0010

766 141 21
                                    

FOLLOW!

VOTE!

KOMEN!

WAJIBBBBBB!!!!

Duh capek hehe... Butuh pelukan.


Setelah lomba lari di Korea Selatan berakhir Jongin tak pernah absen untuk selalu menggosip ria dengan Baekhyun tentang Sehun, sejujurnya Jongin sedikit rindu, tidak-tidak! Sangat rindu! Melihat wajah Sehun sama seperti melihat wajah ayahnya, William dan itu membuat Jongin tersenyum sendiri memikirkan momen-momen menyenangkan dengan ayahnya dulu.

Minggu depan Jongin naik kelas dan usia Jongin pun sudah menginjak 12 tahun, namun Jongin sedih mengingat Helena yang sekarang mulai sakit-sakitan, Mama bilang dia hanya kelelahan biasa tapi Jongin tak percaya saat dia melihat satu plastik penuh berisi obat-obatan dan Helena semakin kurus.

"Jongin, angkat karung berisi timun itu."

"Baik paman."

Sinar matahari yang terik tak menghentikan kegiatan Jongin yang sedang mengangkut karung-karung sayuran, sebentar lagi paman Tao akan pindah ke China dan menetap disana untuk mengurus pasar milik ayahnya dan hal itu membuat anak buahnya kerepotan dengan mengurus hal-hal yang bersangkutan. Paman Tao bilang pekerjaan di Rusia harus selesai sebelum keberangkatannya ke China, ditambah Helena sakit dan tidak bisa ikut bekerja.

"Jongin ambil yang ringan, jangan yang berat!" Ucap Tao memperingati bocah manis itu.

"Aku kuat paman!" Ucap Jongin dengan senyuman manis nya.

"Bukan karena kau kuat Jongin! Apapun itu ada porsinya!" Ucap Tao tegas, dia tidak tega melihat bocah manis itu bekerja dengan keras.

"Letakkan karung itu dan ambil yang ringan." Tambah nya lagi.
Jongin yang mendengar nada tidak bisa dibantah pun mengikuti perintah Tao dengan meletakkan karung berat itu dan mengganti nya dengan karung yang ringan membuat Tao tersenyum.

"Terimakasih paman." Ucap Jongin dan Tao mengacungkan jempolnya.

Hari ini Jongin ikut ke kota dengan mobil bak terbuka milik Tao menggantikan ibunya, Jongin sangat bersemangat karena dia bisa melihat mobil-mobil dan gedung-gedung tinggi dengan gratis, anggap saja sebagai liburan.

"Jongiee tidak sekolah?" Ucap Lily salah satu pekerja disana.

"Tidak Lily, Jongiee libur." Jawab Jongin ceria, Lily pun terkekeh melihat Jongin yang menggemaskan, bocah laki-laki manis yang dia izinkan untuk memanggil namanya. Menurutnya itu sangat manis.

"Baiklah nikmati hari mu Jongiee."

"Lily juga harus menikmati hari mu." Ujar Jongin.

_______

Sesampainya di kota pun Jongin berbinar bahagia saat netranya melihat gedung-gedung tinggi dan mewah itu, apa perusahaan ini sama seperti perusahaan Papa? Itu sangat besar. Dulu Jongin selalu mengunjungi perusahaan Papa saat sekolahnya dibubarkan, bermain di taman luas dan asri dengan kucing liar di belakang bangunan besar milik Papa.

"Jongiee jangan sampai hilang oke, pegang tangan Lily erat agar tidak tersesat!" Ucap Lily dengan tangannya menggenggam erat jemari mungil Jongin.
"Baik Lily." Jawab Jongin, padahal Jongin sudah 12 tahun namun semua itu tertutupi dengan tubuh mungilnya dan baby face nya.

Jongin mengikuti langkah Lily dengan riang, mata bulatnya tak henti-henti untuk melihat apa yang menurutnya aneh, bibir mungilnya terbuka kagum melihat mobil mewah yang berjejer rapi, namun netranya terfokus pada salah satu mobil hitam mengkilap di depan toko kopi elegan itu, seperti milik Papa. Mobil yang William beli saat Jongin melihat film di laptop sang Papa dan menemukan mobil yang membuatnya terkagum dan berakhir menyuruh William untuk membeli dan memakai mobil itu. Jongin tersenyum saat mengingat itu namun sedetik kemudian Jongin menggeleng cepat, mobil itu banyak sekali dibelahan dunia bukan hanya milik ayahnya saja.

Hug Me Papa! [Dipindahkan!]Where stories live. Discover now