1.

79 5 1
                                        

Happy Reading 💙

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Happy Reading 💙

__________________

Septian Aldevano, merupakan senior tingkat akhir disekolah SMA Garuda Perwira. Siswa teladan yang tak hanya pandai bermain basket, namun juga juara beberapa lomba antar pelajar lainnya. Ia adalah idola para siswi di Garuda Perwira.

Cheryl Veronica Aldevano, merupakan siswi junior yang baru masuk sekolah. Cheryl merupakan gadis yang cuek, tak terlalu pintar dikelas, dan tak punya kelebihan apapun selain sebagai adik dari Septian yang membuat nya juga di kenal oleh siswa siswi seantero Garuda Perwira.

Sore itu, Cheryl menemani abang nya berlatih basket untuk final kejuaraan basket antar sekolah yang akan dilangsungkan seminggu lagi di GBK Arena.

Hanya ada beberapa anggota tim basket Garuda yang terlihat di lapangan. Cheryl duduk di sebuah bangku kayu yang ada di sisi lapangan, matanya terus saja melihat sekeliling lapangan, sepertinya ia sedang mencari sesuatu.

Tiba-tiba, sebuah bola basket meluncur tepat ke cewek itu dan langsung mengenai kepalanya.

"Aduhh woi siapa yang lempar bola ke kepala gua!" Teriak Cheryl kesakitan yang langsung terjatuh dari duduknya.

Mata nya terasa ingin menangis karena rasa sakit yang di rasakan, bola basket itu benar-benar tepat mengenai kepalanya.

"Maaf, lo gapapa?" terdengar suara seseorang di hadapannya.

Cheryl masih belum bisa jelas melihat orang yang bertanya kepadanya, baru setelah beberapa saat, ia mendongak melihat siapa yang bertanya.

Ternyata...

"Mmmm... I-iya kak Rendy, A aku tidak apa apa" ucap Cheryl gugup sambil mencoba berdiri. Namun karena terburu buru, ia justru tersandung bola basket yang ada di sampingnya dan kembali terjatuh.

Rendy Mahesa, siswa senior yang merupakan wakil kapten tim basket Garuda yang juga memiliki banyak penggemar di sekolah itu.

Wajahnya yang memiliki darah Jerman-Indo membuat nya menjadi idola yang tak kalah keren dari Septian, Abang Cheryl.

"Hati-hati, mending lo duduk di sana aja" ucap Rendy kepada Cheryl sambil jarinya menunjukkan ke arah bawah pohon.

Cheryl mengikuti arah pandang yang di tunjuk oleh Rendy setelah itu ia memandang wajah cowok itu cukup lama lalu menganggukkan kepalanya. Gadis itu kemudian mencoba berdiri.

Tiba-tiba Rendy menjulurkan tangannya. Hal yang sangat tidak biasa bagi seorang Rendy Mahesa, namun hal tersebut mampu menarik perhatian bagi orang-orang yang berada di sekitarnya.

Biasanya Rendy bersikap cuek dan bodoamat, tapi mengapa kini tiba tiba dia menjadi peduli dengan gadis itu yang dia ketahui sebagai adik dari sahabatnya, Septian.

Juluran tangan itu di sambut dengan perasaan senang dan gugup sekaligus dari Cheryl. Lalu dia menyambut tangan Rendy menggenggam nya dengan erat.

"T terimakasih kak" ucap nya gugup sambil menunduk malu. Rendy yang melihat itupun hanya tersenyum tipis hampir tak terlihat.

Cheryl pun langsung melangkah ke pohon yang ada di sisi lapangan basket dengan perasaan malu, namun sekaligus senang. Ia bisa berbicara secara langsung dengan sesosok orang yang ia kagumi di sekolahnya selama ini.

Cheryl tetap melangkah pelan, dalam hati dia ingin menoleh dan melihat wajah Rendy, namun ia urungkan karena itu mungkin akan membuat nya terlihat lebih bodoh, apalagi dia terjatuh dua kali di depan Rendy.

***

Di bawah pohon yang ada di tepi lapangan basket, ada sebuah tempat duduk kayu panjang. Tempat duduk itu memang di sediakan oleh sekolah untuk siswa ataupun siswi yang ingin menonton permainan basket atau hanya sekedar tempat buat duduk dan istirahat. Meski sudah lama bangku itu terbuat tetapi masih kuat dan tidak rapuh.

Cheryl pun sangat suka melihat tim basket kesayangannya berlatih dari tempat itu.

Di kejauhan, tampak seorang gadis cantik juga duduk memperhatikan anak-anak bermain basket. Gadis itu adalah Keyla Anastasya Gabriella.

Keyla merupakan teman sekelas Septian, banyak yang bilang kalau Keyla dan Septian adalah sepasang kekasih, namun sebagai adik, Cheryl bahkan tidak tahu hubungan abang nya dengan Keyla.

Selain cantik, Keyla juga cerdas. Gadis itu sangat jago berenang, itu pula mungkin yang membuat tubuhnya sangat tinggi, hampir sama dengan Septian. Keyla sangat pendiam, ia lebih suka menyendiri dan menghabiskan waktunya di perpustakaan.

Cheryl terus memperhatikan Keyla yang tatapannya seakan tidak bisa lepas dari Septian. Setiap gerakan yang dilakukan oleh Septian selalu saja diikuti oleh pergerakan matanya, bahkan seperti nya Keyla pun mampu melihat kapan Septian mengelap setiap keringat yang keluar dari pelipisnya.

"Woi" kaget Kirana, teman sekelas Cheryl.

"Subhanallah, lo ini suka banget ya ngagetin orang" omel Cheryl kesal, dan di balas oleh cengiran tak berdosa dari Kirana.

"Emang lagi mikirin apa sih, serius banget" tanya Kirana yang kepo.

"Gue gak lagi mikirin apa apa sih, cuma ngelihatin kak Keyla" ucap Cheryl jujur.

"Kenapa emang nya?"

"Lo coba perhatiin deh, tatapan kak Keyla ke bang Tian. Sweet banget anjir". Seru Cheryl heboh.

Kirana jadi ikutan serius memperhatikan wajah Keyla yang berada tak jauh dari tempat duduk nya.

Wajah Kirana terlihat kesal, mimik wajahnya mendadak cemberut.

"Gitu doang" ucap Kirana dengan nada kesal nya.

"Kenapa?" tanya Cheryl kepada Kirana setelah menyadari raut kesal cewek itu.

"Eh gapapa kok" jawab Kirana gugup.

"Lo cemburu?" tebak Cheryl.

"Ya kali gua cemburu"

"Tenang aja, gue pernah nanya sama abang dan dia bilang masih sendiri belum punya cewek" kata Cheryl jujur.

"Beneran?!" tanya Kirana antusias, kini wajahnya kembali ceria.

"Tuh kan emang bener lo cemburu" ucap Cheryl sambil tertawa.

"Gak" kini Kirana cemberut lagi.

"Udah-udah" ujar Cheryl yang berhenti dari ketawa nya.

Lalu kedua cewek itu saling tatap kemudian tertawa kembali. Mereka asyik menikmati tontonan latihan tim basket Garuda yang akan tampil di final kejuaraan basket antarsekolah.

Sementara itu, Keyla yang sedari tadi memperhatikan Septian kemudian mengambil sebuah buku diary kecil dari tasnya. Cewek itu terlihat asyik menulis sendiri sesekali melihat ke arah lapangan basket, tepat dimana Tim Garuda sedang berlatih.

________

Jangan lupa vote kalau suka💚

See you next chapter

👇👇


@najwahsnt_

Septian AldevanoWhere stories live. Discover now