Dan bila saatnya telah tiba,
Aku tidak masalah jika hanya begini selamanya,
Aku tak apa jika pada akhirnya
Kita hanya akan berakhir seperti teluk alaska
Yang dipertemukan, tapi bukan untuk bersama.
~Ruby
Gadis itu tersenyum untuk kesekian kalinya ketika dirinya hanya berdiri di depan majalah dinding sekolah.
Memandang dan membaca setiap kata yang di ukir dengan sebuah pena di atas kertas lalu di pasang di majalah dinding sekolah.
"Ruby..." Gadis itu bergumam dengan tangan yang terlipat di depan dada.
"Bagaimana dia bisa menempel puisinya disini sedangkan aku selalu mengawasi majalah sekolah?" Park Chaeyoung kembali bertanya tanya dengan sendirinya.
Setiap pagi dia datang dengan cepat, saat istirahat dia selalu cepat keluar dari kelas untuk mengawasi majalah sekolah dan ketika pulang dia juga menyempatkan diri untuk mampir tapi nihil ia tak pernah bertemu dengan sosok 'Ruby' itu.
Lalu kapan seseorang yang memiliki nama pena 'Ruby' itu menempel puisinya?
"Chaeng!" Chaeyoung tak menoleh, mengabaikan panggilan sahabatnya yang berdiri cukup jauh darinya.
Lalisa manoban mendengus dan menghampiri Chaeyoung. Setelah di belakang gadis bersurai cokelat itu, Lisa memukul ringan kepala Chaeyoung.
"Ya!" Chaeyoung berseru dengan kesal pada Lisa namun temannya itu mengabaikannya.
"Aku sudah memanggilmu dari tadi, apa yang kau lakukan disini?"
"Lalu apa urusanmu?" Chaeyoung membalas perkataan Lisa dengan tatapan serta nada sinisnya.
"Bel sudah berbunyi dari tadi! Aku memanggilmu karena Yoona ssaem bertanya keberadaanmu!"
Punggung bungkuk Chaeyoung mendadak lurus mendengar perkataan Lisa lalu kepalanya kini celingak-celinguk melihat sekitar.
Sepi hanya ada dirinya dan Lisa.
"Kau beruntung, Yunho ssaem tidak menemukanmu. Kalau itu terjadi, aku yakin saat pulang kau akan menjadi tontonan para murid murid lain karena di hukum di tengah lapangan." Lisa berceloteh dengan panjang lebar sedangkan Chaeyoung yang mendengarnya hanya memutar malas matanya.
"Aku menemukanmu dan memberitahu ini untuk kebaikanmu tapi kau- Ya! Kau mau kemana?" Omongan Lisa terpotong saat Chaeyoung melangkah melewatinya.
Chaeyoung menghentikan langkahnya dan berbalik, "kau hanya akan terus berceloteh saja sampai pada akhir Yunho ssaem menemukan kita tak memasuki kelas dan di hukum? Silahkan saja namun jangan ajak aku." Celetuk Chaeyoung kembali berjalan meninggalkan Lisa yang telah memaki maki dirinya dengan kesal.
"Tuhan, berikan aku banyak kesabaran menghadapi seorang Park Chaeyoung." Gumam Lisa dengan sedikit tekanan pada nada bicaranya dan menyusul cepat Chaeyoung yang meninggalkan.
~~~
"Ya! Chaeyoung tunggu aku!"
"Apa lagi? Jangan mengikutiku." Tukas Chaeyoung dongkol menatap sahabatnya.
VOCÊ ESTÁ LENDO
Ruby Admirer
FanficGXG • CHAENNIE • [Completed] 📍 Ruby Admirer Ruby, sosok perempuan bermata tajam bak kucing yang rajin mengisi puisi puisinya di mading sekolah. Puisi puisi yang maknanya begitu memporak porandakan hati sampai memikat hati seorang Park Chaeyoung yan...
