EXTRA PART 2

Mulai dari awal
                                    

Mungkin karena ikatan antar ibu dan anak. Mungkin juga karna Ahra sudah berpengalaman menghadapi anak-anak saat mengajar dulu. Sharga juga tegas tapi entah mengapa kedua anak kembarnya itu lebih nyaman bersama sang ibu.

"Sudah-sudah berhenti menangis, nanti jika ibu sudah sehat, kalian bisa mandi bersama ibu lagi, sekarang mandi bersama ayah, sama saja kan" Kata Sharga berusaha menenangkan kedua anaknya.

Namun, bukannya berhenti keduanya semakin kencang menangis. Mendengar kedua anak kembarnya menangis, Ahra yang tengah berbaring ditempat tidur terbangun.

Ahra melangkah menghampiri kedua anaknya yang sedang ditenangkan oleh sang ayah. Saat melihat Ahra yang datang menghampiri mereka, Fraya perlahan berhenti menangis.

"Bubu... Flaya lindu bubu, Flaya ngin andi elama bubu"

("Ibu... Fraya rindu ibu, Fraya ingin mandi bersama ibu")

Fraya berlari menghampiri Ahra. Memeluk kaki Ahra begitu erat. Ahra menunduk menyamakan tingginya dengan sang anak. Mengusap pipi Fraya yang basah karna air mata.

Melihat perlakuan Ahra pada Fraya, Freya tidak mau kalah. Dia juga berlari menghampiri Ahra. Dengan lembut, Ahra melakukan hal yang sama pada Freya.

"Anak-anak ibu kenapa menangis?" Tanya Ahra.

"Flaya dan Fleya ngin andi elama bubu"

("Fraya dan Freya ingin mandi bersama ibu")

Fraya masih sesenggukan saat menjawab pertanyaan Ahra. Sementara Freya hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Mandi bersama ayah juga sama menyenangkannya, apa kalian tidak kasihan, ayah sudah susah payah membujuk kalian untuk mandi, tapi kalian tidak mandengarkan, padahal ayah harus pergi bekerja, belum lagi setiap hari ayah merawat ibu" Kata Ahra menasehati.

Fraya dan Freya terdiam. Lalu menatap kearah Sharga yang masih berdiri didekat kamar mandi.

"Ibu masih sakit, nanti jika ibu benar-benar sehat dan adik diperut ibu sudah kuat, kalian pasti akan mandi bersama ibu lagi, sekarang minta ma'af pada ayah"

Freya menarik tangan Fraya untuk mendekati Sharga.

"Ma'af yayah, ami salah"

("ma'af ayah, kami salah")

Freya berkata lirih didepan Sharga. Melihat kedua anaknya itu, membuat Sharga jadi tidak tega. Dipeluknya kedua putri kecilnya itu.

"Iya ayah ma'afkan, sekarang ayo mandi" Kata Sharga sambil menggendong Fraya dan Freya kekamar mandi.

Melihat hal itu membuat Ahra tersenyum. Ahra bersyukur memiliki keluarga yang harmonis. Sharga sebagai seorang suami dan seorang ayah yang sangat bertanggung jawab. Mengayomi istri dan kedua anak mereka. Sebentar lagi rumah itu akan kembali diramaikan dengan hadirnya anak yang tengah dikandungnya saat ini.

Ya saat ini dalam perut Ahra ada benih cintanya dengan Sharga. Usia kandungan sudah memasuki usia 4 bulan. Namun berbeda dengan kehamilan sebelumnya. Dikehamilannya yang sekarang Ahra sering merasa lemas. Terkadang untuk menerima makanan, Ahra harus pilih-pilih.

Karna keadaannya yang selalu lemah, dokter menyarankan agar untuk sementara Ahra beristirahat total. Berat rasanya bagi Ahra yang terbiasa mengurus kedua anak kembarnya sendiri. Sekarang malah harus menyerahkan semuanya pada Sharga. Namun demi kesehatannya juga calon anaknya, dia harus menahan diri untuk tetap berbaring ditempat tidur.

Love Story Of Sharga & Ahra ✅(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang