"Ha'ik Haichou!" kata semua orang termasuk aku memberi hormat dan mulai bersiap. 

Erd dan yang lainnya mengajariku beberapa hal meski Aurou kadang suka menyombongkan skor pembunuh titannya yang lebih banyak di banding yang lain dan aku juga mendengar kalau mereka baru bergabung 1 tahun yang lalu artinya mereka juga baru disini.

Jadi senioritas tidak berlaku toh sama-sama baru meski sebenarnya aku masih harus sedikit sopan pada awalnya.

"Alan, aku mendengar kamu dari Shiganshina ya? Apa benar kamu membunuh titan waktu itu?" tanya Gunther penasaran.

"En, waktu itu aku memakai 3D Manuver Gear agar cepat sampai rumah tapi sayangnya aku terlambat dan melihat ibuku mati dimakan Titan... Karena marah aku menghabisinya tanpa mengetahui detail lebih lengkap dan kabur bersama adikku kemudian masuk Militer dihari ke tiga yaitu sekarang aku di pindahkan kemari!" kataku singkat menceritakan hal yang aku lalui.

"Hari ketiga pelatihan? Tidak itu harusnya dua hari bukan?" kata Aurou terkejut.

"Aku sebenarnya sudah bilang memerlukan waktu dan disetujui kalau aku dapat melapor setelah 1 tahun pelatihan tapi sayangnya aku harus segera melapor karena Erwin-dancho memanggilku untuk bersiap Ekspedisi ini~" kataku sembari menghela nafas.

"Pasti berat ya diminta pergi langsung ke medan perang meski kamu masih muda, tapi yakinlah kami akan bersamamu!" kata Erd menyemangatiku.

"Uhm, terima kasih!" kataku padahal sebenarnya aku B aja tapi biarlah.

Aku memikirkan Historia yang sedang berlatih, sedang apa ya dia? Aku ingin menyelinap lewat Kamui tapi disana ada Ymir yang pasti indranya lebih tajam dibanding yang lain jadi mungkin aku sudah di ketahui sebelum bertemu dengan Historia.

Tunggu? Bagaimana kalau pakai topeng? Ya itu bisa dilakukan! Aku akan menunggu tengah malam lalu menyelinap pergi untuk bertemu dengan Historia haha aku memang jenius!

Waktu berjalan cepat dan sekarang sudah tengah malam jadi aku pergi ke toilet dan menghilang menggunakan Kamui, di dunia Kamui aku menganti pakaian dan mengenakan topeng kayu yang hanya menampilkan dua luvang untuk mata saja bahkan tampilannya sangat polos tanpa hiasan lain tapi sudah lah.

Aku pergi untuk masuk ke ruang dimana Historia berada dan benar saja dia tidur bareng si pencinta gadis Ymir, aku mendekati Historia tapi Ymir bangun begitu juga dengan Sasha serta Mikasa.

Aku menggunakan Sharingan kepada ketiganya secara bergantian dan cepat agar tidak ada yang berteriak meski sebenarnya melakukan itu kepada Mikasa sangat menyusahkan dan hampir gagal.

Aku masuk ke kamar tempat para gadis tidur dan sebenarnya disini banyak juga gadis cantiknya apa aku harus... Lupakan tujuanku disini hanya untuk melihat Historia.

"Annie Leonhard, kamu juga sudah bangun kan? Kenapa kamu masih pura-pura tidur?" kataku tanpa melihat Annie.

"Ck, siapa kamu dan apa maumu datang kemari?" tanya Annie pelan tapi dia bangkit dan menatapku dengan serius.

"Kamu tidak mengenalku tapi setidaknya aku mengenal Prajurit Marley sepertimu!" kataku dengan senyum di wajahku sembari melihat wajahnya yang terkejut.

Uhm, manisnya ekspresi terkejutnya~
Aku juga melihatnya sepertinya berniat memasang memasang cincin khusus pemberian ayahnya itu.

"Kamu mau berubah menjadi Female Titan disini? Aku sarankan jamgan melakukannya karena itu percuma!" kataku dengan nada sombong.

"Siapa sebenarnya dirimu!?" kata Annie yang semakin terkejut dan terlihat sepertinya dia sedikit takut.

"Aku hanya ingin melihat seorang gadis disini, oh ya Annie Leonhard apa kamu mau bekerja sama denganku? Aku bisa menjamin keselamatan ayahmu itu bila kamu mau bekerja sama!" kataku lagi tapi tidak ada ancaman karena aku memang tidak ingin mengancamnya toh itu bukan kesukaanku.

"Jangan menyentuhnya! Apa tujuanmu sebenarnya?" katanya dengan nada sedikit tinggi.

"Disini terlalu ramai dan apa kamu tidak takut ada gadis yang pura-pura tidur sepertimu barusan?" kataku dengan senyum dibalik topeng kayuku.

Wajah Annie terlihat jelek dam gelap karena menahan marah ya mau bagaimana lagi mungkin menurutnya aku mencoba mengancamnya kali dengan mengatas namakan ayah kesayangannya itu padahal tidak, aku iseng aja mengatakan hal seperti itu.

"Haha, kamu tidak perlu terlalu takut aku tidak akan menyentuh ayah kesayanganmu itu, sudahlah kita akan bertemu lagi dan rahasiakan ini bahkan sama dua 'teman' mu itu!" kataku dengan santai dan nada bercanda tapi tentu aku juga menekan kata 'Teman' untuk menunjuk ke Reiner dan Bertolt.

Tanpa menunggu Annie berkata aku sudah berbalik dan melihat wajah Historia yang tertidur dengan sangat manis.

"Tunggu aku... Historia-chan!" bisikku pelan kemudian mengangkat topengku sedikit untuk mencium keningnya dan memakainya kembali.

"Selamat tinggal Annie Leonhard dan semoga pertemuan kita selanjutnya kamu bisa menjawab ajakanku itu!" kataku lalu pengarahkan tanganku seperti cara Obito menghilang toh menurutku itu sangat keren karena di anggap menghilang seakan di tidak pernah ada.

The Legend of Strongest Human (SNK Fanfict) [Hiatus]Onde histórias criam vida. Descubra agora