3. Best day

Mulai dari awal
                                    

" Ekhem, sebelumnya nih ma.. Anak mama yang bungsu kan udah mau duapuluh tiga, udah lulus kuliah juga."

" Iya terus?"

" Terus jomblo mah, kasian kan."

" Ngatain gue lo?" Jaemin memelototkan matanya tak terima dikatain jomblo oleh Jeno.

" Santai Jaem. Maksud Jeno kesini tuh Jeno mau ngelamar Jaemin, karena Jeno juga udah kerja nih ma, udah punya penghasilan." Mama yona tertawa mendengarnya, sementara Jaemin sudah memasang wajah malasnya.

" Kamu serius Jen?" Tanya mama yona.

" Iya ma, Jeno serius."

" Tapi kamu ngelangkahin Yuta lho, kalau kamu serius ajak orang tua kamu kesini kita bicarain baik-baik."

" Serius ma? Besok deh Jeno ajak mama tiff sama papa donghae kesini." Ucap Jeno antusias.

" otak lo kayaknya ketinggalan pas ganti baju deh, kok bisa-bisanya lo bilang gitu hah?!!" Ucap Jaemin emosi.

" Ya abisnya gue— akh!" Jaemin menjewer telinga Jeno.

" Sebelum lo lamar gue selesain tuh urusan lo sama cewek cewek lo, terus bebenah diri dulu masih suka ke club jangan harap jadi pendamping gue."

" tenang aja."

Mulai saat itu Jeno benar-benar merubah dirinya menjadi pribadi yang lumayan baik, Lumayan karena tetap saja yang namanya Club gak bisa berenti.

" Kenapa gue di tatap mulu, ganteng ya? Baru sadar?" Ucap Jeno dengan suara seraknya khas orang baru bangun tidur, Jaemin memalingkan wajahnya.

" Apaan sih." Ucap Jaemin, Jeno tersenyum.

" Ciee malu-malu." Daripada berurusan dengan godaan Jeno di pagi hari Jaemin memilih bangkit dari kasur namun.

" Gak mau di pake dulu bajunya?" Tanya Jeno, Jaemin baru sadar tubuhnya masih telanjang sekarang dan bagian bawahnya sakit, Jaemin langsung menarik selimut yang ada di kasur dan masuk ke kamar mandi.

" Jangan liatt!! Maluu!!" teriak Jaemin.

" Kenapa malu? Kan semalem juga udah keliatan." wajah jaemin memerah malu.

Setelah keduanya selesai membersihkan diri pelayan hotel datang membawakan makan pagi untuk keduanya, Jaemin menaruh ya di meja.

" rambutnya di sisir dulu kek." Ucap Jaemin melihat rambut berantakan Jeno. Jaemin mengambil sisir lalu menyisir rambut Jeno.

" Udah?" tanya Jeno.

" Udah." Jawab Jaemin lalu kembali duduk di hadapan Jeno.

Jaemin membuka plastic warp yang menutupi piring berisi makanan, baru saja Jaemin hendak menyuapkan makanannya sendok lain datang tepat di hadapan mulutnya, Jaemin menatap Jeno.

" Apa?" tanya Jaemin.

" Aaa.. Gue suapin." jawab Jeno, Jaemin membuka mulutnya dan menetima suapan dari Jeno.

Sarapan pagi itu dihiasi sedikit celotehan dari Jeno menghangatkan suasana.

" Abis ini mau main dulu apa gimana?" Tanya Jeno, lalu meneguk minumannya.

" gak tau terserah."

" Kalau mau pulang ya, Ayo."

" Kalau pulang kemana?" Pertanyaan yang membingungkan, bagaimana tidak Jaemin bingung mau pulang kemana ke rumahnya atau kerumah Jeno?

" Ya kerumah kita lah." Jawab Jeno.

" Sejak kapan kita punya rumah?" Tanya Jaemin.

" Sejak mama papa beliin kavling di komplek, aka sebelum nikah biar jadi susuruprise."

" susuruprise lo kira cute girl apa?!"

" Ya begitulah."

" tapi gue belum ngambil barang-barang gue dari rumah."

" Tenang, bang yuta dengan ikhlas memindahkan barang lo dari rumah ke rumah baru lo." Jaemin benar-benar tak percaya apa yang dilakukan abang laknatnya itu, benar-benar ingin mengusir sekaligus menyingkirkan Jaemin dari rumah.

" Kapan si tua bangka punya jodoh sih? Mau gue usir juga dari rumah mama."

" Sabar.."

" Sabar sabar. Mau sampe kapan anak orang di gantung hah? Kak winwin di gantung tanpa status gitu."

" Ada juga abang lo yang kejebak Friendzone."

" Dasar bego emang soal cinta, otak aja pinter kalau cinta nol besar."

" HEH APA LO KATA HAH!! adek laknat emang!!" jaemin kaget mendengar suara seorang, matanya menoleh pada ponsel jeno yang menampilkan panggilan dari Yuta, sejak kapan Jeno menelfon yuta.

" Sejak kapan lo nelfon abang gue?" Tanya Jaemin.

" Awas lu ya kalau pulang!!" Suara yuta lagi.

" Sejak barusan, abang lo yang nelfon." Jeno mendelikan bahunya. Ingin rasanya Jaemin mencekik leher Jeno kalau bukan suaminya.

 Ingin rasanya Jaemin mencekik leher Jeno kalau bukan suaminya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

Terimakasih sudah baca, jangan lupa vote dan komennya kawandd!! See u in next chapter pai pai!!



Sunny Pwark. Mar 3, 2021.

Best Marriage Friend. [ Nomin ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang