2. Naufal muntaber

393 37 9
                                    

“Dahulu muntaber singkatan dari muntah berak-berak. Kini, seiring berjalannya waktu muntaber berubah menjadi mundur tanpa berita."

***

Hari minggu memang enaknya tidur sepanjang hari. Eh, bukan hari minggu aja deh. Hari senin, selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu, juga enak. Intinya tidur itu enak.

Beda pendapat kalau sama emak-emak.

"Allaahuakbaar Aak, jam segini belum bangun juga, bangun hey!" teriak seorang wanita paruh baya, sebut saja mami Caca. Mau yang panjang? Caca marica eek. Haha bukan, jadi nama panjangnya Senja Achalia, seorang ibu dari ketiga anak nakalnya.

Manusia yang sedang di bangunkan mami Caca itu ialah Nopal. Ia tidur telungkup, matanya mengintip sedikit jam dinding, ternyata sudah pukul 11 pagi. Pantes saja maminya ngamuk, sebenarnya Nopal masih ngantuk karena tadi malam baru pulang dari rumah Alysa saat jam 1 malam.

Dia kembali memejamkan matanya, membiarkan saja maminya berteriak, hingga tenggorokannya kesemutan. Dasar anak durjana.

Tiba-tiba mami Caca berbisik tepat di telinga Nopal.

"Man robbuka?!"

Otomatis Nopal langsung kebangun. Pas banget dia ngeliatin mami Caca yang tersenyum cantik macem joker. Senyuman inilah yang membuat papinya klepek-klepek.

"Bangun tuan, sarapannya sudah di siapkan. Apa perlu makanannya di antar ke kamar?" tanya mami Caca dengan nada lembut, tapi dengan mata setajam silet.

Nopal langsung bangun dari tidurnya. "Boleh-boleh. Antar ke kamar aja ya, saya mo mandi dulu." Nopal menahan tawanya lalu berlari masuk ke dalam kamar mandi.

"Kaga ada antar-antar. Emang kamu kira mami pembantu? Habis mandi turun ke bawah!" teriak mami Caca karena sudah kesal dengan anak sulungnya itu.

"Habis mandi pakai baju kali, mi," balas Nopal dari kamar mandi.

Mami Caca hanya bisa menarik napas melihat kelakuan anaknya yang memang sedikit miring itu.

Lebih baik dia keluar dari kamar Nopal, dari pada darah tinggi.

Beberapa menit kemudian. Nopal pun keluar dari kamar mandinya dengan keadaan yang segar. Lalu berjalan menuju lemari dan memilih baju yang tampak keren, karena hari ini dia mau jalan-jalan ama ayang bebeb Nadi.

Setelah selesai memakai pakaian, Nopal menyisir rambutnya sambil berkaca.

"Widih, gue cakep juga ya," bangganya pada pantulan dirinya sendiri.

Ting!

Suara handphone milik Nopal berbunyi, Nopal langsung mengambil handphone nya yang berada di atas kasur. Mungkin saja itu bebeb Nadi.

Ternyata notifikasi dari teman se-gengnya.

ErvanDino
| Nopal, jan lupa hari ini

ArnoldFahreza
| Iya, Pal. Jan lupa

Nopal mengernyit melihat pesan dari temannya. Memangnya ada apa dengan hari ini? Ia pun melihat kearah tanggal di kalender.

Kemudian Nopal membulatkan matanya, di sana sudah tertulis sesuatu di tanggal 20 yang telah ia lingkari dengan tinta merah.

Nopal menggeleng. "Ini tanggal 20? Jadi ...?" Ia langsung membalas chat temannya.

NaufalBatara
Guys, tambah hari lagi, bisa kaga? |

ErvanDino
| Mana bisa! Kaga boleh!

ArnoldFahreza
| Iya, Pal. Lo kan udah janji!

Mantan, kapan balikan?Where stories live. Discover now