SISTA 7 ㅡ Yakin Dedek Baru?

1.3K 202 94
                                    

"Mas.."

Belum dibalas panggilannya. Akhirnya pasangan dari lelaki yang tengah sibuk berkutat dengan layar macbook pun duduk di atas pangkuannya.

Mengalah, sang lelaki membuka kacamata yang bertengger di batang hidungnya. Melihat reaksi cemberut, cepat-cepat otaknya berpikir mengusir kekesalan sang perempuan. "Maaf, Dek. Mas denger tapi belum jawab. Maunya Mas selesaikan dulu kerjaan baru santai ngobrol bareng sama kamu. Gak enak ngobrol ada beban tugas. Maafin Mas, ya? Lain kali ingetin Mas supaya lebih utama sama kamu." Ucapnya dengan mengelus pipi pasangannya lembut penuh pengertian.

Ucapannya yang begitu, membuat pasangannya merasa salah mengganggu waktu di tengah aktivitas kerja. "Ya, sudah. Lanjutkan kerja dulu, Mas." Tidak enak hati. Dia ikut mengalah dengan membiarkan tugas pasangannya selesai dahulu. Baru akan bangkit, namun pinggangnya tertahan lengan sang pria.

"Sekarang Mas siap mendengarkan."

"Anu. Sebentar, lupa bilangnya gimana."

"Mau nambah dedek, hm?" Ceplos sang pria.

"Hush..! Kalo beneran gimana, Mas?"

"Alhamdulillah."

"Mas, serius sebentar, ih!"

Orang yang diajak bicara tertawa keras. Sebagai pria jantan, akan disanggupi segala keinginan perihal 'anak' dengan gen bagus dan unggulan.

Satu kali ambil napas lalu hembus perlahan. "Mas Domas, kita keterlaluan nelantarin anak-anak sampai bulan ke-4 ini. Mas nanti ajuin keberatan ya, kalo lebih lama kontrak kerja yang jauh dari rumah."

Domas Kanaka Prabaswara ㅡPapa Arin, Shelee, Windy, Jean, dan Cheril

"Ada Arin, Ma. Shelee, Windy juga udah gede. Tahulah jaga adek-adeknya." Jawabnya santai.

Tidak terima 3 anak mereka jadi 'tumbal', apalagi sebagai Ibu, dia kenal benar 2 sisa anaknya yang susah diatur. Sering bertengkar! Ceroboh dan punya bekal seribu alibi jika melakukan kesalahan.

Sekarang kesimpulan Jeseeca Leah ㅡIbu dari 5 anak perempuan itu sudah pasti. Bukan sebab pekerjaan, namun ada yang ingin dihindari suaminya disini.

Sebabnya..

"Papa masih marah sama Arin?"

"Enggak. Sudah dibilang, Mas kesini dapat tugas dari atasan. Kebetulan, momennya aja pas sama kejadian Arin."

Dahi Jeseeca menyatu dengan bibir terbuka sedikit. Dia sudah dapat jawabannya. "Mama belum nanya soal alasan Papa kerja jauh. Mama tanya rasa marah Papa sudah hilang, belum?"

"Jangan begitu, Ma. Arin itu perempuan. Papa kurang suka dia dekat lelaki itu." Nada Domas menjadi tidak sesantai tadi dan suasana berubah mengintimidasi.

"Papa. Mbak Arin jaㅡ" Omongan Jeseeca terpotong ketika Domas langsung pergi meninggalkan pembicaraan dengan fokus ke hal lain yaitu pekerjaan.

"Pa.." Panggil Jeseeca tak terhitung, membujuk kesekian kali. Dia kasihan melihat Arianne yang sedih kisah asmaranya tidak atau belum direstui salah satu dari mereka.

Sebentar ya, Nak. Papa memang keras. Semoga usaha dan doa Mama bisa sedikit melunakkan hati Papa mu.

°°°

"Sabar, Mbak. Pasti udah pernah'kan liat adegan biru. Ke-be-tu-lan! Adek masih butuh bimbingan menuju masa pubertas yang 'sempurna'. Jadi ㅡeh iya. Iya, Mbak Arin. Salah lagi, deh."

Tuk~

Satu sentilan tepat mengenai dahi putih adiknya dengan sangat sopan. Tak disangka! Jean masih tetap tersenyum cerah. Pasalnya Jean membayangkan telinganya ditarik lagi oleh Arianne sama seperti dia tak sengaja menjatuhkan kamera ke kaki Cheril. Sumpah! Kalau begitu lagi, telinganya tak hanya lepas mungkin sudah dibuat sup daging telinga.

Kirimkan banyak kesabaran untuk Arin agar hari esoknya dia masih bisa bernapas. Entah ajaran mana yang salah, sehingga Jean menjadi anak yang diluar prediksi seperti itu. "Jangan diulangi, Jee."

Jean terbahak-bahak. "Haha.. hahah! Kalo ada kesempatan, mau replay adegan. Makasih dulu sama Kakaknya Cheri yang mengawali pubertas dengan baik."

"JEAN!" Enak saja dia mau menodai pikiran suci adik bungsunya. Meski Cheril juga sama merepotkannya dengan Jean, setidaknya masih bagus dalam kejernihan hati dan pikiran.

Urusan Jean, Arianne pun angkat tangan jika tidak dibantu Windy atau Shelee.

Nah, nah. Bertambah kurang ajarnya. Sekarang dia berjoged pantat di hadapan Arianne tanpa peduli Mbak-nya akan lebih marah atau langsung ditendang pantat dua pantat kembar tak tahu malu miliknya.

"Kaboor!"

▪︎
▪︎
▪︎

Aku ketagihan Jean sumpah 😭 kelakuannya gemes banget.

Jangan lupa dukungan kalian, Readers-nim..
Stay safe 😊

Next?
See you.

Mau kenalin dulu nih, wajah serbuk berlian.

Donghae as Domas Kanaka Prabaswara

Donghae as Domas Kanaka Prabaswara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Jessica as Jeseeca Leah

Jessica as Jeseeca Leah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
SISTA | Red VelvetWhere stories live. Discover now