10

4.5K 486 35
                                    

Seokmin masih terus menahanmu dan menatapmu sendu. Sementara kau tak bisa banyak bergerak dan hanya bisa menatap penyiksaan yang diberikan pastur itu untuk Wonwoo.

"Hiks... hikss... kenapa Seokmin? Kenapa kau lakukan ini padaku?!"

"(Y/n) tenangkan dirimu, dia hanya iblis yang tak seharusnya berada di sini."

Kau menatap Seokmin kesal. Kau sudah lelah dengan semuanya. Kau hanya ingin mencari kebahagiaanmu sendiri. Tapi sepertinya orang-orang tak ingin membiarkanmu merasakan kebahagiaan itu.

"Dia tidak bersalah, Seokmin. Aku yang bersalah hiks... AKU!!" Bentakmu.

"Mengertilah (y/n)! Aku tak ingin kau mati hanya karena iblis itu!" Sentak Seokmin.

"Ini jalan hidupku Seokmin. Kau tak perlu ikut campur! Sekarang lepaskan aku! LEPASKAN!!! Aaarrghhh!!"

Dengan sekuat tenaga kau meronta dalam rangkulan Seokmin hingga berhasil terlepas. Momen itu kau manfaatkan untuk menembus dinding samar yang pastur-pastur itu buat disekeliling Wonwoo.

Mereka sempat terkejut saat kau berhasil menembusnya dan menghampiri Wonwoo. Namun meski demikian, mereka tak berhenti untuk terus melanturkan doa-doa mereka.

Kau awalnya tak merasakan apapun selain perasaan sesak dan keinginan untuk segera mengeluarkan Wonwoo dari dari dalam mobil itu. Tapi perutmu tiba-tiba saja merasa sakit. Sakit yang tidak biasa. Perutmu seperti tengah ditusuk belati yang mengoyak isi perutmu.

"Aakh!"

Kau meringis sembari memegangi perutmu yang terasa benar-benar menyakitkan.

Sekarang kau juga merasakan sakit yang dirasakan Wonwoo di dalam sana. Tubuhmu terasa terbakar, terlebih di bagian perutmu. Anak ini juga tak nyaman berada di tengah-tengah orang yang mengepungnya dengan doa.

"Won... woo... aaaakhhhh!"

Kau mencoba membuka pintu mobil tapi tenagamu seakan dikuras habis. Kau terjatuh terduduk di atas tanah. Menahan kesakitan di dalam perutmu.

"Ayah, (y/n) kesakitan!"

"AAAAKKKHHH!!!!"

Kau tak kuasa menahan sakitnya. Kau menangis sembari bersimpuh dan memohon kepada semua pastur untuk menghentikan doa-doanya. Belum lagi di dalam mobil, Wonwoo terus mengerang kesakitan. Ia meronta untuk dikeluarkan. Kau tak kuasa melihatnya tersiksa seperti itu, tapi kau juga tak memiliki tenaga untuk mengeluarkannya. Kau juga merasa kesakitan.

"Hikss... ku mohon...hikss. berhenti... aaakhh! Sakit!... ku mohon... tolong berhenti." Rintihmu sembari mengatupkan kedua tanganmu.

"Ayah, sudah cukup. Kasian (y/n), dia juga kesakitan."

Namun Paman Lee tidak mengubrisnya. Ia bersama rekan-rekannya masih terus merapalkan doa sembari mempersempit jarak mereka denganmu dan Wonwoo yang ada di tengah-tengahnya.

"Sakit! Hiks... ku mohon berhenti... AAAAAKKKHHHH!!!"

Kau terjatuh di tanah. Perutmu rasanya seperti terbakar api yang tak akan pernah bisa padam. Sampai kau merasa sesuai mengaliri paha bagian dalammu.

Kau menatap Seokmin yang menatapmu terkejut.

"AYAH BERHENTI! KAU BISA MEMBUNUH (Y/N) JUGA!!!"

Paman Lee juga menatapmu terkejut. Namun sebelum kesadaranmu hilang, kau dapat melihat Seokmin yang berlari ke arahmu dan memangku tubuhmu.

"Kau benar-benar sudah gila, (y/n). Benar-benar gila." Ucapnya sebelum air matanya jatuh mengenai dahimu.

Setelah itu kau tak lagi mendengar ayat-ayat suci yang dipanjatkan oleh pastur-pastur itu. Seiring dengan itu pula, kesadaranmu hilang dan semuanya berubah gelap dalam sekejap.

Uncontrolled Lust [M] ✔Where stories live. Discover now