DUA

87 41 192
                                    

                       Happy Reading

Halo! Selamat datang di cerita Bintang dan Langit.

Stay safe dan jangan lupa memakai masker ya^

Kalian dari Kota apa nih? Kalau aku Bogor

Tetap semangat untuk kalian yang lagi berjuang meraih mimpi. Jangan pernah berhenti untuk meraih mimpimu sesulit apapun itu.
  

Komen nama ig kalian dong! Mutualan kuyy

Seremuk apapun tubuhku, secapek apapun tubuhku, semeledak apapun pikiranku semua orang tak akan mengerti apa yang aku rasakan dan aku alami.

-Bintang Rifaldi Andrian


                               .
                               .
                               .
                  Happy Reading

                          -0o0-

Dari jauh netra nya melihat siluet tubuh seseorang memakai hoodie hitam dan masker. Sehingga ia tak bisa melihat dengan jelas siapa sosok tersebut.

Ia menghela nafas kasar dan segera beranjak menuju sumber keributan.

"Ayo ikut gue." ucap nya

Langit dibawa menuju Uks  oleh Bintang. Catat Bintang membawa nya ke uks. Aneh memang saat dipikirkan buat apa membantu siswa bermasalah seperti diri nya?

"Tunggu disini." ucap Bintang dan dibalas anggukan.

Rasa nya aneh melihat seorang Bintang sangat perhatian kepada Langit.Entah apa yang dia rasakan yang pasti ia sangat khawatir.

"Nih." ujar Bintang mengulurkan tote bag berwarna hitam.

Langit sangat binggung tentunya.Ia selama ini memusuhi Bintang.Bahkan saat ia terlambat tadi Bintang membiarkan dirinya pergi tanpa hukuman.Jika tidak ia pasti akan kena omelan guru Bk karna terlambat lagi.

"Makasih." ucap Langit tersenyum tipis.

Brak

Pintu Uks ditendang oleh kedua sahabat Langit.Mereka masuk di ikuti Dika dan Putra.

"Langit mana?"

"Lo ga apa apain dia kan?"

"Lo umpetin dia dimana?"

Baru saja kedua sahabat Langit memasuki Uks mereka langsung menghujani Bintang dengan pertanyaan.

"Ck,sabar kali." kata Dika sinis.

Icha dan Febi hanya tersenyum tak berdosa sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Tak lama Langit keluar dari toilet Uks memakai baju yang sudah di beli Bintang.

"Langit lo gapapa kan? Lo ga di apa apain kan sama Bintang?Lo ga luka kan?Langitt jawab dong pertanyaan gue!" ucap Icha gemas.

Langit memutar bola matanya malas.Sahabatnya yang satu ini memang sangat cerewet jika salah satu sahabat nya terluka.

"Gimana gue mau jawab kalo lo nya nyerocos terus tanpa jeda."

Icha hanya bisa cengar cengir tak jelas sambil mengangkat dua jarinya.

                           -0o0-

Tak terasa sudah jam pulang sekolah.Bintang pun segera menuju ke parkiran.Saat melewati gerbang sekolah ia melihat Langit sedang menunggu angkutan.

𝙰𝚔𝚞,𝙺𝚊𝚖𝚞 𝚍𝚊𝚗 𝙻𝚊𝚛𝚊[𝙾𝚗 𝙶𝚘𝚒𝚗𝚐]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang