Kali ini, Kevin bangun lebih cepat, yaitu jam 3 pagi, dia pun cepat cepat mandi, kemudian membereskan kamarnya, setelah itu memasak beberapa makanan yang ia pelajari dari internet, yaitu nasi goreng, udang saus tiram, dan sayur asem, dapur nenek Siti isinya sangat lengkap, jadi bisa memasak hampir semua masakan. Setelah selesai masak, makanan yang sudah dimasak pun ditaruh di atas meja makan, kemudian menutupnya dengan tudung saji.
/Hahhh.... baguslah, semuanya sudah selesai/
Tak terasa, jam pun sudah menunjukkan pukul 5 pagi, dan nenek Siti terlihat keluar dari kamarnya.
"loh nak Kevin dah bangun"
"hmm.... iya"
"oh iya, aku udah masak, jadi nenek nanti gk perlu masak lagi"
"lah... kok repot repot"
"eh, engga kok, seterusnya juga biar aku aja yang masak, supaya nenek gk terlalu capek"
"hmm.... yaudah, makasih ya nak Kevin"
"iya sama sama nek"
Kevin pun kembali ke kamarnya, sekedar memaminkan hapenya.
/Ahh..... jadi seenggaknya ada 600 perbulan ya, hmm.... sekolah juga sudah dibayar ya/ Pikir Kevin Ketika melihat pesan dari paman nya. Paman nya bilang, bahwa Kevin akan dikirimi uang tiap bulan nya, sudah didaftarkan ke sekolah terdekat, dan baru bisa mulai bersekolah ketika semester 2, yang mana itu masih sekitar 5 bulan lagi.
"nak Kevin, makan bareng yuk" panggil nenek Siti yang muncul di pintu kamar Kevin.
"ah, iya nek, sebentar" Kevin pun berjalan ke meja makan, kemudian duduk, dan memakan sarapan dengan lahap.
"oh iya, kalau sudah makan nya, ikut nenek yuk"
"ah iya, sebentar nek" Kevin pun mengambil piring kotor nya, kemudian mencuci nya di dapur, lalu kembali ke meja makan.
"ayo nek"
Nenek Siti pun bangun, kemudian berjalan ke luar rumah, dan Kevin mengikutinya. Mereka berdua berjalan, hingga ke sebuah taman.
/Hmm.... ini kan taman yang waktu itu/
"nah itu dia orangnya"
Kemudian nenek Siti mengajak Kevin ke tempat latihan, yang kemarin Kevin lihat.
"nah nak Kevin, ini namanya kak Bayu, dia pelatih silat, kalo kamu mau silat, bisa sama dia"
"lah, kamu kan yang kemarin, kamu cucu nya nenek Siti?" kak Bayu pun terlihat sedikit terkejut.
"ah, iya, nama saya Kevin" Mereka pun berjabat tangan.
"kalian udah pernah ketemu sebelumnya?" tanya nenek Siti.
"iya,kemarin dia nanya nanya tentang silat" jawab kak Bayu
"iya, kemarin waktu keliling, aku ke taman ini, terus lihat ada yang latihan, aku jadi penasaran, jadi tanya tanya sedikit" lanjut Kevin.
"ooo.... gitu toh, baguslah" jawab nenek Siti.
"hmm.... kalau gitu, mau mulai kapan silatnya?" tanya kak Bayu.
"hmm.... sekarang boleh?" Kevin pun terlihat sedikit ragu.
"oh mau sekarang, yaudah ayo"
"nenek ke warung ya? kamu tau jalan pulang kan?" tanya nenek Siti.
"iya tau kok nek, hati hati di jalan ya nek" jawab Kevin.
Nenek Siti pun pergi meninggalkan Kevin.
Kemudian kak Bayu pun mengajak Kevin, dan Kevin mengikutinya, lalu ikut berbaris seperti yang lain nya.
"baiklah semuanya, kita ada kedatangan murid baru, jadi latihan kali ini bakal agak kita permudah, untuk sekedar perkenalan" kata kak Bayu yang berada di depan barisan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life?
Teen Fictionseseorang yang mengerti hampir segalanya, tetapi melupakan hal yang paling penting di dunia memiliki segalanya, tapi ada sesuatu yang hilang dalam dirinya mengetahui, tetapi menolak untuk mengingat dan tanpa ia sadari, seiring waktu, secara perlahan...
