Let's get started, baby!

6.5K 462 310
                                    

Holaaa!!🤩

Apa kabar semuanya???

Jangan lupa vote dan SPAM komen yang banyak yaaaa🥺🙌

Happy Reading

"Jangan macam-macam brengsek," pekik Elena mendorong Axel agar menjauh dari tubuhnya.

Axel tersenyum tipis. "Mulut kamu memang harus didisiplinkan rupanya."

Elena tersentak mendengarnya. Tidak, ia tidak mau. Lebih baik ia pergi sekarang. Sayangnya, pergerakannya ditangkap oleh Axel yang langsung memegang pergelangan tangannya. "Mau kemana, hmm?"

"Lepas! Lepasin gue!"

Axel terkekeh geli. "Iya Baby, aku lepasin kok. Tapi nanti, setelah-" Axel berbisik di telinga Elena.

"Gila! Lo emang udah gila!" ujar Elena menatap Axel sengit. "Salah. Lo emang udah gila dari dulu."

"Dari dulu aku memang tergila-gila sama kamu Baby," jawab Axel tidak nyambung.

"Sekarang, kamu ikut aku!" lanjut Axel menarik paksa tangan Elena untuk ia bawa ke ruang kerjanya yang ada di ujung lorong.

"Gak! Gue gak mau! Lepasin gue!" teriak Elena panik, bayang-bayang itu makin nyata.

Axel berdecak, menghentikan langkahnya karena Elena terlalu berisik. "Ayolah baby, gak perlu teriak-teriak. Niall baru aja tidur, kamu mau dia kebangun? Lagian kenapa kamu ketakutan gitu? Apa yang kamu takutin?" heran Axel sambil memiringkan kepalanya.

"Lo! Lo dan kelakuan gila Lo yang bikin gue takut," jerit Elena dalam hati.

"Kita hanya nostalgia sebentar Baby, kamu gak kangen apa sama yang kita lakuin dulu?" tanya Axel dengan wajah innocentnya-Elena rasa-rasanya ingin menonjok wajah Axel yang keliatan polos seperti pantat bayi. Padahal aslinya, Axel psychopath!

Dan apa katanya tadi? Yang kita lakuin dulu?

Kita?

Hellooow! Maksudnya Lo yang ketawa disaat gue menjerit kesakitan?

"Ayo Baby, kita nostalgia. Sebentar aja, gak lama kok," ajak Axel seperti mengajak bocah membeli permen yang disukainya.

Elena menggeleng kuat, ngeri ketika bayangan itu semakin dekat dan nyata. "Tapi gue gak mau. Gue cape, biarin gue istirahat," pinta Elena memohon. Nadanya lirih, tidak ada teriakan karena Elena menyadari posisinya saat ini. Dirinya melawan, maka habislah dia.

"Ayolah Baby, hanya sebentar," bujuk Axel tidak menyerah. "Lagipula, ini kegiatan menyenangkan. Sayang kalau dilewatkan."

Menyenangkan ndasmu!

"Plis Axel, biarin gue istirahat," lirih Elena.

Axel tampak berpikir sebelum menganggukan kepalanya. Elena tersenyum lega. Tidak sia-sia ia memohon meski itu sangat bukan Elena sekali. It's okay, yang penting ia selamat.

Elena hendak menarik tangannya dari Axel, sayangnya Axel tetap menahannya. Kenapa? Jangan bilang Axel berubah pikiran.

"Gak ada yang gratis di dunia ini, baby," cetus Axel membuat Elena mengerenyit.

"Ma-maksud Lo apa?"

Axel tersenyum kecil melihat kegugupan Elena. Oh, Axel merindukannya apalagi wajah ketakutan Elena dan jangan lupakan wajah Elena yang penuh air mata. Ya Tuhan, Axel begitu ingin melihatnya lagi. Tapi, sadarlah Axel! Kamu bukan Axel yang dulu lagi. Jangan sampai kebencian Elena bertambah.

"Kamu bisa pergi istirahat asalkan kamu penuhi semua perintahku."

Tanpa pikir panjang Elena mengangguk. "Oke, mulai sekarang gu-aku bakal ngomong gini ke kamu. Gak ada Lo-Gue lagi. Itukan maksud kamu?"

Axel's ProtectionWhere stories live. Discover now