Birthday, With: Park Jisung

3.7K 540 60
                                    

Haechan dan Renjun yang berada di masing-masing sisiku, duduk di atas sofa sambil menatap tajam satu titik di depan sana. Satu titik yang sibuk bergoyang dengan bahagia tanpa henti sejak satu jam yang lalu.

Dia adalah Jisung, Park Jisung. Member termuda NCT yang akan menginjak umur 20 usia Korea tahun ini. Lebih tepatnya malam ini.

"Oi! Park Jisung! Senang sudah menjadi dewasa?" tanya Haechan sarkas.

"Iya, dong," jawabnya ceria. "Akhirnya aku bisa minum, tidak ada jam malam, ditambah walaupun aku sudah dewasa, aku tetap maknae NCT," lanjutnya diikuti tawa.

Aku menggeleng. Baru menyadari bahwa suara Jisung semakin sini semakin berat saja. Memang, Jisung sudah cocok untuk dipanggil Oppa oleh para penggemarnya.

Tubuhnya pun kini tumbuh semakin menjulang dibanding saat pertemuan pertama kami di agensi. Dulu tinggiku hanya mencapai telinganya, sekarang aku tenggelam jika berdampingan dengan Jisung.

Jisung, sebenarnya kamu makan apa bisa setinggi itu?

"Kamu pikir jadi dewasa itu enak?"

"Tentu. Walaupun sudah dewasa, aku masih bisa menyuruh-nyuruh Hyeong karena aku masih member termuda," ejeknya.

Haechan berdecih, sedangkan Renjun malah menyandarkan kepalanya ke bahuku. Tak lama kemudian, ponselku di meja berdering menunjukkan panggilan masuk.

📞 Jisung Eomma calling...

Aku menunjukkan panggilan itu kepada Jisung. Member termuda itu langsung melompat ke pangkuan Haechan dan meminta panggilannya diangkat.

"Aaargggh!"

"Loudspeaker, Noona," bisiknya.

Haechan berbisik tajam. "Sakit, Jisung. Pantatmu kayak sengat lebah," ringisnya berusaha menggeser tubuh bongsor Jisung namun gagal.

Beruang itu duduk pasrah menahan berat Jisung. Menunggu sampai panggilan itu selesai, yang ia harap mungkin selesai lebih cepat.

"Yeoboseyo?"

"Yeoboseyo, Siyeon-ah? Jisung ada di sana? Ponselnya kok gak bisa eomma telepon ya?"

"Oh, ponselnya mati, Jisung eomma," jawabku sambil menatap Jisung yang mengangguk-angguk.

"Aish, anak itu pasti memainkan game terus sampai baterai ponselnya habis," rutuk sang ibu.

"Iya, Jisung Eom--," ucapanku terpotong karena Jisung membekap mulutku dengan telapak tangannya yang hampir menutupi seluruh wajahku.

"Noona jangan bilangin, nanti Jisung kena marah," lirihnya memelas.

"Janji ya?"

Aku mengangguk, kemudian Jisung melepaskan bekapannya. Mataku melirik ke sebelah kiri, menatap Haechan yang tersenyum jahat siap berteriak.

"EOMMONIM, KEMARIN JISUNG MAIN GAME SAMPAI PAGI!!!"

"PARK JISUNG!!!"

"HAECHAN HYEONG!!!"

🐭🐭🐭

Aku di dapur, bersama para chef dari member dream yang akan mempersiapkan pesta kedewasaan Jisung. Aneh, bukannya minta dibelikan cake, Jisung malah minta dibuatkan hotpot dan makanan lain yang sudah dia tulis di selembar kertas.

Katanya, kalau cake biasa diberikan oleh agensi. Cake mahal yang dihiasi taburan emas.

Jaemin tengah mengaduk kuah berwarna kemerahan di dalam panci sambil sesekali dia cicipi, Chenle dan Renjun entah sedang memasak apa--tapi wanginya sungguh enak--, Jeno bertugas untuk mencuci piring dan aku membantu menata meja.

How To Be A Good Manager | NCT VerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang