Happy Reading😚
《JIWATRISNA》
"Shtttt," Akhirnya bibir terluka itu mengeluarkan suara yang tidak bisa di hentikan oleh pemiliknya.
Seorang gadis menatap nanar pantulannya di kaca. Ia memegang matanya. Ia bisa melihat matanya sedikit memerah. Ia berjalan ke kamar mandi. Setelah melakukan ritualnya ia tak lupa meneteskan obat mata ke manik coklatnya. Ia menaburkan sedikit bedak bayi ke muka. Setelah di rasa sudah gadis itu berjalan keluar dari kamar.
"Non?" panggil Bi Ima ragu.
Gadis itu menuruni tangga yang langsung dapat sambutan dari pembatu rumah tangganya. Bi Ima pembantu rumah tangga yang sudah merawatnya sejak ia masih kecil. Wanita paruh baya itu sudah di anggap sebagai orang tuanya sendiri. Tapi meski seperti itu tetap saja Bi Ima tidak akan bisa menggantikan sosok mama di hidupnya.
Gadis itu mengangkat alisnya seolah bertanya melalui anggota tubuhnya, wanita paruh baya itu tentu saja paham. Ia sudah tahu seperti apa Nona mudahnya ini.
"Non tidak apa-apa?"
"Maafkan bibi Non, bibi gak bisa nolongin Non kemarin," ujar Bi Ima menunduk merasa bersalah.
Gadis dengan nama panjang Auristela Raina Allisya Shaenetta itu menggelengkan kepalanya dengan cepat. Ia berjalan mendekat ke Bi Ima, mencoba mengangkat kepala Bi Ima untuk mendongak melihatnya.
"Tidak apa-apa, bibi gak salah," sanggahnya kemudian berjalan menuju meja makan.
"Non mau makan apa? Bibi ambilkan," tanyanya sambil tersenyum menatap anak majikannya.
"Seperti biasa, Bi," ujarnya tanpa berekspresi.
Dua roti tawar yang diatasnya sudah di penuhi dengan coklat kacang kesukaannya.
"Makasih, Bi," Gadis itu memakannya dengan perlahan, tangan kirinya masih sangat sakit sebab kemarin.
Ia sempat menutup matanya, menahan rasa sakit yang menjalar dari tangannya. Saat ini ia berusaha untuk mengambil gelas yang berisi susu di hadapannya, tapi saat luka itu tertekan karena adanya benda kaca itu. Ia mencoba menahan rasa sakitnya dengan menutup mata.
Melihat itu tentu saja Bi Ima tidak tega, walau tidak mengatakan yang sesungguhnya tapi wanita paruh baya itu cukup peka dengan apa yang di rasakan oleh putri majikannya. "Biar bibi ambilkan, Non," tawar Bi Ima. Tidak ada penolakan. Setelah roti itu habis di makannya ia mengambil susu yang di berikan Bi Ima dengan tangan kanannya.
Gadis itu sempat melirik menelusuri setiap inci rumahnya. Ia mencari keberadaan pria paruh baya yang selama ini membesarkannya. Namun, nihil. Hanya kekosongan yang ia lihat.
"Tuan sudah berangkat kerja, Non, tuan berangkat pagi-pagi sekali tadi," Mendengar itu gadis dengan lesung pipi itu menganggukkan kepalanya sebagai balasan.
《JIWATRISNA》
Seperti biasa tepat saat kakinya menginjakkan di tanah sekolah. Saat itulah semua orang menatapnya. Tidak ada yang berubah, semuanya sama. Tatapan itu sama persis dengan biasanya. Bedanya saat ini lukanya kembali bertambah dan mungkin setiap hari akan selalu seperti itu.
YOU ARE READING
JIWATRISNA (Complete)
Teen Fiction{FOLLOW SEBELUM MEMBACA} MASA PERBAIKAN DENGAN WAKTU YANG TIDAK DI TENTUKAN Tema : Family Problem [General fiction, Teen fiction, Chicklit] ~●~●~●~●~ Sebuah kisah yang penuh akan lara. Sebuah kehidupan yang tak pernah jauh dari luka. Duka selalu had...
