Setelah kejadian di mana Ruby mati secara misterius, kediaman keluarga Jung kembali normal seperti biasa. Walaupun pada awalnya Jeno sering menangisi kepergian Ruby yang terbilang aneh. Jeno sangat menyayangi anjing peliharaan keluarga Jung itu. Malam harinya di kediaman keluarga Jung, keheningan malam hari menyelimuti setiap ruangan yang diisi oleh anggota keluarga yang tertidur. Jeno, si bungsu keluarga Jung itu tengah tertidur pulas menikmati dunia mimpinya. Namun tiba-tiba ada pergerakan kecil pada kakinya yg membuatnya terusik.
"Nngg Mark hyung jangan ganggu aku... " Jeno bergumam masih tetap menutup matanya, ditariknya kaki miliknya ke atas.
SREEEETTTTT
" Hah hah hah!" Jeno terlonjak kaget dan sesegera mungkin terbangun dan duduk di ranjangnya. Kekagetan dirinya dikarenakan tiba-tiba kakinya terseret. Jeno melihat ke sekeliling, pintu kamarnya tertutup rapat, dan itu bukanlah perbuatan kakaknya Mark mengingat Jeno mengira Mark sedang mengerjainya. Dengan perasaan takut ia mengecek ke sekeliling dan bawah tempat tidurnya namun nihil. Perasaan Jeno semakin mencekam karena cahaya di sekitar kamarnya hanya remang-remang dan tidak ada siapapun yang mencoba menarik kakinya.
CKLEK
Pandangan Jeno terpaku pada pintu kamarnya yang berbunyi, masih jelas ingatan Jeno sebelum tidur ia mengunci pintu. Secara tiba-tiba pintu berbunyi menimbulkan suara kunci yang dibuka oleh seseorang. Tapi siapa?
KRIEEEEETTTTT
Jeno semakin mencekeram selimutnya ketika secara perlahan pintu terbuka. Keringat dingin membasahi dahi dan wajahnya.
"Hiks mom, hikss dad hiks. " Jeno terisak pelan ketika ia melihat sosok bayangan di depan pintu. Ia sama sekali tak mengenali bayangan itu.
'Seluruh keluargamu akan mati... '
BRAKKK
" AAAAAAAARHHHHHHHHH AAAAAAAAKKKKHH!!!!!!"
Dari kamar Taeyong dan Jaehyun keduanya terbangun dengan perasaan kaget.
"Jeno! Jeno-ya! " Taeyong segera beranjak ketika mendengar teriakan sang anak, begitu juga Jaehyun. Mark dari arah yang sama berlari menuju kamar sang adik.
" Jeno, sayang buka pintunya! " Jaehyun mencoba untuk membuka pintu kamar Jeno yang secara tiba-tiba sulit dibuka.
" AAAAAAAARHHHH MOMMMYYYY!! "
" Jeno!!" Teriak Taeyong setelah pintu terbuka dan segera menghampiri Jeno yang duduk sembari menangis di tempat tidur. Sesekali Jeno berteriak memeluk kedua kakinya.
"Jeno, sayang kamu kenapa? Apa yang terjadi?! " Taeyong memeluk Jeno yang masih menangis histeris.
" Ada apa Jeno, kenapa kamu teriak ? " Kali ini suara Jaehyun.
" Hiks hiks ada seseorang di depan pintu hiks dia menakutkan hiks. "
Mendengar penuturan sang anak, Jaehyun segera mengecek pintu dan di sekitarnya.
" Sayang tidak ada siapapun di sini, itu hanya mimpi buruk. "
" Tidak dad, hiks seseorang benar-benar ada di sini. Saat hiks aku tidur ada yang menarik kakiku, kukira itu Mark hyung hiks tapi aku ingat pintu kamarku terkunci dan ada orang yang membuka nya hiks. " Kata Jeno masih dengan isakan kencang.
"Apa kau yakin ada orang di sini, tidak ada siapapun sayang." Taeyong mencoba menenangkan sang bungsu. Jaehyun mengangguk menyetujui penuturan sang istri.
"Tidak dad, hiks percayalah. Orang itu tiba-tiba menutup pintu dengan keras. Hiks setelah dia mengatakan hiks jika dia menginginkan hiks keluargaku mati hiks."
Jeno memeluk Jaehyun masih dengan menangis ketakutan, Jaehyun membalas pelukan sang putra dan masih terus menenangkan Jeno. Mark yang berdiri tak jauh dari ketiganya hanya merasa bingung dan tidak tau harus berbuat apa. Jeno yang masih menangis di pelukan Jaehyun perlahan tertidur di pelukan sang ayah.
"Dad, biar aku dan Jeno tidur bersama. Aku akan menjaganya semalaman ini. " Kata Mark ketika Jaehyun perlahan membaringkan tubuh Jeno yang tertidur dan Taeyong yang menyelimutinya.
" Baiklah, jaga adikmu ya. Ini masih malam, tidurlah. " Jaehyun dan Taeyong mencium kening anak sulungnya. Malam itu, keempat anggota keluarga Jung kembali tertidur dengan Mark yang menemani Jeno.
Tbc
Vote please 💗
YOU ARE READING
The Conjuring (JaeYong)
FanfictionTerinspirasi dari film horor karya James Wan, The Conjuring. Bercerita mengenai pasangan Jaehyun dan Taeyong, yang memiliki dua orang putra dan sebuah rumah baru.
