"Apa dia normal, maksudku apa dia tidak menyukai wanita?"
"Hahaha... Kami juga sempat berpikir Tuan Muda tidak normal. Tetapi, setelah Nona hadir dan Tuan Muda mengaku telah menghamili Nona. Kami pun langsung menghilangkan pikiran itu. Kami bersyukur bahwa Tuan Muda akan segera menjadi seorang Ayah dan kami lebih bersyukur lagi jika Tuan Muda menikahi Nona" Kata Alea bersemangat
Sana terkekeh geli "Itu tidak mungkin terjadi, Alea. Tuanmu itu tidak akan pernah menikah, itu katanya"
Alea pun mengangguk mengiyakan "Hem! Tetapi, kami selalu berdoa agar Tuan Muda cepat menemukan seorang wanita dan menikahi wanita tersebut. Harapan kami wanita itu adalah Nona"
Sana berdiri menatap hamparan air laut lewat jendela "Kami tidak akan pernah menikah walaupun ada anak diantara kami berdua. Aku tidak mencintainya begitupun dengan Dahyun" Sana menoleh menatap Alea "Suatu saat nanti, Dahyun pasti akan menemukan wanita yang akan dia nikahi. Dan wanita itu bukan aku" Sambungnya dengan senyum manis. Alea menunduk sedih.
"Dan boleh aku bertanya? Siapa itu 'kami'?" Tanya Sana lagi menatap tanya Alea
Alea mendongak tersenyum "kami itu seluruh Maid dan Bodyguard yang bekerja di Mansion" Jawabnya sumringah. Sana pun mengangguk.
Dan perbincangan kedua wanita tersebut terganggu atas kehadiran Tim yang menyuruh Sana untuk menemui Dahyun diDek Jet. Sana pun keluar menuju ke Dek dan melihat Dahyun yang sedang berdiri menatap ke depan.
"Kau memanggilku?" Tanya Sana berjalan pelan ke tempat Dahyun
"Wow! Wow! Pelan-pelan. Lantainya sangat licin" Dahyun merangkul pinggang Sana
Sana memutar bola matanya malas "Kau terlalu berlebihan, Pria licik. Aku sudah jalan pelan-pelan!" Gerutunya setelah duduk di kursi
Dahyun mengibaskan tangannya didepan wajah Sana "Hello, Anak Daddy. Bagaimana? Kau suka kan ikut liburan dengan Daddy? Tentu saja kau harus senang. Karena kita akan berlibur di pulau pribadi milik Daddy" Katanya sambil mengelus perut Sana dengan posisi berjongkok
"Pamer!" Ujar Sana bersedekap dada tanpa merasa terganggu dengan elusan Dahyun karena hal itu sudah menjadi kebiasaan pria licik yang sudah menghamilinya
"Ck, tidak ada salahnya pamer kepada anak sendiri" Bela Dahyun kemudian ikut duduk. Tangan kirinya masih setia mengelus lembut perut Sana yang dibalutin Dress pink
"Kau suka?" Tanyanya menatap Sana yang sedang menikmati angin laut. Sana hanya mengangguk.
Mereka berdua pun hanya diam sama-sama menikmati hembusan angin laut.
30 menit kemudian, Jet berhenti disebuah pulau yang terlihat sangat bersih dan tanpa satu pun penghuni. Padahal banyak Villa yang berjejer dipinggir pantai.
"Apa hanya kita bertiga saja yang kemari?" Tanya Sana mengikuti langkah Dahyun menuju ke pintu keluar Jet
"Woaaaa... Indah sekali!!!" Pekik Sana girang setelah kakinya menginjak pasir putih yang membentang sekitar 200 meter. Sana menghirup udara segar yang menerpa seluruh tubuhnya. Kedua tangannya terentang menikmati angin sepoi-sepoi.
Dahyun berdiri sekitar 4 meter dari tempat Sana berdiri. Pria itu menatap wajah cantik Sana yang dihiasi oleh senyum manis semanis gula madu. Dan senyum itu selalu mengganggunya.
Maid Alea dan Tim sudah menuju ke Villa utama yang berada diatas puncak dengan membawa 3 koper dan perlengkapan yang lain.
Sana menoleh melangkahkan kakinya mendekati Dahyun "Ini sangat indah. Kenapa kau baru mengajakku kesini? Kenapa juga bukan dari kemarin-kemarin saja" Cercanya sambil menendang-nendang pasir
YOU ARE READING
Depend On You
RomanceMAFIA "Aku tidak akan pernah menikah" Itu adalah prinsip yang dipegang kuat oleh Kim Dahyun Leader Mafia Wilayah Selatan Amerika Serikat. Namun, karena kejadian malam itu membuat Dahyun harus bertanggung jawab atas kehamilan seorang model yang berna...
Part 5
Start from the beginning
