk bersama beberapa Bodyguard yang membawa 2 koper besar "Nayeon!"

Nayeon datang duduk disamping Sana "Aku merindukanmu!" Katanya manja memeluk erat tubuh gempal Sana

"Aku juga merindukanmu. Bagaimana? Apakah Honeymoon kalian sukses?" Sana memincingkan kedua matanya menatap jahil wanita bergigi kelinci disampingnya

Nayeon terkikik geli "Tentu saja. Ahh... Aku membawakanmu oleh-oleh dan para Maid" Nayeon menyuruh Benjamin Bodyguard khusus Jeongyeon untuk membuka koper besar berisi hadiah dari Italia lalu menyerahkan kepada Sana dan kepada Maid Alea

"Terima kasih, Nona" Kata Maid Alea girang mengambil paperbag besar berisi paperbag kecil hadiah untuk Maid lainnya

"Wow! Ini sangat cantik, Nayeon. Astaga! Terima kasih" Pekik Sana senang memeluk baju-baju Bayi lucu

Nayeon mengelus perut Sana "Semoga keponakanku menyukai baju dari Aunty, yah" Ujarnya gemas

"Kau pulang sendiri?"

"Jeongyeon sedang menunggu rekan bisnisnya. Yang katanya akan menyelesaikan kerja sama mereka disini. Soalnya Jeongyeon masih capek jika harus pergi ke perusahaan" Nayeon meminum minuman dingin yang dibawah oleh Maid Vallen, Maid yang sudah mengurus Jeongyeon sejak umur 7 tahun.

"Apa sudah ada tanda-tanda kehamilanmu?"

"Tidak secepat itu, Sana. Harus menunggu 1 bulan dulu. Bukankah kau juga begitu?" Kekeh Nayeon memijat pergelangan Sana yang mulai keram

Sana menggeleng "Aku tidak tau. Kata orang, seorang wanita akan tau jika dia sedang hamil. Tapi, aku tidak begitu. Aku tidak tau jika aku sedang hamil. Aku juga tidak mengalami masa muntah-muntah dan mengidam"

"Lalu? Kapan kau tau jika kau sedang hamil?" Nayeon menangkup kedua pipinya menatap penasaran Sana

"Waktu aku mau mandi. Aku tidak sengaja melihat kalender dan melihat tanggal datang bulanku yang sudah telat lalu aku membeli tespeck. Dan yah ternyata aku sedang hamil"

Nayeon mengangguk-anggukan kepalanya mengerti sambil mengunyah pancake buatan kepala Maid "Mungkin Dahyun yang mengidam dan muntah-muntah. Biasakan seperti itu. Jika bukan si wanita yah si pria yang mengidam"

"Mungkin" Sana mengelus dagunya berpikir mungkin saja Dahyun yang mengalaminya. Tetapi, Sana tidak pernah melihat Dahyun mengidam atau Muntah-muntah saat bersama pria itu selama ini.

Jeongyeon pun datang bersama seorang pria "Duduklah. Maaf. Kami baru saja pulang dari berlibur. Jadi, tidak apa-apa kan kalau disini saja dulu kita bertemu?" Kata Jeongyeon mempersilakan seorang lelaki tampan berbadan tinggi dan kekar

"Tidak apa-apa, Tuan Jeongyeon. Yang penting aku bisa bertemu dengan anda" Kata pria itu lalu duduk disofa singel. Namun, tatapannya tak sengaja terarah ke samping kanan. Matanya membulat sempurna saat melihat wanita hamil yang dia kenal.

"Sa-sana!?" Serunya terkejut

Sana menoleh, matanya seketika langsung membulat sempurna. Tangannya yang sedang mengelus perut buncitnya bergetar diikuti dengan seluruh tubuhnya "T-Tzuyu!!??" Pekiknya tak percaya

Depend On YouDonde viven las historias. Descúbrelo ahora