01

8K 597 45
                                    

WARNING MATURE CONTENT!! STRICTLY FORBIDEN FOR CHILD UNDER 17 🌚🌚🌚

.

.

.

.

.

.

.

.

Kau telah sampai di kantor tempatmu bekerja. Rasanya cukup lelah saat kau harus berlarian mengejar bis dengan sepatu hak tinggi yang kau gunakan. Setelah ini kau yakin, kakimu akan lecet.

"Selamat pagi." Sapamu pada seluruh karyawan HRD di ruanganmu. 

Kau bekerja di divisi HRD, sebagai sekretaris ketua divisi ini. Perusahaan tempatmu bekerja bergerak di bidang jasa pemasaran keluar negeri. Semacam jembatan bagi usaha-usaha dalam negeri untuk memperluas pasarnya. Sehingga perusahaan ini cukup besar sampai setiap kepala divisinya memerlukan bantuan seorang  sekretaris.

Untuk sampai ke mejamu yang berada tepat disebelah pintu ruangan kepala divisi, kau memang harus melewati barisan meja dimana karyawan lainnya bekerja.

"Apa kau baru saja lari maraton? Keringatmu sudah seperti air hujan saja."

Kau menoleh ke Hwang Heeyoung, wanita dengan name tag biru yang digantung di lehernya. Ia adalah teman SMA mu yang kebetulan berhasil bekerja di tempat yang sama denganmu.

"Aku kesiangan tadi dan semua ini gara-gara Kwon Soonyoung sialan itu!" Kesalmu

"Ada apa lagi ini? Kalian bertengkar?" Heeyoung menarik kursi milik sekretaris lain yang tengah cuti hamil.

"Bukan bertengkar lagi, aku sudah mengakhiri hubunganku dengannya. Aku sudah tak tahan dengan sikapnya yang suka selingkuh itu. Dan kau tau apa alasannya kali ini?" Tanyamu pada Heeyoung

Gadis yang kau ajak bicara itu lantas mengendikan bahu tak tahu.

"Dia bilang dadaku kecil dan permainanku di ranjang sangat payah. Wahh... jika mengingatnya lagi, aku benar-benar ingin memukuli wajahnya hingga babak belur. Rasanya yang kemarin belum cukup. Aishh! Harusnya ku buat ia bertemu dengan malaikat mautnya sekalian! Aaugghhh!!!" Kesalmu

Heeyoung yang mendengar itu lantas mendelik kesal. Sudah kau duga ia juga pasti merasakan hal yang sama karena sebenarnya sikap kalian itu sangat mirip.

"Gila! Harusnya kau ajak aku kemarin, biar ku buat 'burung kecil'nya itu menangis. Enak saja! Dia pikir dia siapa, beraninya mengucapkan kata-kata tak pantas itu padamu?!"

Kau mengangguk setuju. Dia pikir kau tak akan bisa hidup tanpanya? Cuih! Kau bisa saja membalas perkataannya dengan hinaan yang lebih kejam, tapi sayangnya tanganmu bergerak  lebih cepat daripada bibirmu.

"Meskipun dadamu memang kecil dan permainan ranjangmu tidak memuaskan, dia pikir dia punya hak untuk mengatakan itu?"

"Yak! Tidak perlu diperjelas juga?!" Kesalmu karena ia justru membenarkan perkataan Soonyoung.

Tak lama Heeyoung justru menyengir lebar.

"Hehe meskipun begitu, kau itu sangat menarik tahu! Jika aku terlahir sebagai laki-laki sudah pasti kau akan kujadikan istri." Jelasnya

Kau menghela napas sembari mengangguk malas. Sayangnya sampai saat ini kisah percintaanmu tak berjalan mulus.

"Ya ya, terserah kau saja. Tapi jika ku pikir lagi, mulai hari ini aku akan lebih berhati-hati dalam memilih laki-laki. Maksudku, aku akan lebih selektif. Aku akan berpikir dua kali untuk menjalin hubungan dengan makhluk-makhluk berbatang itu." Jelasmu

Uncontrolled Lust [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang