Discord Player

Awalnya..

Awalnya ku tak mengerti apa yang sedang kurasakan..

Oke, itu tadi lirik Roullete - aku jatuh cinta. Iya, gue tahu itu bukan awalan bagus. tapi pahamlah setiap cerita pasti ada awalan. Dan gue selalu gak bisa mengawali tentang percintaan gue yang di mana gue selalu gagal..

OKE, STOP. KENAPA JADI PERCINTAAN SIH?

mari kita mulai awalnya..

Mungkin kalian tahu kalau di tahun 2020 itu benar-benar mengguncang dunia, di mana wabah Covid-19 menyerang seluruh Indonesia. Bukan.. lebih tepatnya seluruh dunia.

Orang-orang berpikir penyakit ini gak benar-benar berbahaya,

"Ah, ini paling mirip flu burung"

"gak, lebih tepatnya flu babi"

"ini kelelawar kocak"

"Ya udah, ini flu kelelawar" mendengarkan embicaraan mereka yang gak gue kenal sama sekali setelah melihat berita di TV indomart. Dan entah kenapa gue malah jadi kambing conge dari obrolan mereka berdua.

Dan kupikir ada benarnya juga. Mungkin saja kelelawarnya lagi kena flu. Yang awalnya orang wilayah China menemukan kelelawar sedang sakit. Dan mereka membawanya kerumah, kasih obat Mixagrip dan akhirnya sembuh. 

"Alhamdulillah" kata orang sana.
Salahnya, orang China ini ketular flu kelelawar. Dan sayangnya dia sudah tidak bisa diobati, yang akhirnya meninggal. Datang polisi untuk menangani hal itu. 14 hari kemudian, mereka ikutan meninggal. Datang yang lain, dan ikutan meninggal. Dan makin meluas di seluruh China. Dan gue biasa aja, karena yang terjadi wabah hanya di china, gak bakal terjadi apa-apa ini Indonesia.

Indonesia bakal baik-baik saja, kata gue dalam hati.

Tapi setelah masuk awal bulan maret, orang-orang mulai perasaan was-was akan hal itu. Mereka memulai hal kebiasaan baru yang gak pernah mereka lakukan. Dari cara jabat tangan, setiap hari harus pake masker, jaga jarak dan gak boleh membuka pintu pake tangan. Harus pake siku. IYA, PAKE SIKU. Gue udah bayangin kalau misalnya ada orang pulang dari latihan karate mau ke Indomart dan orang ini tersebut tahu kalau membuka pintu harus pake siku, mungkin bakal terjadi akan dua hal, terbuka atau pecah.

"Corona sudah sampai di Indonesia Njir!" teriak kata teman gue dengan panik. Dia mulai mengeluarkan cairan botol dari tasnya. Berbentuk gel bening, lalu dia gosok-gosok tangannya dengan cepat. Annoying.

"Ya terus kita harus ngapain?" tanya gue, karena gue gak tahu harus respon apa.

"Nih!" katanya. sambil memberikan botolnya yang barusan dia pakai. 

"Gak usah, gue belum mau makan" gue menjauhinya itu botol.

"Ini alat buat jauhi elu dari Corona"

"Ya, Corona juga baru sampai. Gak mungkin juga dia datang kerumah kita lalu ketok dan dia menawarkan penyakit dia dari China. Enggak kan?"

"Iya sih, ta.. tapi.. ta.. tapi.." dia masih kelakuan gagap gak jelas. Mengeluarkan botol itu lagi, lalu menggosok-gosok tangannya sendiri. Sungguh Annoying.

Sungguh Risih. Itu bukan karena gue baru tahu teman gue ternyata orang gagap, tapi karena Covid-19 ini yang membuat gue risih untuk pergi kemana-mana. Sekarang aja orang indonesia lebih menghargai buang angin(atau disebutnya kentut) daripada bersin. Mereka lebih mengutamakan keselamatan daripada tutur sikap. 

Dan Indonesia pun memulai menggerakkan sistem WFH (Work From Home) yang di mana kita bekerja harus di rumah saja, tidak boleh kemana-mana, harus tetap jaga kesehatan. Dan kedengarannya bagus, tapi tidak buat gue yang bekerja di perusahaan ternama. Yang harus tetap bekerja di perusahaan tersebut demi tetap berdiri kokoh tanpa halangan Corona. Dan masalahnya adalah, gue juga mau hidup. Dan gue ini bukan umbi-umbian; yang kalau kena Corona gue bakal baik-baik aja? Kagak, gue bukan seperti itu.

Dan untungnya saja, perusahaan tersebut mendengarkan keresahan karyawan yang sedang kita alami. Sebulan dalam bekerja kita dapat liburan seminggu. Cukup bagi gue memulai hidup kerja di rumah saja. 

Dan sekarang, gue harus ngapain aja selama di masa Pandemic ini?