00.01

108 10 8
                                    






—————BLISS—————






Suasana pagi itu kini gaduh, lorong sekolah yang biasanya sepi menjadi ramai. Kedatangan tim basket yang sedang panik ditambah seorang kapten basket yang terlihat sedang menggendong perempuan dipunggungnya.

Tim basket yang berjumlah sekitar 5 orang tersebut langsung menuju ke arah uks. Kapten basket tersebut terlihat gusar karena dia yang harus menggendong perempuan ini. Ya memang karena salahnya sih, melempar bola terlalu kencang.

"Jun, cepetan. Lelet amat!" Ucap Hendery salah satu temannya.

"Sabarlah! Berat nih." Gerutu Dejun sambil memandang malas Hendery.

Setelah sampai didepan pintu uks, Dejun cepat cepat menidurkan Sasa diranjang. Lalu Hendery diberi tugas untuk memanggil PMI. Keempat lelaki ini tetap menunggu Sasa dan Hendery.

"Eh, cantik juga ya?" Kata salah satu dari mereka, dia menatap wajah pucat Sasa. Panggil saja dia Lucas.

"Astaghfirullah, shut up your lambe!" Balas Mark, lawan bicaranya hanya mengsam mengsem tak jelas.

"Eh dia kelas berapa si?" Tanya Dejun tiba tiba, lalu ia melepas dua kancing baju seragamnya gerah.

"Kelas 11 bahasa 2." Ucap Jeno, yang termasuk dalam tim basket tersebut. Kebetulan juga dia sekelas dengan Sasa.

Dejun hanya membentuk mulutnya seperti o, lalu menghela nafas panjang tanda lega. "Gua mau kekelas, lu pada tungguin Hendery ya!" Tangannya bergerak menunjuk teman temannya.

Dejun yang baru saja ingin pergi, langsung ditahan oleh Lucas, "eits, ga bisa bro! Kan lu yang bikin dia kayak gini, berarti lo juga lah yang harus jagain." Ucapan Lucas langsung disetujui oleh teman temannya, mereka bertiga langsung meninggalkan Dejun sendirian.

"Duluan yo!" Ucap Mark, sambil menepuk pundak Dejun yang terlihat sinis.

Dejun hanya bisa pasrah, memang jika didepan Lucas ia tidak bisa melawan temannya yang kebanyakan bacot sejak lahir itu. Ia lebih memilih diam, karena kalau diladenin makin ngelunjak Lucasnya.

Dejun duduk disofa dan mengeluarkan benda pipih persegi panjang miliknya dari saku. Ia membuka laman instagram miliknya yang setiap hari banjir pujian dari para fansnya. Wajar saja jika banyak yang histeris tadi saat ia menggendong Sasa, Dejun tidak pernah terlibat masalah percintaan disekolahnya. Sudah banyak perempuan yang mendekatinya, tapi pasti ia tolak secara halus.

Tiba tiba Hendery datang bersama 2 orang petugas PMI. Petugas tersebut langsung memeriksakan keadaan Sasa, sedangkan Hendery malah menghampiri Dejun dan ikut duduk.

"Ngapain lo ngos ngosan begitu?" Tanya Dejun yang melihat Hendery seperti habis dikejar setan.

"Gua panik, makanya gua nyari tuh petugas ampe lari lari!" Ucapnya jelas.

Dejun memutar mata malas, "yaelah cuma ketimpuk bola gak bakal bikin geger otak kali!"

"Serah lu dah Jun!" Final Hendery, ia langsung berdiri ingin meninggalkan Dejun.

Dejun menarik tangan Hendery, "mau kemana lu? Ngambek?"

Hendery menggeleng, "kaga, udah bel. Gua mau masuk dulu."

BLISS | Lee HaechanWhere stories live. Discover now