"Sudah waktunya keluar, ayo Ahra" Kata Fai memecahkan suasana haru yang baru saja tercipta.

Hirham melepas pelukannya dari kedua wanita yang begitu berharga dihidupnya itu. Lalu melangkah keluar lebih dulu. Dia akan menjadi wali saat akad nikah Ahra nanti. Menggantikan sang ayah yang sudah berpulang.

🌸🌸🌸

Sharga menghembuskan nafas perlahan. Jantungnya semakin berdetak tidak beraturan saat melihat Hirham yang akan menjadi wali Ahra duduk di samping penghulu.

Beberapa saat terdengar orang-orang disekeliling Sharga berdecak kagum. Bahkan Diaz dan Aro juga melakukan hal yang sama. Ingin rasanya Sharga menolehkan kepalanya. Ikut menyaksikan sosok yang dia yakin wanita yang beberapa menit lagi akan menyandang status sebagai istrinya.

"Ya Tuhan, Ahra benar-benar cantik" Kata Aro sambil terus memperhatikan Ahra yang melangkah mendekat kearah Sharga.

Disamping kanannya ada sang ibu. Sementara disamping kirinya ada salah satu kerabat Ahra. Dibarisan kedua ada Fai dan El yang memakai kebaya sepadan. Kebaya yang memang dipesan khusus untuk keduanya.

Sharga merasakan seseorang duduk disampingnya. Sharga hanya melirik sekilas. Dari ekor matanya, Sharga bisa melihat betapa cantiknya Ahra.

"Ekhem, mari kita mulai acara ijab kabulnya"

Suara sang penghulu membuat Sharga memfokuskan dirinya menghadap kearah depan.

Hirham menjabat tangan Sharga. Dituntun sang penghulu, ijab kabulpun dimulai. Suasana khusyuk menyelimuti ruangan itu.

Dengan lantang dan dengan satu tarikan nafas, Sharga mengucapkan ijab kabul itu dengan lancar. Semua yang berada di ruangan itu tidak berhenti mengucap syukur.

Ahra menghadap kearah Sharga untuk mencium telapak tangan Sharga. Tanda bahwa dia menghormati Sharga sebagai suaminya sekarang. Lalu dengan lembut Sharga mengecup kening Ahra.

Sharga benar-benar terpesona pada penampilan Ahra. Kebaya dengan potongan sederhana, kerah shanghai dan kancing mutiara yang dipakai Ahra sangat pas ditubuh mungilnya. Riasan wajahnya juga natural tidak terlalu berlebihan. Sharga suka dan berterima kasih pada El yang sudah mempersiapkan semua.

Bukan hanya El, Fai, Diaz, Aro bahkan Sikha juga ikut mempersiapkan segala hal untuk pernikahan ini.

"Ahra, kau sangat cantik" Bisik Sharga memuji.

"Terima kasih, kau juga lebih tampan dari biasanya" Kata Ahra sambil tersenyum malu.

"Heh, walaupun kalian sudah resmi menjadi suami istti, bukan berarti bisa bermesraan di tempat umum" Tegur Diaz. Pria itu selalu merusak suasana.

"Ck ck ck.... Kasian sekali yang tidak punya pasangan" Kata El sambil melirik kearah Diaz.

"Kau menyindirku?" Tanya Diaz tidak terima.

"Siapa yang menyindirmu? Memangnya yang tidak punya pasangan hanya kau saja?"

"El, dia itu sedikit sensitif jika berhubungan dengan masalah pasangan" Kata Sikha.

"Iya kau benar, dasar si mudah tersinggung" Sambung El sambil mecibir Diaz.

"Wah, sejak kapan kalian berdua jadi sekutu hah? Beraninya main keroyokan" Kata Diaz melotot.

Love Story Of Sharga & Ahra ✅(Tamat)Where stories live. Discover now