"Halo, selamat pagi" sapa nya

"Dan sisanya teman-temannya, Je, Rechan, Rafiq, Chico, Lois" sama seperti Riki saat mereka juga mengucapkan 'halo' dan 'selamat pagi' saat di perkenalkan kepada guru

"Zia kata Bu Ara hari ini Zia boleh gak masuk kelas untuk temani calon dan teman-teman nya" Zia melotot tidak percaya dengan apa yang guru itu katakan

"Serius bu?" Tanya nya untuk memastikan bahwa apa yang dia dengar ini benar

"Iya, tapi---" harapan Zia seketika hancur dan tawa mengejek dari teman-temannya terdengar menyebalkan "tapi katanya calon nya mau keliling setiap kelas 11 dan 12 untuk mengatakan jika ada yang mau bertanya-tanya tentang bidang jurusan kuliah yang teman dan calon nya ini pelajari. Dan yang lain boleh kembali ke kelas" Zizi, Audry, Suny, Zio, Daniel, Dika dan Farel langsung membubarkan diri dari ruang guru meninggalkan Zia yang harus mengelilingi sekolah

Zia menatap datar ke enam orang itu sedangkan yang di tatap berusaha untuk tidak membalas tatapan Zia "menyebalkan".

Sepanjang perjalanan menuju kelas 11 IPA 1 kelas pertama yang akan di kunjungi Zia terus saja mengomel karena jarak dari antara kelas satu dan yang lainnya itu cukup jauh bahkan ada yang berada di lantai atas

Brak!

Zia memang tidak pernah pelan untuk membuka pintu ntah itu pintu kamar atau pintu kelas lain

"Zia lain kali ketuk dulu" tegur Riki karena sedari tadi Zia tidak pernah mengetuk pintu saat hendak memasuki ruangan

"Ishhh iya iyaaa"

"DIAM!" Kelas yang tadi heboh karena kedatangan enam cowok ganteng tiba-tiba menjadi hening karena bentakan dari Zia jangankan orang yang berada di kelas itu ke-lima cowok itu juga kaget karena baru mendengar dan melihat secara langsung sifat galak Zia, kecuali Riki yang sudah pernah melihat Zia marah-marah di kantor

"Mulai"

"Halo semua, sebelumnya kenalin nama gue Rechan kalian bisa panggil gue kak Rechan gue disini cuman mau sedikit ngejelasin kenapa gue dan teman-teman gue berdiri di depan sini, jadi kita berdiri disini untuk membantu kalian yang berkeinginan masuk di jurusan yang sama seperti kita bisa bertanya-tanya kepada kita saat jam istirahat nanti di aula, kak Rechan adalah mahasiswa Jurusan Design komunikasi Visual atau disingkat DKV jadi yang mau masuk jurusan design bisa tuh nanti tanya-tanya" Rechan menatap Je untuk juga memperkenalkan diri

"Halo semua nama gue Josh atau bisa dipanggil kak Je, kakak mengambil jurusan Arsitektur yang jadi arsitek bisa nanya-nanya ke kakak gambaran kuliah arsitek itu seperti apa dan apa saja yang harus kita persiapkan"

"Kalau Rechan dan Je itu dari seni gue dari kesehatan, perkenalkan nama gue Lois jurusan kedokteran"

"Seni, seni dan dokter, ketiga yang baru perkenalan diri dua dari seni dan satu dokter. Gue Chico dari jurusan Hukum"

"Chico harusnya gue dulu biar seni-seni dokter-dokter baru hukum, okey salah urutan maklumin aja bapak hakim pusing dengan kasus. Perkenalkan nama gue Rafiq dari jurusan kedokteran"

Rechan, Je, Lois, Chico, Rafiq dan seluruh kelas kini menatap Riki yang masih diam tidak memperkenalkan diri karena sedari tadi di tatap Zia untuk tidak memperkenalkan diri

"Kakak yang terakhir kenapa belum memperkenalkan diri? Kakak dari jurusan mana? Siapa tau jurusan yang mau saya ambil itu juga jurusan kakak" ucap seorang siswi dengan muka centil nya

"Pulang lewat mana Lo ha?" Tanya Zia dengan nada yang tidak santai, Riki menarik tangan Zia agar lebih dekat dengannya dan agar tidak terjadi pertengkaran

"Saya tidak kuliah" jawab Riki, biarkan saja dia berbohong demi mencegah keributan yang lebih lagi dan terlebih lagi dia mencari aman agar Zia tidak marah

"Nama kakak siapa?" Tanya siswi itu lagi

"Nyari ribut ni anak" Zia tersenyum meremehkan "Nama dia Riki kenapa? Kalau Lo berani sentuh ni orang berarti Lo sama aja nyari ribut sama mommy gue, Rara Vany Queen Alreskan Hendrick"

"Ya sante aja dong! Kok Lo jadi nyolot? Dari tadi gue nanya kak Riki kenapa jadi Lo yang jawab? Emang Lo siapa nya hah? Pacar? Calon istri? Mimpi Lo! Jangan mentang-mentang Lo anak leader BR' dan yang punya sekolah jadi seenaknya larang-larang kak Riki" Zia langsung tertawa lebih tepat nya tertawa mengejek

"Ekhem, dia memang calon istri saya. Saya sudah mendaftarkan diri sebagai calon suami Zia ke mommy" pengakuan dari Riki cukup membuat mereka bungkam dan Zia merasa sangat puas

Rechan, Je, Lois, Chico, Rafiq diam karena merasa sangat kaget dengan pengakuan sahabatnya itu, kapan sahabatnya itu mendaftarkan diri sebagai calon suami Zia?

Riki menahan tawanya melihat wajah temannya yang terlihat sangat lucu karena sedang menganga, dia lebih memilih menarik tangan Zia keluar dari kelas meninggalkan sahabat-sahabatnya yang masih belum menyadarkan diri dari rasa kaget mereka

*****

Hayyyyy hehehe ini spesial Zia tidak ada Ara yahhh❤️

Makasih yang udah mau baca

Salam cantik Matcha latte🍵❤️

Di ketik: 10 Februari 2021
Di publish: 11 Februari 2021

Di publish pertama kali : 11 februari 2021
Di publish ulang : 23 April 2021

Instagram: dktmxl._

Salam cantik matcha latte 🍵💙

아스티.

I'M FAKE NERDWhere stories live. Discover now