11

2K 295 25
                                    


-
Jay baru saja selesai dengan kelasnya-- saat netranya melihat sosok yang familiar untuknya. Dan semakin yakin saat melihat pria itu tengah bercengkrama dengan salah satu anak kedokteran yang tidak terlalu dekat dengannya-- tapi ia cukup mengenalnya dengan baik.

Sunoo-- pria itu tersenyum manis sekali membuat Jay ingin datang kesana dan menarik Sunoo dari hadapan pria itu.

"Apa yang tengah mereka bicarakan?"

"Apa pedulimu" Jay mengerjap-- hampir memukul kepala orang yang kini tengah mengejeknya.

"Jake!"

"Kau terlalu serius Jay-- kufikir bolamatamu hampir menggelinding tadi"

Jay hanya mendengus, lalu sibuk menjelajah area koridor karena dua orang yang ia perhatikan sudah tidak ada disana.

"Maaf mengganggumu-- mereka baru saja pergi. Kenapa sekarang kau terlihat peduli, jangan bilang kamu sekarang menyukai Sunoo. Seingatku kita hanya taruhan waktu itu-- kau tidak boleh menggunakan hatimu Jay"

"Kalau kau lupa taruhan kita sudah berakhir beberapa bulan yang lalu-- dan sekarang jika aku ingin Sunoo kembali, itu sudah bukan urusanmu lagi"

Jake terkekeh, merangkul Jay dia bicara sepelan mungkin.

"Baiklah-- sepertinya sekarang kau mulai blak-blakan akan perasaanmu. Semangat mendapatkannya kembali"

Jay kembali mendengus.
.

.

.

"Apa yang sedang kamu rencanakan noo-- kenapa aku harus terlibat kisah percintaan mu itu" Heeseung pria itu menghela nafas merasa Sunoo kini kekanakan-- sangat kekanakan karena tiba-tiba saja ingin membalas perbuatan mantan kekasihnya.

"Kau lihat wajah Jay hyung tadi kan? Dia terlihat cemburu kan Hyung?"

"Kau sudah bilang masalah ini pada Sunghoon, aku tidak ingin dia memenggal kepalaku"

"Kau berlebihan-- dan Sunghoon hyung sudah tau jadi tidak perlu khawatir"

"Rengekan semacam apa yang kau buat sampai Sunghoon memberikan ijin padamu"

"Hanya sedikit"

Heeseung memutar bola matanya jengah.

"Dekati saja dia lagi-- cari cara bagaimana kamu agar bisa berinteraksi dengan Jay. Lalu jika dia mengajakmu balikan-- kau terima dia, buat dia jatuh cinta padamu. Dan kalau kamu yakin dia sudah jatuh sejatuh jatuhnya-- putuskan dia. Maka misi balas dendam mu akan berjalan mulus" ucap Ni-ki yang sedari tadi mendengar perdebatan Sunoo dan Heeseung.

"Aku tidak yakin tentang itu-- dia memang terlihat cemburu, tapi bukan berarti dia menyukaiku. Aku sedang sangat marah saat mengatakan hal gila ini pada Jeara noona-- sekarang aku sedikit menyesalinya"

"Kau tidak akan tau jika tidak mencobanya-- lakukan apa yang menurutmu benar" pada akhirnya Heeseung mengangguk menyetujui ucapan Ni-ki.

Sunoo mengangguk-- bagaimana pun Sunoo yakin Jay cemburu tadi.

"Apa aku harus menabrakan diri pada mobil--"

"Yakk kau gila-- itu hanya akan membuat si Sunghoon mengawasi mu 24 jam"

-

Namun pada akhirnya disinilah mereka, tampaknya ide menabrakan diri tidak buruk.

Mereka-- Ni-ki,heeseung dan jangan lupakan Sunoo. Berbaris dikoridor yang biasanya dilewati Jay untuk ke kelas berikutnya

"Kau yakin Hyung?"

"Percaya padaku-- biasanya Jay lewat sini setelah kelasnya. Kau hanya perlu terjatuh didepannya-- dan dia akan menolongmu"

Dengan jantung berdebar dan rencana yang sudah disusun matang. Sunoo hanya perlu menabrakan diri pada pria itu-- lalu buku-buku yang diberikan Ni-ki untuk dipeluknya akan jatuh berserakan. Saat itulah Jay akan membatunya-- membawakan buku-buku itu dengan bonus Jay mengantarnya pulang-- mungkin.

Yah harusnya seperti itu-- harapan mereka seperti itu.

"Nanti dorong aku ya Hyung!"

Seperti dugaan Heeseung-- pria Jay itu melangkah dikoridor tempatnya berdiri, Heeseung menghitung langkah kaki jay-- menggumam bersiap mendorong sunoo.

"Jay ikut aku!" Tapi tepat hitungan ke-5 tarikan seseorang pada lengan Jay menggagalkan misi mereka.

Meninggalkan Sunoo yang sudah terlanjur didorong Heeseung, meninggalkannya yang kini terkapar mencium ubin, jangan lupakan buku-buku yang bertebaran. Tanpa ada yang menolong.

"Heeseung hyung!!"

SAY GOODBYE - JAYNOO√Donde viven las historias. Descúbrelo ahora