12.hukuman

28 10 0
                                    

Setelah dari kelas raka kini senja pun melangkah masuk ke kelas nya. Ia kembali duduk dan membuka buku paket nya yang ingin di pelajari lebih dulu sebelum masuk.

Hampir sepuluh menitan cewek itu membaca dan hingga pada akhir nya pembelajaran itu tertunda sesaat mendengar bel masuk, selaku ketua kelas senja pun langsung membimbing seluruh murid untuk membaca doa.

Setelah doa selesai, semua nya kembali terdiam di tempat. Tak lama dari itu kini alan teman sekelas nya masuk dengan tergesa gesa. Senja yang melihat itu mengerutkan kening nya bingung.

"kenapa lan?" tanya senja menghampiri nya ke ambang pintu.

Alan mengatur nafas nya. "itu...apah anuuu" lagi lagi ia mengatur nafas nya kembali. "woi razia dadakan!" seru alan. Dengan cepat ia pun langsung merebahkan tubuh nya di lantai karna merasa sangat lelah sesaat tadi ia di kejar dengan guru bk.

Semua yang berada di situ menjadi panik, baru saja akan menyelamatkan barang penghargaan nya kini 3guru bk sudah hadir di ambang pintu, dengan cepat senja dan yang lain pun kembali tertib begitupun alan yang langsung bangkit dari situ.

"semua nya jangan ada yang berusaha menyembunyikan barang barang nya, tas kalian semua ibu mohon untuk di serahkan ke depan!sekarang!" seru bu sukma selaku guru bk.

Semua nya hanya pasrah dengan barang berharga nya, mereka pun langsung menyerahkan tas kedepan, begitupun senja dan laura. Tetapi kedua nya begitu santay sesaat menyerahkan nya karna yang mereka ingat, mereka tak membawa barang aneh aneh ke sekolah.

Di tas kedua nya pasti hanya ada buku buku mungkin jika laura terdapat beberapa snack sedangkan senja hanya membawa barang lebih yaitu obat asma nya karna untuk jaga jaga jika kambuh.

Semua yang berada di kelas itu tengah menyaksikan beberapa barang yang di sita, disana terdapat beberapa jenis make up, kartu remi, dan beberapa mainan lain nya yang biasa nya itu ada di tas cowok cowok.

"Alan kamu ngapain bawa congklak ke sekolah?hah?" tanya bu sukma dengan nada jahanam nya.

Semua nya menoleh ke arah alan sambil menertawakan nya. "buat mainan bu kalo lagi stres" jawab alan asal, sambil menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Laura kamu ngapain bawa snack banyak banyak di tas?" lanjut bu sukma lagi.

Laura yang mendengar itu mendengus kesal, apakah snack nya akan di sita juga? Jika ia, ah tentu saja ia tak rela karna itu baru saja ia beli dengan sisa uang vano kemarin. "duh bu jangan di sita bu jangan, plis plis" mohon laura, bu sukma hanya menghela nafas nya dan tetap saja makanan itu ia sita.

"clarissa narkoba yah?!? Kok banyak pil di tas kamu" lanjut bu sukma lagi yang niat nya hanya bercanda.

"eh ibu sembarangan, itu obat asma saya bu jaga jaga takut kambuh" ujar senja membela diri, semua nya tertawa sesaat menyaksikan ketua kelas nya itu kelabakan.

"CLARISSA! APA APAAN INI!" lanjut bu sukma kali ini serius, semua nya terdiam. Senja dengan cepat kini langsung menghampiri guru itu kedepan.

"ada apa yah bu?" tanya senja panik.

"kamu bawa rokok?!?" ujar bu sukma, mereka yang menyaksikan itu terkejut sesaat mendapat sebungkus rokok yang di pegang basah oleh bu sukma.

"ikut bapak ke ruang bk, dan yang tadi cowok bawa rokok sama cewek bawa make up tunggu bapak di lapangan" kali ini pak hasan angkat bicara. Setelah itu ia pun menyuruh senja mebawa tas nya dan berlalu ke ruang bk. Semua yang melihat itu mengerut kening nya bingung, bagaimana mungkin di tas itu ada rokok? Bukan kah senja sendiri tak bisa menghirup asap rokok? Dan tidak mungkin juga jika ia merokok. Semua pertanyaan itu muncul di dalam otak setiap teman kelas nya itu. Dan beberapa siswa yang tadi di panggil sekarang hendak menuju lapangan.

Nawasena (Pergilah, Aku Ikhlas)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang