Is That My Fault ?

151 21 1
                                    

“Singkirkan kameramu!” Seru Draco kesal dengan anak-anak kelas satu yang berusaha mengambil gambar Hermione ketika dia akhirnya bisa melonggarkan jadwal syuting sehingga bisa masuk sekolah. “Atau aku akan memberikan nilai C untuk perilaku kalian!”

Draco bukan lagi ketua OSIS tetapi dia tetaplah senior sehingga masih bisa mempengaruhi ketua OSIS yang baru untuk melakukan keinginannya. OSIS memiliki wewenang untuk menegakkan tata tertib sekolah. Lebih lagi ke murid-murid kelas satu yang masih beradaptasi dengan lingkungan sekolah.

“Ya ampun mereka masih menggunakan buku catatan perilaku itu?” Tanya Lavender usai cekikikan melihat apa yang baru saja Draco luncurkan membuat murid usil tadi langsung ketakutan. Mereka sedang bersantai di tempat teduh sekolah. Sesekali orang lewat berusaha memfoto Hermione atau bahkan mengajaknya berfoto. Tetapi melihat Draco di sampingnya, mereka mengenyahkan niat tersebut. 

“Tentu saja, itu bakal jadi bukti untuk menghukum kalian.” Balas Draco yang menutupi Hermione dari pandangan orang-orang sekitar.

“Catatan perilaku apa?” Tanya Hermione.

“OSIS selalu memeriksa tata tertib murid. Ketika mereka ketahuan melanggar tata tertib, kami mencatat perilaku mereka dan jika catatan merah mereka terlalu banyak bakal mempengaruhi nilai kalian.”

“Kok aku gak pernah diperiksa?”

“Karena murid disini banyak sekali dan anggota OSIS tidak seberapa jadi hanya ditargetkan pada murid kelas satu agar mereka terbiasa di awal dengan tata tertib yang ada.”

“Itu tidak adil.” Seru Luna yang duduk di samping Lavender. “Bagaimana jika OSIS melakukan tindakan semena-mena?”

“Kau meragukan eksistensi ketegasan dan kedisiplinan dari OSIS?” Balas Draco heran. “Kami juga tidak sembarangan melapor catatan itu pada guru, harus ada bukti jelas dengan foto atau yang lain mungkin..”

“Guyyssss ... !!!” Seseorang menyerbu mereka. Draco langsung menyembunyikan Hermione dari pandangannya.

“Apaan sihh, aku bukan fans-nya Granger yaa!” Ujar Susan Bones ngos-ngosan usai berlari kencang.

“Ada apa sih?” Tanya Lavender.

“Ginny ...”

“Hahh, Ginny?” Tanya Hermione memunculkan muka dari balik bahu Draco. “Bukankah dia ada jadwal syuting?”

“Dia sudah masuk sekolah. Baru saja tadi.” Susan berusaha mentralkan suaranya meski terkesan ada sesuatu yang menghebohkan dari Ginny yang masuk sekolah. “Dann... Dann ...”

“Hisshh, bicara yang bener dong!” Desak Lavender. “Atau kucolek pita suaramu!”

“Ginny ada di tengah-tengah dua murid berantem.”

“Hahhh, siapa yang berantem?” Mereka semua langsung berdiri syok.

“Kembarannya sama Neville di depan kelas III – Gryffindor C!”

Dan mereka pun langsung cabut menyusul. Kenapa Ron berkelahi dengan Neville. Secara sembunyi-sembunyi Hermione menatap gelisah pada Luna berusaha mencari tahu. Tetapi dia sama gelisahnya dari sorot mata yang menunjukkan ketidak tahuan.

Draco berdesakan menyela kerumunan yang begitu ramai untuk memberi jalan pada para gadis. Ketika Hermione melewati mereka, puluhan kamera bersiaga.

“Ada apa ini?” Tanya Draco. Ron terlihat kusut di pelukan Ginny yang berusaha membendung kemarahan sementara Neville jauh lebih berantakan terlihat sebelah matanya sudah membengkak mengerikan. Harry yang tampak mungil memblokir tubuh besar Neville sehingga satu teman yang lain ikut membantu memeganginya.
“Semuanya... Bubarrrr!!!” Seru Harry mengeraskan suaranya dan Draco juga membantu menyingkirkan masa yang masih berusaha bertahan di tempat. Semua langsung menyingkir begitu Professor Snape tiba.

Hogwarts School Love Story (Harry Potter Fanfiction)Where stories live. Discover now