BAB 12

110K 20.6K 5K
                                    

Love dulu buat part ini ♥️

Jangan lupa follow vote and Coment 💜

Beberapa peraturan baca cerita ini. Karena antusias kalian menentukan cerita ini lanjut atau enggak. Karena kalian tahu aku suka bgt unpublish cerita hahah disaat merasa kurang.

1. Komen disetiap part-nya dan tekan bintang/vote..
2. Follow wattpad aku biar kalian ngk kaget kalau ada bagian yg tiba-tiba hilang.
3. tolong tag juga temen-temen kalian biar ikut bucin
4. Jangan Hate Komentar ya 💜😉
5. Semakin dikit yang komen dan vote semakin lama aku update.

Sebelumnya aku mau ucapin terimakasih atas dukungan kalian ♥️🙏 terimakasih sebentar lagi Pak Arsha mau 100 K 💜

****

BAB 17

Yola langsung membersihkan diri di kamar mandi sehabis pulang. Bayangkan saja ia pergi seharian dari pagi dan baru pulang menjelang malam. Badannya terasa pegal dan lelah, padahal ia hanya duduk seharian penuh. Setelah mandi dan memakai pakaian santai, Yola memotret helm pemberian Arsha tadi dan mengirimkannya pada sang adik. Semoga saja setelah ini adiknya tidak berhenti menerornya.

Yola

Gimana helmnya suka nggak? Nanti seminggu lagi kakak pulang.

Ares

Lama banget seminggu. Hari Senin gue ke kos kakak.

Balasan Ares membuat Yola berdecak sebal. Adiknya itu benar-benar nekat. Ia tidak akan membiarkan adiknya ke tempatnya. Ia takut terjadi apa-apa. Ibunya juga akan marah kalau tahu. Semoga saja Ares mau mendengarkannya. Walau ia yakini kemungkinan hanya tiga puluh persen Ares menurut padanya karena adiknya itu pembangkang. Kalau dikasih nasihat masuk kuping kanan, keluar kuping kiri.

Yola

Jangan nekat, kamu masih SMA. Jogja itu jauh nanti kalau kenapa-kenapa gimana? Kakak yang nanti disalahin sama ibu.

Ares

Berdua, Kak. Sama temen aku. Itu helmnya beli di mana? Helm mahal itu. Kakak dapat duit dari mana? Ngepet ya atau jangan-jangan....

Yola menahan napas sabar. Hampir saja ia melempar ponselnya ke lantai. Adiknya itu memang kurang ajar. Awas saja kalau bertemu nanti, Yola akan buat perhitungan. Risiko punya adik cowok tuh begini. Andai saja ia bisa menukar adiknya itu dengan adik yang lebih lucu dan manis.

Yola

Mau nggak helmnya? Atau mau Kakak buang nih ke tong sampah.

Ares
Jangan, Kak!

Yola yang kesal, tidak lagi membalas pesan Ares. Pandangan Yola beralih ke boneka pemberian Arsha. Boneka tersebut begitu mirip dengan asisten dosennya itu. Dingin dan tak terbaca. Hanya bisa memerintah, tanpa mau peduli perasaannya. Yola menggurutu pelan seraya mengecek ponselnya. Ketika ponselnya dia hidupkan, muncul notifikasi dari WhatsApp. Antariksa mengikuti akunnya dan mengirimnya pesan. Yola langsung membuka pesan tersebut.

AntariksaR

Ada konser tulus, mau nonton bareng nggak?

Gue yg bayar.

Yola senang membacanya. Ia mengiyakan karena ia juga menyukai lagu-lagu tulus. Kadang mereka berdua karaoke atau mendengarkan lagu Tulus berdua di taman kampus berdua.

ARSHAKA - The Prince CharmingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang