#1✨

8 2 2
                                    

Risa menutup pintu kamarnya. Lalu berjalan menuju kasur kemudian duduk diatasnya.

Gadis itu meletakan tas sekolah ke pangkuan, ia mengambil kotak yang ia dapatkan dibawah laci mejanya. Ya, dari Banu. Risa memandang kotak kecil dengan sticky note berwarna kuning itu, lalu membukanya.

Kartu Pelajar?

Risa memperhatikan detail kartu pelajar itu. Ini punya Banu?.

Anehnya ada dua kartu pelajar dari dua sekolah dengan nama Banu tertera di kedua kartu tersebut, SMA Trisakti dan SMA Darmawijaya. SMA Trisakti adalah sekolah dimana Risa belajar.

Banu pernah sekolah di SMA Trisakti terus pindah ke SMA Darmawijaya? atau malah sebaliknya?

Risa memperhatikan kartu itu kembali. Usia Banu dua tahun lebih tua dibanding Risa.

Berarti Banu udah lulus sebelum gue masuk SMA?. Tapi kok gue gak pernah liat dia di acara pensi SMA Trisakti?.

Risa meletakkan kartu pelajar itu. Ia menghela napas pasrah. Tiba-tiba tersadar akan sesuatu.

Gue kenapa sih?
dia bukan siapa-siapa lo Ris... kenapa juga harus penasaran.

Brakk!!!
Pintu kamar Risa terbuka sempurna, menampilkan adik perempuannya yang masih berbalut seragam putih biru. Kiana Silvia atau lebih akrab disebut Kia.

Risa memutar bola matanya malas.
"Bisa gak sih kalo mau masuk ketuk pintu dulu"

"hehe iya iya maaf kak"

"udah cepet mau ngapain"

"nih ada paket" Kia menyodorkan sebuah kotak kepada kakaknya.

Risa mengernyit. Seingatnya ia tak pernah memesan apapun dari Online Shop.

"Dari siapa?" tanya Risa.

"Ya gak tau. Emangnya Kakak gak mesen barang apaa gitu di olshop?"

"Enggak"

"Masa sih? apa salah kirim ya?"

"Tapi alamatnya bener kok. Disini juga ada nama kakak"

Kia mendekat dan duduk disamping Risa. Ikut berpikir siapa pengirim dari paket itu.

"Coba dibuka aja kak" Saran Kia.

Risa mengangguk lalu membuka kotak itu.

BUKU ANEKA RESEP KUE

"hadeh ya ampun... Kirain apaan.. Ternyata cuma buku resep doang". Kia memutar bola mata malas, lalu pergi begitu saja.

"eh pintunya di-" Tak sempat Risa menyelesaikan kalimatnya, Kia sudah berlari menjauhi ruangan kakaknya itu.

Risa yang melihat kepergian adiknya hanya mendesah pasrah.

Ini nih yang ngeselin, masuk kamar orang sembarangan pas keluar gak tutup pintu.

✨✨✨

Risa kini tengah menikmati batagor di kantin bersama Lusi, ditempat biasa. Ya, meja paling depan di kantin, paling dekat dengan jalan masuk dan keluar kantin.

Memang tempat seperti itu sedikit berisik dan ramai, tapi keinginan Lusi tak bisa dibantah begitu saja. Bahkan tempat itu seakan disediakan khusus untuk cewek satu ini, tidak ada yang berani menempati karena wajah Lusi yang labrakable. Sebenarnya bukan hanya wajahnya, tapi kelakuannya juga.

Ditambah saat ini Lusi sedang kesal, karena baru saja putus dari pacarnya.

"Muka lu kenapa?"

"Lus ada salam tuh dari kakel" Jeno menghampiri meja mereka lalu duduk di samping Lusi.

Mr.BoxWhere stories live. Discover now