O N E

164 89 147
                                    

Cᴇᴛᴀʀ!!

"Kalian mau jadi apa?! Masih SMA sudah berani kerja sama! Mau sampai kapan buat ulah?!" bentak guru mata pelajaran fisika yang sengaja menghentakkan heels 7cmnya untuk semakin mencekami suasana.

Tidak ada jawaban terutama dari keempat murid yang menjadi alasan murkanya Bu Siska-sang terkenalnya akan ketegasan dan kedisiplinan. Salah satu guru killer di SMA Balakosa, sekolah menengah atas swasta yang sudah terakreditasi A.

Keempat murid tersangka, Raya, Jaka, Dio, dan Jessica kewalahan menahan badan yang sudah melantur kekanan-kiri. Mereka menjewer telinga satu sama lain.

Raya, si tumbal utama teman-temannya jika berurusan dengan guru, memvokali, "Maaf bu," terdengar sendu dengan wajah memelas alanya.

Seketika, ketiga sahabat Raya meminta maaf. Persis seperti group paduan suara. Em, sebenarnya tidak jamin apakah mereka benar-benar menyesal. Ayolah! Jangan munafik. Pasti semua orang pernah menyontek, kan?

"Kalian ibu hukum! Jangan mengeluh atau protes kalau nilai ulangan harian Fisika kalian kosong! Pergi dan berdiri di lapangan!"

Mendengar seruan yang terkesan mutlak tersebut, secara terpaksa membuat Raya, Jessica, Jaka, dan Dio mengikuti intruksi bu Siska. Mereka menerima nasib saat ini jika harus berjemur di bawah teriknya matahari.

Pada hadapan tiang bendera, Raya, Jaka, Dio, dan Jessica mengadahkan kepala menghormati sang kaka merah putih yang berkibar megah di tiup si bayu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pada hadapan tiang bendera, Raya, Jaka, Dio, dan Jessica mengadahkan kepala menghormati sang kaka merah putih yang berkibar megah di tiup si bayu.

Di sisi lain lapangan tersebut, sekelompok anak basket datang dari kejahuan lengkap dengan pakaian tanpa lengan dan celana selutut. Salah satu siswa memutar bola basket di ujung jari telunjuknya-berjalan santai di depan kawanan lain layaknya pemimpin mereka.

Dia Ibrahim, ketua tim basket SMA Balakosa. Ibrahim Adhikari Lazuardi atau sapaannya Iba adalah cowok dengan proporsi tubuh yang ideal dimana tingginya 178cm dan berat badannya 65kg. Menyukai angka 1 juga warna hitam.

Selain pandai bermain bola basket, Ibrahim juga pandai dalam fotografi. Ia pernah mewakilkan sekolahnya dalam lomba potret dan menjadi juara pertama. Sebuah keajaiban yang mustahil dimana Ibrahim adalah murid dengan kepintaran rata-rata untuk segala mata pelajaran tapi sangat pintar untuk mata pelajaran Fisika walaupun dirinya berada di kelas IPS.

Namun sayang, Iba bukanlah tipe orang yang terbuka. Dia pendiam lebih tepatnya misterius. Sorot mata yang teduh dan alis tebal yang tegas, hidung mancung dan gigi kelinci dibalik bibir tipisnya, dipadukan dengan tubuh tinggi yang sedikit berotot membuatnya terlihat seperti perpaduan antara baby face dan L-Men. Ituloh, sebuah iklan nutrisi yang menampilkan tubuh atletis pria.

Jadi wajar saja jika Iba dijadikan incaran sejuta umat atau julukan lainnya dari si most wanted sekolah.

"Maaf, gue gak pengen pacaran. Bukan gue pria yang baik buat lo."

I Do Dare || JJK BTS Where stories live. Discover now