Mobil dengan merk fortuner berhenti di sebuah halaman rumah yang luas disusul oleh dua mobil lain yang membawa barang dalam berupa kardus besar. Dari mobil itu keluarlah empat orang laki-laki dengan usia yang berbeda.
"Aku mau kamar yang luas!" Teriak seorang anak laki-laki berusia sekitar 13 tahun yang baru saja keluar dari mobil dan berlari menuju pintu rumah.
"Hei curang, aku mau yang lebih bagus. " Teriak anak laki-laki lain berusia 15 tahun yang segera ikut berlari menyusul saudaranya.
Saat keduanya menghampiri pintu, segera mereka membuka kenop pintu namun pintu tak kunjung terbuka.
"Hei sons, kalian membutuhkan ini?" Seorang pria dewasa menunjukkan sebuah kunci di tangannya dan masih berdiri di samping pintu mobil.
"Aissh Daddy kenapa tidak bilang dari tadi. " Gerutu yang lebih muda. Sang lelaki dewasa yang dipanggil daddy tertawa pelan.
"Mark, Jeno, tolong bantu Mommy. Bawa koper kalian masing-masing." Seorang pria cantik menginterupsi kegiatan ketiganya yang merupakan ibu dari kedua anak tersebut. Berjalan gontai, kedua anak yang diketahui bernama Mark dan Jeno berbalik menuju mobil dan mengambil koper masing-masing. Sang kepala keluarga bernama Jung Jaehyun membantu sang istri dengan membawa koper miliknya dan membuka pintu rumah baru. Segera Mark dan Jeno memasuki rumah dengan riang setelah menerima kunci dari Jaehyun mengingat ini adalah rumah baru mereka.
"Anak-anak, jangan lupa merapikan barang-barang kalian setelah menemukan kamar."
"YES MOM!" Teriak keduanya dari arah kamar yang berbeda. Jung Taeyong, pria cantik itu menghampiri sang suami yang tengah merapikan barang-barang di kamar mereka.
"Rumah yang bagus, terima kasih. " Jaehyun tersenyum merasakan pelukan sang istri dari belakang.
"Aku menghadiahkan ini untuk kalian, kalian bertiga adalah kebahagiaanku." Kata Jaehyun sambil berbalik dan mencium singkat bibir istrinya. Taeyong berjalan terlebih dahulu memasuki rumah, sedangkan Jaehyun menghampiri anjing peliharaannya yang masih tetap di luar.
"Hei Ruby, ayo masuk. " Jaehyun mencoba menarik tali yang mengikat pada leher anjingnya namun sang anjing tidak ada tanda-tanda bergerak mengikuti instruksi majikannya.
" Hei Ruby, apa kau mau terus di luar? Baiklah jika itu maumu. " Jaehyun melepaskan tali pada leher Ruby dan membiarkan anjingnya berkeliaran di sekitar rumah. Mungkin anjingnya ingin bermain di sekitar luar rumah, pikir Jaehyun.
Rumah baru telah diisi dengan perabotan rumah pada umumnya dengan dibantu oleh orang suruhan Jaehyun. Rumah kali ini bergaya European-classic dipadukan dengan halaman luas rumput hijau dan danau kecil tak jauh di belakang rumah. Setelah acara pemindahan barang dan furnitur selesai, malam pun menghinggapi suasana kediaman keluarga Jung yang baru. Jaehyun dan Taeyong telah memasuki kamar baru mereka dan bersiap untuk tidur. Taeyong melihat ke arah jendela kamarnya yang berada di lantai atas. Ia melihat Ruby anjing peliharaan keluarganya terus menggonggong.
"Jae, kenapa Ruby sangat berisik? Dan kenapa dia masih di luar?" Kata Taeyong masih menatap anjing itu yang bergerak kesana kemari sambil menggonggong. Jaehyun menghampiri istrinya dan melihat kegiatan sang istri.
"Entahlah, Ruby memang hari ini sedikit aneh. Saat sampai di rumah ia kuajak masuk tapi Ruby menolak. Biarkan saja, mungkin Ruby ingin bermain di luar. " Taeyong mengangguk dan menuruti sang suami untuk tidur.
Keesokan harinya, di kediaman keluarga Jung pertama kali yang terbangun adalah sang nyonya rumah, Jung Taeyong. Ia segera beranjak dari tempat tidur dan ia baru tersadar jika sang suami tak berada di sampingnya. Bisa dipastikan jika ia yang kedua terbangun setelah sang Tuan rumah. Langkah kakinya beranjak dan menelusuri rumahnya guna mencari keberadaan sang suami.
"Mom, kran air di kamar mandiku macet. Semalam juga ada bau busuk aneh di kamarku. " Kamar pintu milik sang anak sulung keluarga Jung terbuka menampakkan Mark yang keluar menginterupsi sang ibu berhenti di tangga.
"Nanti mommy akan minta daddymu untuk memperbaikinya. Apakah baunya masih ada?" Tanya Taeyong lembut.
"Sudah tak ada. "
" Problem solved. " Kata Taeyong membelai wajah putra sulungnya.
" Mom, di mana Ruby? " Kali ini sang bungsu keluarga Jung yang baru saja keluar dari kamarnya, menghampiri sang ibu yang berada di dapur.
" Ruby di luar sayang, coba kau cek saja. Semalam Ruby sangat berisik dan tak mau masuk, kau bisa membujuknya kan? " Jeno mengangguk dan dengan antusias berjalan keluar menuju halaman.
" Dari mana saja? " Tanya Taeyong ketika mendapati sang suami menghampirinya di dapur. Diserahkannya secangkir kopi yang dibuat Taeyong.
" Baru saja memasang lampu di ruangan lain dan memperbaiki saluran air. " Kata Jaehyun setelah sebelumnya mengucapkan terima kasih sembari menerima secangkir kopi dari istrinya.
" Ah, itu pasti masalahnya kenapa kran air di kamar Mark mati. "
" Ya, mungkin aliran tadi sudah bi-"
"AAAAAAAAAAAHHHH!!!!"
Baik Taeyong maupun Jaehyun sama-sama terlonjak kaget ketika mendengar suara teriakan dari luar rumah, itu suara Jeno.
"JENO!" Taeyong lekas berlari diikuti Jaehyun dengan perasaan khawatir. Keduanya berlari ke halaman di mana terdapat Jeno yg berdiri di samping rumah.
"Jeno ada apa?! Oh tidak Ruby... " Kata Taeyong terhenti seketika, mendapati jasad Ruby anjing peliharaan keluarga Jung sudah tergeletak mati. Jeno segera memeluk ibunya, terkejut dengan semua ini. Begitu juga Jaehyun yang segera mengecek keadaan tubuh Ruby dan memang sudah tak bisa diselamatkan.
Tbc
Vote please 💗
YOU ARE READING
The Conjuring (JaeYong)
FanfictionTerinspirasi dari film horor karya James Wan, The Conjuring. Bercerita mengenai pasangan Jaehyun dan Taeyong, yang memiliki dua orang putra dan sebuah rumah baru.
