5. Tips move on dari SAHABAT

347 33 22
                                    

"kamu aja bisa pamer kemesraan sama orang lain di depan aku. Aku juga bisa dong, tunggu aja!"

***

"Capek Ly?"

"Pakek nanya lagi, ya iyalah!" Alysa memandang sengit sahabat masa kecilnya itu.

Gladiv mengangkat bahunya acuh, lalu memberikan Alysa sebotol mineral dingin, yang langsung di terima dengan senang hati oleh Alysa.

Botol mineral tersebut telah terbuka. Tapi, tiba-tiba terjatuh karena ada seseorang yang mendorongnya dari arah belakang, yang membuat Alysa menatap nanar kebawah dan terlihatlah air mineral yang telah mengalir di mana-mana.

Merasa geram, Alysa membalikkan tubuhnya. Tangan Alysa sudah melayang untung menonjok manusia yang membuatnya tak jadi minum itu, tetapi urung karena laki-laki itu ... .

"Nanon?"

"Eh Alysa?"

Alysa memandang Nanon bingung. "Kenapa lo?" tanya nya kemudian.

"Engg ... Anu, itu—

"Kenapa dah?!" potong Alysa menatap Nanon aneh.

Dari arah belakang terdengar teriakan, seperti segerombolan manusia. Suara kaki-kaki yang berlarian mulai dekat. Dan tampaklah, mungkin ada lebih dari 10 orang laki-laki yang berlarian menuju tempat Alysa dan Nanon.

Alysa berjalan menuju gerombolan laki-laki itu. Lalu menghadang salah satu dari mereka yang hendak menerobosnya.

"Santai bro, ada apa nih, mau tauran lagi? Wih gue kaduin buk Syahrini nih!" ancam Alysa kepada laki-laki berambut pirang, seperti ketumpahan kuah sate di depannya.

"Apa lo!" laki-laki itu mendorong bahu Alysa.

Alysa menatap tajam laki-laki yang mendorongnya. Nanon berjalan menuju Alysa hendak membantu perempuan tersebut, ia tidak terima melihat seorang perempuan di perlakukan kasar seperti tadi.

Tangan Alysa terangkat menandakan kepada Nanon untuk tidak ikut campur. Ia semakin mendekati laki-laki berambut pirang yang mendorongnya tadi.

Lalu tersenyum semanis mungkin, dan menepuk bahu laki-laki tersebut. Perbandingan tinggi badan laki-laki itu dengan Alysa hanya beda tipis kira-kira 1 cm lah, jadi Alysa tak perlu repot-repot menonggakkan kepalanya.

"Kalau ada masalah, ya cerita bro. Gausah bawa bawa pasukan sebanyak ini." Alysa mulai menasehati laki-laki di depannya yang tampak diam.

Terpesona bang?

Alysa bersiul, laki-laki di depannya masih tidak bergeming. Tatapan laki-laki itu penuh aura kagum. Yes, Alysa berhasil. Hanya dengan tersenyum saja, laki-laki itu langsung meleleh melihatnya.

Nanon berdehem keras, lalu pandangannya beralih menatap Alysa yang mulai memundurkan langkahnya mensejajarkan dengan tempat Nanon berdiri.

Laki-laki yang terbengong tadi mulai sadar situasi, kemudian ia maju mendekati Alysa sambil merapikan rambutnya.

"Gue Adit," kenalnya kepada Alysa dengan senyuman yang menampakkan lesung pipinya.

Alysa mengangguk. "Alysa," jawabnya.

Seorang laki-laki yang berada di belakang Adit tadi menghampiri Adit. "Dit, kaga jadi keroyok orang itu!" tanya laki-laki itu sambil menunjuk Nanon.

Alysa membulatkan matanya, mampus deh si Nanon di kira mata-mata Cassiopeia pasti. Eh tunggu, setelah Alysa pikir-pikir. Emang seterkenal apa si Nanon ini, sampai-sampai yang lain pada tau kalau Nanon anak SMA Cassiopeia. Ya kali mereka hapal wajah-wajah anak Cassiopeia sebanyak itu.

Mantan, kapan balikan?Where stories live. Discover now