Chapter 27

1.5K 125 2
                                    

Happy Reading^^


"Wah yang baru ngabisin duit baru datang nih." seru Anti ketika Hanin baru saja memasuki ruangan farmasi.

Hanin hanya terkekeh pelan dengan sambutan rekan-rekannya. Hari ini merupakan hari pertama Hanin masuk kembali bekerja.

"Lo selama disana tahu gak gosip ter-hot diseantero rumah sakit?" tanya Anti mengekori Hanin yang menuju loker.

"Apaan?" tanya Hanin malas. Gosip rumah sakit bukan topik menarik lagi baginya sekarang.

"Dokter Bian dan Dokter Carrol mereka beneran ada something." ucap Anti dengan semangat.

Sudah Hanin duga, makannya dia malas mendengar ocehan Anti.

"Gimana kalau itu hoax?" tanya Hanin sambil menyimpan barang-barangnya kedalam loker.

"Gue yakin itu beritanya valid Nin. Soalnya dari sumber yang terpercaya." ucap Anti dengan percaya diri, Hanin hanya memutar bola matanya malas.

"Terus apa hubungannya dengan gue? Kenapa lo ngasih tahu gue?" tanya Hanin dengan sedikit nyolot.

"Biasa aja dong lo ngomongnya. Gue ngasih tahu lho soalnya kan lo salah satu fans Dokter Bian yang mendukung hubungan mereka." ucap Anti sambil berjalan mengikuti Hanin yang hendak menuju ruangan racik.

"Gue haters-nya." ucap Hanin ketus.

"Woy si Hanin pulang liburan kok makin nyolot aja ya." ucap Anti dengan cukup keras kepada teman-temannya.

"Berisik!" ucap Hanin sambil memeriksa resep yang harus segera dia kerjakan.

"Tuh kan apa kata gue." ucap Anti.

"Dia patah hati kali karena Dokter Bian jadian sama Dokter Carrol." ucap rekannya yang lain.

"Bukan urusan gue mereka mau ngapain juga." ucap Hanin menekan emosinya.

"Kalau bukan urusan lo terus kenapa lo nyolot?" tanya Anti.

"Bawel banget sih lo. Sana kerja." usir Hanin pada Anti.

"Gue mau pulang, wlee." kata Anti sambil menjulurkan lidahnya.

"Yaudah sana pergi." usir Hanin.

"Oh jadi sebenarnya si Hanin ini diam-diam menyimpan rasa pada Dokter Bian guys. Gue pikir dia cuma fans doang." ucap Anti dengan santai tanpa mempedulikan pelototan Hanin.

"Emang kalian gak ada rasa sama dia?" tanya Hanin sarkas.

"Ada lah. Kita semua kan sering berkhayal ada diposisi Dokter Carrol." jawab rekan Hanin yang lainnya.

"Dan perlu kalian ketahui bahwa perempuannya Dokter Bian itu bukan Dokter Carrol, tapi gue. Itulah kebenarannya." ucap Hanin dengan napas memburu.

Hening...

Hanin merutuki kebodohannya, kenapa ia mengatakan itu?

"Hahahahhhahaha." Suara gelak tawa dari rekan-rekannya membuat Hanin mengernyitkan dahinya.

"Gue pulang dulu Nin. Ayo sana kerja biar gak banyak ngekhayal." ucap Anti sambil menahan tawa dan menepuk pundak Hanin.

Hanin menatap satu persatu rekan-rekannya yang masih sibuk dengan tawa mereka karena ucapan Hanin.

Apa mereka pikir jika mendapatkan Dokter Bian adalah sebuah lelucon? Hanin pun tak mengindahkan teman-temannya yang masih tertawa dan mengejeknya. Ia pun segera melakukan pekerjaannya.

Rencana [Telah Terbit]Where stories live. Discover now