4. Pacar baru Naufal?

350 35 6
                                    

"Kalau cowok bisa jadi buaya, kenapa kita gak jadi dinosaurus aja."

***

Pagi telah menyapa. Cahaya matahari mulai masuk menempati sudut-sudut kamar. Tebalnya gorden berwarna kuning keemasan nyatanya tak bisa menghalangi cahaya itu masuk ke dalam ruangan.

Seorang gadis menggeliat di balik selimutnya, dengan mata yang masih tampak berat, kemudian ia menyibak selimutnya.

"Eunghh ...," erang gadis itu sambil meluruskan kakinya beberapa menit, lalu duduk di tepi kasur.

Gadis itu Alysa, ia melirik jam di dinding kamarnya. Pukul enam pagi.

Alysa langsung beranjak menuju kamar mandi. Ini hari senin, sebentar lagi upacara akan segera di mulai, ia tidak boleh telat. Karena pemimpin upacaranya cogan, hal itu tidak boleh di lewatkan.

Beberapa menit kemudian, Alysa sudah rapi dengan pakaian sekolahnya.

Ia mengoles sedikit lip balm di bibirnya, agar bibirnya tidak tampak kering dan terlihat lebih cerah. Ia juga membiarkan rambutnya tergerai indah, dan tidak lupa memakai parfum kesukaannya.

Akhirnya Alysa keluar dari kamarnya, dan menutup matanya saat hendak menutupi pintu kamarnya, ia tidak ingin melihat kertas tulisan Nopal. Karena ia tidak ingin mencabut kertas tersebut, jadi lebih baik ia menutup matanya saja.

Alysa berjalan menuruni tangga, di sana sudah terlihat daddynya yang sedang menyeruput kopinya, dan juga mommy nya yang sedang menata sarapan pagi ini.

"Selamat pagi mommy dan daddy tercinta," sapa Alysa lalu mencium kedua pipi orang tuanya.

Mommy Dewi tersenyum. "Pagi sayang, ayo sarapan dulu," ajak mom Dewi.

"Lysa makan di sekolah aja mom, udah mau telat nih mom," jawab Alysa sambil melihat jam di tangan kanannya.

"Baru juga setengah tujuh, cepat banget, Ly?" tanya dady Jeff.

"Cepet gimana dad? Udah mau telat juga!" protes Alysa.

Mom Dewi hanya menggelengkan kepala melihat tingkah suami dan anaknya, mom Dewi kembali sibuk membuatkan roti selai untuk bekal Alysa.

"Yaudah, ini mom buat roti, kamu makan di sekolah ya. Hari ini upacara kan? Jangan lupa di makan, ntar kamu pingsan lagi kalau gak sarapan," ucap mom Dewi yang di anggukkan oleh Alysa.

Kemudian Alysa menyalami mommy dan daddy nya. Tidak lupa meminta uang saku kepada daddy nya. Jika, minta uang kepada daddy maka akan di kasih lebih. Berbeda dengan mommy malah di kasih pas-pasan. Memang ibuk-ibuk itu perhitungan banget.

Setelah mendapatkan uang, Alysa langsung berjalan keluar rumah menuju pos satpam hendak menemui pak Wawan.

"Pak, Alysa udah siap!" teriaknya.

Pak Wawan mengangguk. "Skuyyyyy!" ajaknya yang di balas kekehan Alysa.

Alysa memang selalu di antar-jemput oleh pak Wawan, terkadang juga di antar-jemput oleh Nopal. Tapi, mungkin sekarang Nopal tidak akan menjemput dan mengantarnya lagi. Duh, bosan sekali Alysa harus di antar jemput oleh pak Wawan.

Sebenarnya Alysa sudah boleh mengendarai mobil sendiri, tapi mommynya menolak. Takut Alysa terjadi apa-apa di jalan. Akhirnya Alysa hanya bisa pasrah menuruti kemauan mommynya.

Alysa sudah berada di dalam mobil, ia sedang memandang ke luar jendela, tampaknya langit dan bumi lagi bersahabat hingga secerah ini, semoga hari ini tidak terjadi hal-hal yang telah Alysa duga-duga sejak kemarin.

Mantan, kapan balikan?Where stories live. Discover now