38

769 36 0
                                    

Happy Reading.

Direvisi : 18-10-2021


💢💢💢


Setelah  di garasi mobil. Vanila langsung saja keluar dengan membanting pintu mobil kakaknya.

Vano kakaknya Vanila juga langsung  keluar dari mobil itu, untuk menghentikan langkah Vanila.

"Vanila!" langkah kaki Vanila terhenti, mendengar bentakan Vano.

"Apa!" nadanya tak kalah tinggi dari kakaknya.

"Abang udah peringati kamu. jangan dekat sama laki - laki itu!" Ucapnya sambil matanya menatap tajam pada adiknya.

"Atalla namanya Bang! Kalo Abang lupa!" tangan Vanila mengepal, air matanya luruh.

"Aku gak peduli siapa nama lelaki brengsek itu!"

"Atalla bukan lelaki brengsek Bang! kalau dia brengsek dari dulu Vanila udah hancur!"

Vano terdiam sesaat.

"Tapi dia udah nyakitin kamu dek! Bahkan dia udah berani ajak kamu pacaran, apakah itu yang namanya gak brengsek?!"

"Omongan Bang Vano gak masuk akal!"

Bibir Vano ingin terangkat tapi keduluan adiknya.

"Dan satu lagi? Vani yang mau pacaran sama Atalla tanpa paksaan, Bang Vano seharusnya tau kalo Vani udah besar. Seharusnya Bang Vano ngerti! Vani butuh cinta dari sesorang dan menjaganya yang cocok itu Atalla Bang!"

"Emangnya kasih sayang yang Abang kasih ke kamu kurang ya dek?!"

"Beda Bang beda! Aku butuh seseorang di hidup aku selain Bang Vano, dan aku gak suka Bang Vano selalu ngurusin soal percintaan aku! Aku. aku marah, kecewa sama Abang! Bukan hanya percintaan aku aja yang Bang Vano ikut campur? tapi tentang persahabatan Vanila, kenapa abang nyuruh sahabat-sahabat Vanila untuk menjauhi aku bang, kenapa?" napasnya tarik turun. "aku kesepian kalo abang nyuruh mereka jauhin Vani, aku gak suka bang Vano yang egois!"

Vano matanya mulai berkaca - kaca, segitunya Vanila, adiknya? Ingin berada di dekat meraka.  "Abang emang egois kalo menyangkut kamu Van! Karena Abang gak mau merasa gagal menjaga kamu Van, hanya itu aja Dek. apakah salah? Abang sayang sama kamu. kamu juga harus ngerti, papa udah gak ada. Kalo Abang lengah menjaga kamu? papa akan kecewa sama Abang, kamu harus tau dek di dunia ini kejam Bang Vano gak mau kamu nanti terjadi apa - apa. Kerena Bang Vano laki - laki, walaupun baik bukan berarti dia gak brengsek! Dan Abang ingin yang terbaik buat kamu hanya itu aja dek."

Vanila hanya bungkam saja.

"kamu tau? mereka yang katanya sahabat gak menepati amanah abang, abang marah dek."

"udahlah aku capek ngomong sama Bang Vano, percuma?" Lirihnya lelah.  "bang Vano gak pernah mengerti." Vanila langsung saja naik anak tangga menuju ke kamarnya dengan air mata tumpah-tumpah.

"Vanila!" panggilnya, seraya mengusap wajahnya kasar.

"Bang." Vano membalikkan badanya ternyata di sana ada mamanya.

"Kenapa? Ada apa kamu sama adek?" tanya Nanda yang sudah di hadapan anak sulungnya.

"Kenapa mah... kenapa mamah gak ngelarang Vanila untuk pacaran mah?"

"Kenapa, mama harus melarang Vanila untuk pacaran?" Nanda balik nanya pada anak laki-lakinya.

"Aku gak suka Vanila deket sama laki-laki selain aku mah, laki-laki itu juga bahkan udah nyakitin hati adek, apakah aku gak boleh mencegah Vanila. supaya Vanila gak sakit hati lagi mah," terang nya.

My Perfect Boyfriend (✔)Where stories live. Discover now